chapter 4

993 144 0
                                    

Happy reading everyone 🌠

↘♡↙

Author pov

Nasi goreng kimchi siap dihidangkan.
Sara melepas celemek dan mencuci tangan, sedangkan nasi gorengnya sudah ditaruh di meja makan untuk dibagikan kepada 13 pelayan dan 5 bodyguard.

"Makanan siap, silahkan di makan" ucap sara dengan suara sopan dan lembut.

Tidak ada pergerakan semua pelayan dan bodyguard, semuanya seakan tuli. Tapi, sara dapat mendengar suara hati mereka.

"Kalian makanlah dulu, kalian belum makan malam, apa kalian tidak menyukainya?"

"Maaf nyonya, kami harus menyelesaikan pekerjaan kami dulu" ucap salah satu pelayan.

"Tidak apa, kalian sudah bekerja lama hari ini, lagipula semuanya juga sudah bersih"

"Baik nyonya"

Para pelayan dan bodyguard pun mendekat ke arah meja makan yang sangat luas.

"Duduklah, biar aku siapkan" ucap sara menaruh nasi goreng ke setiap piring para pelayan dan bodyguard.

"Tidak perlu nyony, biar saya saja"

"Izinkan aku merubah diriku menjadi lebih baiklagi, jadi hari ini biar aku saja" para pelayan dan bodyguard mengangguk kagum dengan perubahan atasannya yang 180 derajat berbeda.

"Selamat makan"

Semua pelayan dan bodyguard memakan nasi goreng kimchi buatan sara dengan lahap, membuat sara bahagia bercampur senang karna selama hidupnya dimasa depan ia hanya sendiri dan makan sendiri. Tapi sekarang ia tidak sendiri, banyak orang dirumah kim. Walaupun mereka hanya sekedar pelayan dan bodyguard, tapi bagi sara mereka adalah teman.

Senyum sara tidak bertahan lama ketika berfikir apakah sara di masalalu seburuk itu sampai-sampai para pelayan dan bodyguard takut terhadapnya bahkan suaminya saja malas melihat wajahnya dan hampir tidak pulang kerumah.

"Ada apa nyonya?, Kenapa nyonya terlihat sedih?" Tanya salah satu pelayan.

"Aku hanya merindukan suamiku"

"Apa mau saya telfonkan tuan besar sekarang?"

"Ah tidak perlu, aku akan menelfonnya sendiri nanti"

"Tapi nyonya, anda tidak memiliki nomor telefon tuan besar" ucap bodyguard.

Ah, sara lupa kalau selama ia menikah dengan sara, ia tidak pernah bertegur sapa dengan suaminya.

"Tidak apa nyonya, biar saya kasih nomernya" kali ini jaesung yang berbicara.

"Benarkah?, Sebentar akan ku ambil ponselku dulu"

Sara menghentikan langkahnya menuju lift saat bel rumah berbunyi.

"Tidak apa sana, biar aku saja" ucap sara saat sana hendak membukakan pintunya.

Ceklek...

"Maaf tuan, ada bisa saya bantu?" Ucap sara membungkukkan badan.

SANDARA•star (Taennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang