06. Honeymoon

2.3K 124 16
                                    

Enjoy!❤️

Sudah sebulan sikap Nuca kepada Lini berubah total. Mereka tak lagi tidur berpunggungan, bahkan tak jarang Nuca memeluk Lini sembari tertidur lelap. Nuca sudah mulai berani melakukan kontak fisik dengan Lini. Tak hanya pelukan, bahkan Nuca juga sudah mulai berani mencium Lini.

Lini cukup heran dengan semua perlakuan Nuca yang berubah secara tiba-tiba. Tapi Lini tidak mau ambil pusing, ia hanya ingin menikmati semuanya. Seperti kata Titi, mungkin saja Nuca memang sudah berubah.

Pagi ini seperti biasa, Lini sedang menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Sedangkan Nuca? Sedang bersiap untuk pergi ke kantor.

"Lin, tolong pakein aku dasi." Ujar Nuca menghampiri Lini. Lini memutar bola matanya malas.

"Kamu dulu bisa deh pake dasi sendiri. Kenapa sekarang gak bisa?" Tanya Lini mengambil dasi warna hitam dari tangan Nuca. Sedangkan Nuca hanya mengeluarkan cengirannya.

Lini mengecilkan api di kompornya dan mulai memasangkan dasi untuk Nuca. Nuca menatap wajah Lini yang berjarak sangat dekat dari wajahnya.

"Cantik."

Blush!

Muka Lini langsung memerah mendengar kata yang keluar dari mulut Nuca.

"Udah selesai dasinya." Ujar Lini segera berbalik badan untuk menyembunyikan pipinya yang sudah bersemu.

Nuca menarik lengan Lini hingga ia langsung kembali berhadapan dengan Nuca. Nuca dengan cepat mengecup lembut bibir istrinya.

"Nuc!" Protes Lini.

"Morning Kiss! Jatah aku tiap pagi. Jangan lupa." Ujar Nuca mengingatkan.

Lini memukul bahu Nuca gemas.

"Rese!"

***

Nuca dan Lini sedang dalam perjalanan mengantar Lini.

"Oh iya, aku lupa. Hari jumat nanti sampai hari minggu aku ada off air di Bandung. Kamu mau ikut?" Tanya Nuca.

"Kalau aku gak capek aku ikut." Jawab Lini.

"Tapi kamu harus ikut." Ucap Nuca telak.

"Kalo gitu ngapain nanya" protes Lini.

"Ya memastikan aja istri ku ini pengen nemenin suaminya apa ngga."

Lini hanya mendengus sebal.

"Udah nyampe. Jangan cemberut mulu dong, sayang." Ujar Nuca mencubit gemas pipi Lini.

"Ih, Nuca! Sakit!" Protes Lini.

"Udah sampe. Gak mau turun? Mau ikut aku ke kantor aja?" Tanya Nuca.

Lini segera mengambil jas dokternya di kursi belakang dan segera membuka pintu. Namun saat ingin keluar, Nuca menahannya.

"Salim dulu sama suami!" Nuca mengingatkan.

Lini mengambil tangan Nuca dan menciumnya.

"Hati-hati. Kalau udah sampe kantor kabarin aku. Jangan lupa makan siangnya diabisin!" Ucap Lini sembari turun dari mobil Nuca.

Nuca segera melajukan mobilnya menuju kantornya.

***

Siang ini Nuca sedang makan siang di ruangannya sambil ber-videocall dengan sang istri.

"Lin, gimana kalau kita berangkat ke bandungnya besok aja? Pulang selasa? Kamu izin sama rumah sakit." Tanya Nuca. Lini menautkan sebelah alisnya bingung.

Too LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang