Tentang sebuah rasa yang terlambat.
Tentang rasa sabar yang hampir tidak terbatas.
Tentang pertahanan yang mulai runtuh.
Tentang kesalah pahaman.
Tentang penyesalan.
Tentang bagaimana sebuah cinta dapat mempertahankan mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kygo ft Justin Jesso - Stargazing
Enjoy!❤️
***
Pagi hari, Lini terbangun, ia menoleh ke arah samping, Nuca tidak ada. Pandangan Lini terarah pada nakas disamping tempat tidurnya. Disana ada sepiring nasi goreng dan segelas susu. Lini meraih sticky notes yang berada di ujung piring.
Selamat Pagi! Aku buatin kamu sarapan nasi goreng, diabisin ya? Oiya, aku rasa kamu akan kesiangan. Aku gak tega bangunin kamu karena kayaknya kamu kecapean. Aku udah berangkat kerja, aku juga udah izin ke rumah sakit dengan alasan kamu sakit. Istirahat aja di rumah ya. Maafin aku.
Nuca.
Lini melihat ke arah jam di kamarnya. Jam 10 pagi, sudah sangat siang. Lini meraih sepiring nasi goreng itu dan memakannya. Selesai makan, Lini membereskan piring kotor tersebut dan bergegas mandi.
***
Seharian ini Nuca tidak fokus bekerja. Entah kenapa, pikirannya tertuju pada Lini. Nuca akhirnya meraih ponselnya dan mencoba menelpon Lini.
"Hallo, Lin. Kamu dimana?" Tanya Nuca setelah Lini menjawab panggilan darinya.
"Sarapannya sudah dimakan?"
"Yaudah kalo gitu. Istirahat aja di rumah ya? Nanti aku pulang cepet." Ucap Nuca lalu menutup sambungan teleponnya.
Nuca melamun memikirkan nasib pernikahannya bersama Lini.
"Nuc, kenapa sih lu? Dari pas meeting kayaknya lu sangat gak konsen?" Tanya Sam yang baru saja masuk ke ruangan Nuca.
"Lini minta pisah." Jawab Nuca. Sam membelalakan matanya tak percaya.
"Serius lu?"
Nuca hanya mengangguk.
"Ada masalah apa?" Tanya Sam.
"Jujur aja, Sam. Selama ini mungkin rumah tangga gua dan Lini terlihat sudah baik-baik aja, padahal aslinya nggak, Sam. Gua yang brengsek." Jawab Nuca.
"Cerita yang jelas, bangke! Jangan bikin gua bingung!"
"Sebenernya, selama ini gua cuma pura-pura sayang sama Lini, semua yang gua lakuin ke dia, semua perlakuan baik dan manis gua cuma pura-pura aja, Sam. Gua gak bener-bener sayang sama Lini." Jelas Nuca.
"Brengsek!" Umpat Sam yang sudah geram. Sam berjalan menuju Nuca dan menarik kerah kemeja Nuca dengan kasar.
"Lu mikir gak sih, Nuc? Lini udah kasih semuanya buat elu! Semua, Nuc! Kenapa? Karena dia pikir lu udah berubah! Lu udah mau buka hati lu buat dia! Tapi nyatanya apa? Brengsek lu, Nuc!" Sam menonjok pipi kiri Nuca.
"Sialan! Lini emang gak pantes dapetin cowok kayak lu! Lini emang bego banget bisa-bisanya percaya sama cowok kayak lu. Gua pikir lu baik, Nuc. Ternyata sama aja brengseknya kayak cowok-cowok bejat di luar sana."
