Awan mengerjap-ngerjapkan matanya dia baru nyadar kalo Jevan tidak mengenakan atasan, "mas pake baju sana!"
Jevan mengangkat sebelah alisnya, "kenapa?."
"Malu ih diliatin orang tuh liat, apalagi ada anak cewe."
"Okeh, tapi beliin minum ya."
"Ya." Awan mengangguk kecil.
Jevan berjalan menuju ruang ganti, dan Awan berjalan kearah kantin.
Sesampainya di kantin dia membeli dua minum, dua botol air mineral, setelah membayar dia berlari kecil kembali kearah lapangan.
"Adam nih."
Adam yang lagi nunduk sambil ngelapin keringet itu dongak, natap Awan yang memberikan satu botol air mineral.
"Buat gue?" Awan ngangguk.
Adam tersenyum kecil menerima air itu, "makasih."
"Sama sam-"
"Awan!"
Awan menoleh kearah sumber suara disana ada Jevan yang sudah memakai seragamnya kembali, tapi tiga kancing atasnya tidak terpasang membuat kaos hitam yang menjadi Daleman itu terlihat.
Jevan berjalan mendekati Awan lalu menarik lengan cowok mungil itu, membawanya menjauh dari Adam.
"Ngapain narik narik?!" Awan menghempaskan tangan Jehan, membuat pegangannya pada cowok mungil itu terlepas.
"Nih udah gue beliin minum, dah gue mau kekelas." Awan mengambil tangan Jevan dan menaruh botol itu disana.
Jevan mengangkat sebelah alisnya, "gue abis di campakin nih ceritanya?"
*****
Tin
Tin
Awan udah pulang sekolah, tadi pelajaran terakhir itu pelajaran bahasa Inggris dan di kasih satu pr.
Disinilah Awan sekarang, duduk di kursi panjang, nunggu jemputan gocar.
Tapi suara klakson mobil tadi mengambil atensinya, dia menoleh dimana ada mobil Pajero sport berwarna putih.
Kaca mobil itu terbuka menampakkan satu laki-laki yang sedang duduk di kursi penumpang.
"Adam? Ngapain?"
"Mau bareng gak?"
"Eh? Gak usah! Gue udah mesen gocar kok!"
"Kalo lo naik ojek, ntar kehujanan ini udah mendung."
Awan menatap langit yang bewarna abu abu, memang sepertinya ingin ujan sore ini.
"Ayo gece naik."
"Em.... Gak ngerepotin?"
"Enggak elah! Buru."
Awan berdiri dari duduknya berjalan mendekati mobil, membuka pintu mobil dan duduk di kursi samping supir.
"Pake seat belt nya."
"Ah.. iya." Awan memakai steat belt itu.
"Entar lo kasih tau arahnya aja."
Awan ngangguk, dan perlahan Adam menjalankan mobilnya meninggalkan karangan sekolah.
******
"Bangsat! Si bocah songong mulai berani ya."
Aksa menonjok tembok gudang sampai berbunyi 'duk'.
Sedari tadi dia melihat semua pergerakan dan perlakuan Adam kepada Awan.
Dia kesal, dia sudah kalah Start satu kali.Bima hanya tersenyum maklum, "sabar aja sa, lo juga belom ngelakuin apa apa kan."
"Iya elah, takut bet kalah saing lo." Disaut oleh Arvin.
To be contunied ~ bakal terjadi perkara rumah tangga nih, hahaha.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Awan ✔ [NOMIN]
Novela Juvenil[Complicated] "Bibir lu aja deh yang buat gantiin rokok gue." Mata awan melebar seketika, dia memberontak supaya terlepas dari cengkraman tangan jevan. jevan tidak mau melepaskan tangan nya dari wajah kecil awan, matanya terus tertuju pada sebuah bi...