"mas! Lepas!" Awan keluar dari rangkulan Jevan dan menatap cowok jangkung itu dengan marah."Apa si?! Main narik narik aja!"
"Temenin gue nyebat."
"Dih? Gak! Bau Asep!"
"Terus mau nya apa?"
"Gue laper tau!!" Awan menghentakkan kakinya kesal.
"Yaudah ayo makan!" Jevan menarik tangan Awan.
"Mas! Mau kemana? Gak dikantin?"
"Gak, gak enak. Mending makan diluar."
"Emang boleh?"
"Kan guru pada rapat!"
"Loh iya ya." Awan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Jevan hanya menggelengkan kepalanya kecil mengusak rambut Awan.
"WOY AWAN!" Awan menghentikan langkahnya membuat Jevan juga ikut berhenti. Awan menoleh kebelakang, "Adam?"
Adam berlari mendekati Awan, terus langsung narik tangan cowok mungil itu, "lo dipanggil guru."
"Lah? Bukannya pada--"
"Guru BK!"
"Ha?!"
"Ayo!" Adam menarik tangan Awan dan membawanya berlari meninggalkan Jevan yang terbengong bengong.
"Loh?! Kok dia bawa Awan?! Eh tapi, kenapa Awan dipanggil BK ya."
"Arrgh! Susul aja lah!" Jevan berlari mengikuti Adam dan Awan.
********
Tok*
Tok*
Tok*
"Gak bakal ada sautan, ruangannya kedap suara, udah langsung masuk aja."
"Em... T-tapi gue gak bikin masalah loh!" Adam tersenyum kecil mengelus kepala
Awan, "mungkin bukan itu, ada yang
lain, dah sana!""Takut dimarahin!" Awan menggigit kukunya. Mereka berdua sedang berdiri di depan pintu ruangan BK.
"Udah masuk aja, kalo lo gak Dateng malah dimarahin loh." Awan menghela nafas panjang lalu tangannya memegang kenop pintu, membukanya perlahan.
"Awan?" Awan menoleh kearah guru BK, ya. Guru BK disekolah ini itu perempuan.
"Em... Saya Bu? Ibu panggil saya?" Guru BK itu tersenyum lembut, "iya nak, sini."
Awan menutup pintu dahulu lalu berjalan mendekati guru BK yang sedang duduk di dikursi putar itu.
"Ada apa ya Bu?"
"Gini loh, ibu mau mau ngasih kamu saran."
"Saran... Apa Bu?"
"Kamu mau gak, ikut olimpiade? Ngewakilin sekolah ini, nanti sekolah kita bakal ikut olimpiade sama basket."
"Kan kalo basket kelompoknya Jevan yang kepilih, terus ibu milih kamu, Awan dalvino." Awan mengerjap-ngerjapkan matanya, "olimpiade? Pel apa Bu?"
"Matematika sama sains, ada hadiahnya loh, lumayan." Awan menggulum bibir, "em...."
"Mau ya nak, soalnya anak dari kelas lain gak ada yang mau ikut, kamu doang yang ibu harapkan."
Awan menghela nafas kecil lalu mengangguk sambil tersenyum manis, "iya Bu! Saya mau!"
Guru BK tersenyum lembut, berdiri dari duduknya, "itu bakal dilaksanakan Senin depan, jadi kamu masih ada waktu di Minggu ini."
"Iya Bu, saya bakal ngasih yang terbaik!"
"Harus!"
Awan masih tersenyum lebar, "kalo gitu, saya permisi ya Bu."
"Iya, nak."
Awan membungkuk sopan lalu berjalan keluar dari ruangan BK, cowok mungil itu menoleh kearah kanan dan kiri mencari keberadaan adam.
Dan pandangannya terhenti pada dua lelaki yang sama sama tinggi, sepertinya sedang adu mulut.
Awan berlari kecil menghampiri adam dan Jevan itu, "oy! Kalian ngapain?"
Jevan Yang tadinya menatap adam dengan rahang yang mengeras, saat mendengar suara Awan langsung mengerjap ngerjapkan matanya menatap cowok mungil itu.
"Gak ngapa-ngapain, udah ayo kita makan!" Jevan langsung menarik tangan Awan meninggalkan adam.
"Adam gue duluan! Makasih!!" Teriak Awan.
"Mas, kita beneran makan disini?"
"Iya, gue lagi pengen makan iga bakar."
"Kek nya mahal deh mas."
"Udah gue yang traktir!" Jevan nyuruh Awan supaya duduk di salah satu tikar dari rotan, dihadapannya juga ada meja kecil. ini restoran kampung kecil. Ada yang boleh duduk di lesehan, dan ada juga yang boleh duduk di kursi makan. Tapi Jevan milih yang lesehan.
"Lo duduk sini, gue bakal mesen makanan nya."
"Em!" Awan ngangguk.
Jevan pergi meninggalkan Awan sendiri, cowok mungil itu memerhatikan sekitar.
Banyak pepohonan disisi sisi restoran ini membuat kesan alami, adem."Ini pesenannya manis."
Awan menoleh kesamping dimana ada Jevan, dia tersenyum,"makasih mas!"
"Sama-sama."
Mereka berdua duduk berhadapan dan mulai memakan pesanannya masing-masing, tapi tiba-tiba Awan teringat sesuatu.
"Oh iya! Gue mau nanya sama lu mas!"
"apa?"
TBC.
![](https://img.wattpad.com/cover/296825488-288-k870434.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Awan ✔ [NOMIN]
Fiksi Remaja[Complicated] "Bibir lu aja deh yang buat gantiin rokok gue." Mata awan melebar seketika, dia memberontak supaya terlepas dari cengkraman tangan jevan. jevan tidak mau melepaskan tangan nya dari wajah kecil awan, matanya terus tertuju pada sebuah bi...