Part 12

32.7K 3.5K 450
                                    


Lio sudah mengehela nafas nya berkali-kali. Sebenarnya apa yang membuat Sean berubah menjadi seperti ini.

Lio merebahkan diri nya di kasur king size nya, dia mengangkat kalung pemberian Zio tadi dan memperhatikan lekukan mainan kecil yang terdapat di tengah-tengah nya, jujur saja Lio sangat menyukai kalung ini. Ia kemudian mengangkat satu lagi kalung yang terpasang di leher nya itu, kalung pemberian Sean, walau kalung ini terlihat polos tanpa mainan, Lio juga menyukai nya.

Lio bangkit dan keluar dari kamar nya, dia harus menyelesaikan masalah nya dengan baik-baik pada Sean.

'Tok'

'Tok'

'Tok'

"Abang,... Ini adek.."

Tak ada jawaban, Lio kembali mengetuk pintu kamar Sean.

'Tok'

'Tok'

"Bang Sean.."
"Adek minta maaf kalau adek salah..."

'Tok'

'Tok'

"Abang..."

Lio menunduk saat panggilan itu tak kunjung berbalas. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke kamar nya saja, nanti dia akan mencoba nya lagi

********

Dentingan sendok memecah keheningan suasana makan malam keluarga kecil Wilder ini. Sesekali Lio akan curi-curi pandang untuk melihat apa yang di lakukan Sean.

Darion bukan nya tidak tahu ada yang berbeda dengan suasana keluarga kecil nya hari ini. Sejak tadi pagi Darion bahkan tidak mendengar suara tawa dari Sean atau pun Lio, rumah ini benar-benar terasa sepi tak seperti biasanya. Perubahan sikap Sean menjadi kunci utama permasalah di rumah nya. Darion tidak bisa menyalahkan Sean atas perubahan sikap nya. dia faham, jika Sean mungkin hanya butuh waktu untuk bisa menerima semua nya.

"Ada yang mau main ps sama ayah?"

Darion menatap Sean dan Lio bergantian. Senyum lebar terpampang di wajah nya, dia hanya ingin mengembalikan suasana hangat keluarga kecil nya ini.

Mendengar ucapan Darion, Lio langsung mendongak dan tersenyum senang, dia juga ingin bermain ps dengan ayah nya.

"Ma-"

"Abang nggak bisa"

Suara Lio terpotong saat jawaban singkat dari Sean. Lio menoleh pada Sean yang hanya fokus dengan makanan nya.

"A-dek juga mau ngerjain tugas.."

Darion menghela nafas nya, bagaimana lagi dia mengembalikan kehangatan mereka seperti biasanya.

********

'Ceklek'

Letta membuka pintu kamar milik putra satu-satu nya itu. Kamar yang sangat jarang untuk dia kunjungi. Ia dapat mendengar suara gemercik air dari kamar mandi milik Zio, mungkin Zio sedang membersihkan diri pikir nya.

Matanya mengedar ke seluruh kamar Zio, dia tidak menyangka putra nya itu sudah tumbuh begitu cepat, lemari kaca yang dipenuhi dengan piala dan medali itu menjadi saksi bagaimana Zio dididik begitu keras oleh Matthias, ayah mertua nya. Tak jarang ia melihat pipi Zio yang memerah akibat tamparan dari Matthias. Jika Matthias biasa menggunakan fisik, berbeda dengan Leonidas yang terbiasa menggunakan kata-kata tajam nya pada Zio.

'Ceklek'

Pintu kamar mandi itu terbuka, sosok remaja laki-laki yang hanya mengenakan celana pendek tanpa atasan itu muncul dari sana. Sepertinya Zio masih tidak menyadari kehadiran orang lain dikamar nya, anak itu sibuk mengeringkan rambut nya dengan handuk putih kecil ditangan nya.

VARELIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang