17. BASKET PART 2

218 59 0
                                    

Matanya menatap Jevan yang sedang mendribble bola, dan sedetik itu juga dia menganga saat Jevan berhasil memasukkan bola basket itu ke ring.

"WOAAAHHH! CALON SUAMI GUE TUH!!"

"PUNYA GUE ITU YA!"

"DIH? EMANG JEVAN MAU AMA 10 BERDUA? DIA mAH MAUNYA AMA GUE KALIEEE."

Awan meringis saat mendengar pekikan-pekikan dari kaum hawa.

"Gila berisik banget."

Jevan yang dibawah lapangan tersenyum senang mengelap keringatnya menggunakan kaos basketnya, membuat perutnya yang terbentuk terekspos.

"EBUSET! ASET NYA MAS!"

"GILA ROTI SOBEK TUH! MUBAZIR!"

"TUTUP MATA KALIAN SEMUA! ITU aSET PUNYA gUE!."

Awan menggelengkan kepalanya, menyandarkan punggungnya di sandaran kursi sambil bersedekap dada.

Dia mengerjap-ngerjapkan matanya saat melihat adam yang baru keluar dari ruang ganti dan masuk ke area lapangan.

Adam juga sama gantengnya kayak Jevan.

Teng

Teng

Satu kelompok berisikan 5 orang, dengan satu kelompok yang dipimpin oleh Jevan, dan kelompok dua yang dipimpin oleh Adam.

Karena ini hanya latihan, dan unsurnya ingin menentukan kelompok siapa yang akan turun untuk mewakilkan sekolah.

"AYO JEVAN! KAMU HARUS WAKILIN SEKOLAH!"

"DIH? ADAM YANG COCOK! BUKAN JEVAN!"

Banyak suara perempuan yang berisik, memberikan semangat atau adu debat siapa yang pantas.

Awan hanya diam memerhatikan bagaimana kedua kelompok itu saling merebut bola.

Jevan menatap Adam sinis, dan hanya dibalas tatapan datar.

"Cih, sok jagoan lo bocah." Gumamnya lalu langsung memantulkan bola basket itu mendribel nya sesekali mengoper ke Bima dan Arvin.

Ada dua anggota tambahan berarti, namanya damar dan rakha.

Duk!

Bola itu masuk kedalam ring, dan kelompok Jevan mendapatkan satu poin.

Bima tersenyum mengejek kelompok adam, "kelompok lo mah gak ada apa apanya." Diakhiri tawa bima dan Jevan.

Awan yang melihat kelakuan itu menggelengkan kepalanya kecil, "ck, sombong."

Tbc (sombong bgt ya mas Jevan, awas kalah)

Dibalik Awan ✔ [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang