Medbay

730 50 0
                                    

Aku terbangun di dalam ruangan yang bernuansa putih dan menyesakkan, entahlah karna apa penyebabnya tapi yang jelas itu membuatku sesak napas.

"Finally, you wake up baby spidey" Suara yang--sangat--ku kenal. Ia memelukku dengan erat dan memperlihatkan senyumannya yang biasa saja.

Aku berusaha untuk duduk sambil meremas selimut yang menyelimuti tubuhku, saat ku lihat ternyata lenganku sedang diinfus.

"Kau terkena maag, Peter.. setidaknya jika telat bangun aku akan menyiapkan bekal untukmu" Bukan Dad yang berkata begitu malah uncle Bruce yang menawarkan dirinya untuk direpotkan, benar-benar merepotkan.

"Tidak usah uncle Bruce lain kali aku akan coba untuk hal seperti ini tidak terjadi lagi" Uncle Bruce menatapku agak lama lalu mengangguk pelan, ia menyodorkan ku beberapa makanan ringan yang sebelumnya pernah ku bawa dan rasanya enak.

***

Pagi hari ini aku harus mengawalinya dengan banyak sekali jadwal, baiklah mari fokus dulu lalu mari kita menyibukkan diri dengan menjadi sadboy.

Aku harus bergegas pergi karna tak ingin terlambat karna sebentar lagi Wade akan menjemputku, alasannya klasik karena kami ini anggota OSIS sekarang.

"Hey--ouch"

***

"Hey Petey, kau sudah berpikir ide apa yang akan di pentaskan?" Tanya Wade saat melihatku sibuk dengan buku scretch ku sejak pagi tadi di mobil, aku menggeleng pelan lalu mencomot satu french fries dan menatap kearah Ned yang membawa banyak makanan lainnya.

"Ini dia bala bantuan perut datang guys, oh hey MJ" Sapa Ned ke MJ yang bahkan aku tidak sadar kalau dia sudah berada di belakang sambil mangut-mangut melihat beberapa gambaran milikku.

"It's amazing spideyboy, kurasa itu bisa dijadikan event yang menarik" Aku menatap kepergian MJ lalu menatap buku scretch yang tadi dilihat MJ, aku mendapatkan ide dari itu. "Kurasa aku tahu apa itu"

"Thanks lagi tumpangannya Wade" Aku berdiri di trotoar lalu melambaikan tangan sebelum sebuah sepeda hampir saja membuatku jatuh ke jalan raya. "I'm sorry, aku tidak sengaja" Ucap anak itu.

"It's okay that was an accident, jangan dipikirkan dan lanjutkan saja, kid" Ia masih menatapku beberapa saat dan menjulurkan tangannya, entahlah kurasa ia hanya merasa bersalah. "Y/n, kurasa kita seumuran"

"O-oh yeah? Ku kira kau.. dibawahku, em my name is Peter Parker but you can call me just Peter"

"Okay Petey, see you next time~" Ucap y/n saat kami sudah menyelesaikan sesi saling mengenal sebelum akhirnya panggilan dari handphone membuatku merasa ke titik paling bawah. Daddy is calling...

***

Aku tak terlalu paham apa yang terjadi dan kenapa dad terdengar sangat marah dan.. kesal sepertinya. Yah satu-satunya cara adalah bertemu langsung dan berbicara.

***

"Mr. Stark, Peter sudah sampai" Aku mendengar suara Friday dari kejauhan sepertinya itu sudah lama sekali sejak aku di perlakukan begitu, yah sudah lama sekali.

"Peter Parker" Nada itu terdengar lebih dingin dari Kutub Selatan ataupun kamarku yang ber-AC. Aku menatap mata itu yang kelihatannya sedang menahan amarah dan juga kekesalan.

Apa yang ku lakukan memangnya?

"Tony mungkin kau harus menjelaskan kenapa kau begitu" Ucap aunt Wanda sambil berjalan kearah kami, aku tak mengangguk dan masih menunggu dad menjelaskan sebab-akibat ia terlihat marah.

You aren't my dad, Mr. StarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang