BAB. 8 MAS BANGUN!!

407 68 0
                                    


18.00

Jam sudah menunjukkan pukul enam sore pas, Awan menghela nafas panjang. Tadi pelanggan sempat ramai yang datang dan Jasmine pun sudah pulang dari belanja nya.

Awan berjalan menuju lemari es, dia mengambil satu botol air mineral lalu meneguknya sampai tandas, matanya menatap sekeliling dan matanya berhenti pada satu manusia.

"Mas Jevan?" Gumam Awan.

Jasmine yang lagi ngelap meja menoleh kebelakang, "jevan anak pak althersan?"

Awan menatap jasmine lalu menggeleng, "gak tau. Gue gak tau dia anak sapa."

"Mana? Bukannya udah pulang?"

"Itu dia." Awan menunjuk satu meja yang diduduki oleh, jevan.

Awan berjalan menghampiri jevan mumpung sudah tidak ada lagi pelanggan, jadi tidak bakal ada yang melihat.

Sesampainya Awan duduk di kursi yang berhadapan dengan jevan, Awan menatap jevan yang sedang tertidur menghadap kearah dimana ada meja yang buat mesan, atau meja utama.

Jevan tertidur dengan bertumpu oleh satu lengan kanannya, dapat Awan lihat juga bagaimana wajah jevan ketika sedang tidur.

Wajahnya terlihat damai, 0bak anak polos. Tapi kalau udah bangun angkuhnya luar biasa.

Tangan Awan menepuk nepuk pipi tirus jevan dengan pelan, "mas bangun!"

Gak ada jawaban, tangan Awan berpindah pada hidung jevan, dia memencet hidung jevan dengan jari telunjuk dan jempolnya.

Wajah jevan memerah saat oksigen nya saat tidur tidak tertukar, dia membuka matanya, dan mendapati wajah Awan yang imut.

Awan tersenyum kecil saat melihat jevan yang akhirnya bangun, "hehe, bangun juga lu."

"Hoaam." jevan menguap dan merenggangkan otot tangan nya, matanya ia kucek setelah itu dia menatap sekeliling, dimana cafe yang sudah sangat terlihat sepi.

"Mas jevan lagian ngapain tidur disini? Kenapa gak pulang?"

Jevan menatap Awan lalu bersandar pada sandaran kursi, "gue ketiduran, tadi gue habis main game. Numpang WiFi disini."

Dahi Awan mengkerut, lalu ia mengangguk ngangguk paham.

Bohong, jevan tidak bermain game disini. Dia sedari tadi jam tiga hanya memerhatikan Awan, dari mulai mencatat pesanan, membuat pesanan, dan mengantar 'kan pesanan ke meja meja pembeli.

Dan tiba tiba rasa kantuk mulai menyerbu tubuh jevan, akhirnya dia tertidur dengan menghadap meja utama.

Tidak keren bukan? Anak dari seorang pemilik cafe menjadi seperti ini, hanya karena ingin melihat sang pujaan hati.

Apa lagi tadi waktu Awan bolak balik mengantarkan pesanan, dia terlihat imut sekali, poni Awan yang menutupi jidatnya tersikap menjadi dua bagian, karena Awan selalu mengelap keringat.

"Yaudah, mas pulang aja. Ini udah mau malem." Awan berdiri dari duduknya, mengambil botol sprite bekas jevan yang masih berdiri rapih di meja.

"Ya... Ini gue mau balik." jevan memakai kembali topinya lalu berdiri dan berjalan meninggalkan jevan.

Drrtt

Drrtt

Drrtt

Jevan mengambil handphone nya yang berbunyi di kantung Hoodie nya, dia membuka home screen nya dan menampakkan papahnya yang menelpon.

Jevan menggeser tombol hijau, "halo?"

"Gimana? Ada perkembangan gak?" jevan mengangguk malas, "iya."

"Rame?"

"Rame banget."

"Oke bagus. Terus katanya ada karyawan baru? Udah liat belum?"

Senyum lebar langsung tertera di wajah tampan jevan, "udah, kerjanya bagus bet dia. Paling bagus dari karyawan lain."

"Oh iya kah? Siapa namanya? Aw, Aw"

"Awan pah." jevan masih berada di parkiran cafe, masih duduk di atas motor ninja hitam nya.

"Oh Awan"

"Dah dulu pah, mo balik."

PIP*

Jevan menaruh handphone nya kembali di kantung Hoodie nya, lalu memakai helm full face nya, sebelum menyalakan mesin dia menatap Awan yang sedang mencuci piring di westafel.

"Bangke, gue culik juga lu." Gumam jevan gemas.

"Mau bareng gak ya?" Awan menggeleng.

"Gak usah, rumah kita aja beda arah. Nanti lu malah bolak balik."

"Gak papa kalo sama lu mah." jasmine nge-wink kearah Awan, dan lelaki pendek hanya menggeleng kan kepalanya kecil.

"Gak usah, makasih. Gue udah mesen gocar kok."

"Yaudah gue duluan ya." jasmine menjalankan motor Vario warna merahnya dan pergi meninggalkan Awan.

Tbc, -hehe, pujaan hati memang harus di hati. gimana part ini? Udah bikin senyum senyum belum? -

Dibalik Awan ✔ [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang