28. Reuni

2.2K 136 41
                                    

Selamat siang dari aku yang sudah lama menghilang tanpa kabar🥺
Sebelumnya aku bener-bener mau minta maaf untuk kalian semua yang udah setia menunggu cerita aku. Mohon maaf sebesar-besarnya.
Seperti yang sudah aku bilang, aku sedang dalam proses pengerjaan skripsi, dan kemarin-kemarin aku keteteran banget. Sampe sekarang juga masih keteteran, sih. Ya mohon doanya aja semoga semuanya bisa cepet selesai.

Aku gak bisa terlalu sering up cerita ini sekarang. Tapi aku usahakan setidaknya seminggu sekali untuk kalian ya🥺❤️
Tapi aku gak janji. Maaf banget🥺❤️

***

Enjoy!❤️

***

Lini memasuki kamarnya perlahan, ia melihat Nuca yang sedang bermain dengan Zavier.

"Nuc" panggil Lini.

Nuca hanya menoleh sekilas lalu kembali bermain dengan Zavier. Lini menghela nafas. Ia berjalan mendekati suaminya itu.

"Nuc, maaf." Cicit Lini. Nuca tetap bergeming.

"Nuc, aku salah aku minta maaf. Maaf karena udah bahas masalah itu lagi. Maaf." Lirih Lini yang sudah memeluk tubuh suaminya.

Nuca tetap diam. Nuca melepaskan tangan Lini yang melingkar pada perutnya.

"Nuc."

"Lin, aku gak suka kamu selalu bahas hal itu dan menyalahkan diri kamu atas semua yang terjadi. Aku gak suka kalo kamu terus-terusan bahas Lyly. Aku udah berkali-kali bilang kalo aku ada disini ya karena aku yang mau ada disini. Bukan karena Lyly atau apapun itu. Harus gimana lagi aku jelasin ke kamu?" Tanya Nuca.

Lini menggeleng lemah dan kembali memeluk Nuca.

"Maaf, Nuc. Aku cuma kepikiran sama komentar-komentar di luar sana. Aku cuma kepikiran sama kata-kata mereka aja."

"Udah berapa kali juga aku bilang untuk ga liat komentar mereka?"

"Maaf, Nuc."

Nuca membalik tubuhnya dan membalas pelukan Lini.

"Jangan dibaca komentar orang-orang. Ini hidup kita, Lin. Mereka cuma tau apa yang mereka liat. Bukan apa yang kita jalanin selama ini. Bacain komen mereka malah bikin kamu kayak sekarang kan? Malah efeknya ke hubungan kita. Please, jangan pernah bacain komentar negatif lagi, ya? Inget, aku akan selalu ada disini sama kamu dan Zavier. Oke?" Ucap Nuca lembut mengelus rambut istrinya. Lini mengangguk dan menggelamkan wajahnya pada dada Nuca.

***

"Aku seneng banget akhirnya bisa ngumpul sama anak-anak idol lagi. Kangen banget." Ucap Lini sembari menata beberapa alat memanggang di taman belakang rumahnya.

Nuca berjalan menghampiri Lini dan memeluknya dari belakang.

"Eh apa sih, Nuc? Aku lagi repot loh ini." Protes Lini.

"Terimakasih, Lin. Terimakasih atas kesempatan yang kamu kasih ke aku. Terimakasih karena sudah memberikan aku seorang jagoan yang sangat lucu. Terimakasih karena kamu selalu jadi istri yang baik untuk aku dan ibu yang baik untuk Zavier. Terimakasih buat semuanya, Lin." Ucap Nuca lembut. Lini tersenyum. Ada apa dengan suaminya?

"Kamu kenapa sih, Nuc? Mendadak mellow gini?" Tanya Lini. Nuca menggeleng.

Lini melepaskan tangan Nuca yang melingkar pada perutnya, dan membalikkan tubuhnya. Lini menatap dalam mata Nuca dan tersenyum.

"Kita jalanin semuanya sama-sama, ya? Kedepannya pasti banyak rintangan dan ujian untuk pernikahan kita. Tapi aku yakin, kalo kita menghadapinya sama-sama pasti semuanya akan terasa mudah. Bimbing aku, dan ingetin aku terus kalau aku sudah mulai goyah. Kalau aku terlalu banyak berpikir yang tidak-tidak. I love you, Nuc." Ucap Lini lembut. Nuca tersenyum dan mengangguk.

Too LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang