36

192 12 0
                                    

"Aku mau nanya sama kamu, Len,"
tanya Angkasa.

"Hmm." Lagi-lagi hanya membalasnya dengan dehaman.

"Apakah yang kamu saksikan dan alamin di masa lampau itu emang bener atas dasar kebohongan dari Ena? Bukan dari orang lain yang sengaja ingin merusak hubungan kamu dengan Ena?"

"Kalau kamu gak percaya terserah, yang penting aku udah ngigetin biar kamu gak ngalamin apa yang aku alamin."

Alen menatap Angkasa dengan tatapan datar.

"Bener kata Alen, Angkasa mending kamu saja aku aja jauhin Ena dan pindah hati sama aku." Bisa-bisanya Ita mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Emang bener gitu? Apa kamu punya buktinya?" tanya beruntun Angakasa agar tidak salah menangkap informasi dari Alen dan Ita.

Yang jelas-jelas dulu punya hubungan dengan Ena dan sekarang sudah hancur lebur. Alen membuka Hp-nya dan menunjukkan video yang di dalamnya ada Ena dan laki-laki lain yang duduk bersebelahan.

Di sana Ena tampak seperti dekat dengan laki-laki itu. Dia seperti memberi uang pada Ena.

"Sekarang kamu percaya gak?" Alen mematikan Hp-nya.

Angakasa hanya mengangguk dan wajah Angkasa berubah menjadi sedih. Dia merasa Ena telah membohonginya.

"Kamu jangan percaya sama sikap sok polos Ena, aslinya dia tuh mata duitan, ngedekatin kamu cuman karena harta." Lagi-lagi Ita membuat suasana semakin panas.

Entah sekarang Angkasa harus apa, dia tak tahu hanya membalas Ena dengan apa. Masih bisakah dirinya percaya dengan Ena? Walaupun jelas-jelas ada bukti di depannya menunjukkan yang dilakukan gadis itu hanya kepura-puraan.

Dirinya bimbang harus apa. Andaikan bisa memilih kalau bakal berakhir begini. Mungkin Angkasa lebih memilih untuk tidak mengenal Ena karena sikap penarasannya menghancurkan semua.
Harusnya dirinya bersikap acuh dan tidak usah mencari seluk-beluk kehidupan gadis itu. Tapi semuanya kini hanyalah tinggal rasa kecewa.

"Apakah emang bener yang ada di video itu beneran Ena? Mungkin aja bisa settingan?" Sengaja Angkasa bertanya berulang kali tentang kebenaran yang ada di video karena sampai saat ini dirinya masih tidak percaya bahwa sikap asli Ena seperti itu.

"Terserah elo mau percaya atau enggak, aku udah nyoba ngingetin." Alen langsung meninggalkan Angakasa disana.

"Asa, bener kata Alen. Jangan sampai kamu ngalamin hal yang dialami oleh Alen," bujuk Ita dengan senyumnya bahagia melihat saudara kembarnya menderita.

Betapa kejamnya dunia, ada saja kakak yang tega mengambil semua hal milik adiknya hanya untuk balas dendam. Malang sekali hidupnya, sudah tidak punya Ibu, dianggap sebagai pembunuh oleh papanya, segala kebahagiaannya direbut oleh kakaknya.

'Akhirnya aku bisa menghancurkan hidup Ena, semoga aja Angkasa percaya. Liat 'kan Ena. Ita berhasil membohongi Alen dan Angkasa demi menghancurkan hidup adiknya sendiri. Betapa liciknya dirinya.

Entah besok pagi Ena siap atau tidak siap harus mengalami takdir yang sepahit ini. Kepalsuan dan kelicikan Ita hampir berhasil membuat Alen dan Angkasa gelap mata.

Menganggap sebuah bukti palsu, kata bohongan menjadi sebuah kebenaran.
Tinggal beberapa jam lagi segala yang dimiliki oleh Ena perlahan akan meninggalkannya.

Walaupun sebenarnya kebenaran pasti terungkap meskipun terkadang terasa sangat pahit dan membutuhkan waktu yang lama. Layaknya menyimpan ikan busuk lama kelamaan akan tercium baunya.

Seperti pula dengan kebenaran, untuk sekarang tidak apa yang lain terhasut ucapan licik kakanya. Namun, yakinlah suatu saat semuanya akan indah pada waktunya. Disaat waktu yang tepat kebenaran akan terungkap walaupun terkadang membutuhkan waktu yang lama.

Jikalau ceritanya berakhir sad ending tidak apa, namanya juga kehidupan ada pahitnya.

Tenang saja suatu saat ceritanya akan berlanjut. Sebab kehidupan adalah sebuah perjalanan bukan cerita dalam dunia fiksi. Skenario Tuhan pasti lebih indah daripada apa yang diinginkan hambanya.

Suatu saat akan berakhir happy ending. Jikalau tidak berakhir baik di dunia pasti akan mendapatkan ganjarannya di akhirat.

Buat kamu yang merasa kehidupanmu sangat pahit, diterpa masalah berkali-kali, dikhianati, di tinggalkan jangan bersedih.

Mungkin semua akan diberikan hal yang indah di akhirat yakni di surga dimana manusia tidak akan pernah mengenal rasa sakit.

Arrhenphobia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang