Meet

375 37 4
                                    

Aku terbangun di dalam ruangan yang seperti kamar ku ketika di apartemen aunt May, aku duduk di tepi kasur dan berusaha membuka jendela yang ada di kamar tersebut.

Cahaya yang hangat.

Aku sempat melupakan kalau langitnya berubah keoranye dan saat aku berbalik untuk melarikan diri--lagi--Mr. Stark membuka pintu lalu menutupnya kembali.

Ia berdiri di pintu sambil bersandar dan tak lupa melihat kearahku. Ia mendekatiku dengan tatapannya yang masih sama, karna aku malas melihatnya aku memejamkan mataku tapi ntah mengapa terasa sangat hangat.

Aku membuka mataku dan melihat Mr. Stark memelukku dengan erat seakan aku akan pergi darinya, aku tanpa sadar membalas pelukannya dan kami berakhir dengan sesi cerita dan aku dengan sesi merasa bersalah. Yah merasa bersalah karna tak mendengarkan penuturan dari Mr. Stark dari awal.

"Kau mau memaafkan ayahmu ini bukan, Petey?" Aku mengangguk lalu Mr. Sta--mungkin aku harus memanggilnya dad sekarang. Karna sesi salah paham telah usai.

Kami keluar dari kamar seperti tak pernah terjadi sama sekali insiden sehari yang lalu dan menjalani kehidupan seperti biasanya.

Langit menggelap dan kami makan malam bersama seperti keluarga yang utuh, walaupun sebenarnya kami hanya sekumpulan pahlawan.

***

ZUUNGGG

Sebuah portal terbuka membuat beberapa barang berterbangan kemana-mana dan bahkan membuat pengantar bunga terpental jauh ke belakang saat ingin membuang sampah.

Ada seseorang keluar dari portal itu lalu menembak pengantar bunga itu secara membabi buta.

Pria itu kemudian melarikan diri dengan menggunakan suitnya keatas gedung sampai Spiderman datang dan melihat ada pengantar bunga yang sudah tak bernyawa.

"Who's fucking do this to flowers man..?!"

***

Aku membuka mataku dengan sangat lelah lalu keluar kamar dengan lamban, tak seperti biasanya. Malam tadi sangatlah kacau saat aku menemukan pemilik toko bunga meninggal di sebuah gang dengan luka tembak yang sangat banyak.

Berita pembunuhan pemilik toko bunga itu tersebar dimana-mana, semua yang tinggal di Queens mulai merasa gelisah takut itu adalah pembunuhan berencana.

Sebagai superhero yang tinggal di Queens tempat dimana pembunuhan itu terjadi aku sudah memutuskan untuk memperbanyak jadwal patroli, dan sekarang aku tengah duduk di atap suatu gedung.

Aku hanya berhenti untuk beristirahat sebentar sebelum lanjut berpatroli kembali. Spider-sense ku aktif saat aku tahu ada sebuah panah yang diarahkan tepat ke tangan kiriku.

"Who are you, badguy?" Aku melihat kearah orang itu sebelum aku melihat banyak sekali darah bercucuran dari bagian perut kiri bawah. "A-are you okay? Can you hear me?"

Aku mendekatinya karna kupikir dia salah satu warga Queens yang terkena tembakan panah barusan, panah?

***

Aku berakhir di sebuah apotik sambil menutupi luka pria ini dengan perban, beberapa kali ku dengar ia mengerang kesakitan karna aku yang terlalu kasar membalut perbannya.

"What's your name, buddy?" Aku menatapnya, aku lupa bahkan aku masih menggunakan ironspider suit ku karna harus melakukan penangan yang cepat untuk luka pria ini, "Spiderman"

"Your name.. duh okay, call me Deadpool"



¤ To be continued ... ¤

You aren't my dad, Mr. StarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang