chapter 10

829 117 0
                                    

Happy reading everyone 🌠

↘♡↙

Author POV

Bara menurunkan badan sara didalam mobil. Tapi sara masih enggan membuka matanya, takut akan sikap bara yang dilihatnya di restoran tadi.
Bara yang menyadari sara yang masih menutup wajahnya menggunakan 2 telapak tangannya pun mendekat menyentuh tangan sara.

"Kenapa? Hemm?" Tanya bara lembut menyentuh pipi sara.

Sara menggeleng tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Bara menarik pundak sara dan memeluknya dari samping sembari menyetir.

"Masih takut?"

Sara akhirnya membuka telapak tangannya menatap bara yang sedang menyetir.
"Jangan lakukan itu lagi" lirih sara.

"Dia pantas mendapatkannya"

Sara menjauh dari bara lalu mengalihkan wajahnya keluar jendela. Bara menghelakan nafasnya lalu "baiklah, aku tidak akan melakukannya lagi"

Seperti biasa hanya hening di sepanjang jalan. Sara yang menatap suasana kota seoul dan bara yang fakus dengan menyetirnya.
Suasana ibu kota masih siang, keduanya sama-sama kelelahan. Sara yang kelelahan tertidur didalam mobil sedangkan bara masih fakus dengan menyetirnya sampai.

Bara benar-benar terkejut saat kepala sara menyender di bahunya.
"Dia melepas sabuknya" gumam bara.

Karna tidak ingin mengganggu sara, bara membiarkan sara tertidur di bahunya selama perjalanan. walaupun sesekali kepala sara merosot ke depan, tapi bara selalu memeluknya dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanan untuk menyetir agar nyaman. Lagipula suasana ibu kota tidak terlalu ramai juga.

Bara melirik ke sara yang masih tertidur
"Pipinya masih memerah"

Selang beberapa menit kemudian mereka sudah sampai dirumah kim disambut baik oleh penghuni disana. Mereka sampai di rumah kim pukul 02:46.

Bara tidak ingin mengganggu tidur sara, bara menggendong sara ala brydal style melewati para pelayan dan bodyguard yang menatap keduanya terkejut. Apalagi selama pernikahan bara yang selalu membenci sara. Tapi lihatlah, keduanya terlihat romantis sekarang. Padahal belum 1 hari mereka bertemu setelah sekian lamanya mereka saling menjauh.

"Astaga, kau makan 1 hari seberapa sih?" omel bara ke sara yang masih tertidur yang menurutnya sangat ringan.

Bara membawa sara bukan ke kamar sara melainkan kekamarnya yang jaraknya dari kamar sara hanya berselang gudang dan ruang musik.
Bara meletakkannya badan bara dengan pelan lalu memencet bel agar pelayan mendatanginya.

Tok..tok..

"Permisi tuan, ada yang bisa saya bantu"

Bara membuka pintu tidak lupa dengan wajah datarnya.
"Ambilkan kotak p3k dan air hangat serta selimut" ucap bara datar lalu langsung menutup pintunya.

Para pelayan sudah tidak heran dengan sikap atasannya itu yang selalu dingin, datar kadang juga kejam.

Selang beberapa menit kemudian pelayan datang dan memberikan barang yang diminta oleh bara.
Bara sedang kebingungan Sekarang. Dia harus bagaimana, kalau dia mengobati sara pasti sara akan terganggu karna sakit.
"Apakah aku bangunkan dulu?"

SANDARA•star (Taennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang