chapter 14

699 100 2
                                    

Happy reading  everyone🌠

↘♡↙

Author POV

Bara melihat ekspresi bersalah dimata sara membuatnya ingin mengerjainya. Entah kenapa ingin rasanya bara merasakan perhatian dan kekhawatiran sara.

Bara melihat sekitar lalu melihat sebuah mobil melaju sedikit mengebut dibelakangnya, bara ingin menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan perhatian sara.
Cukup gila memang. Tapi ingat, bara adalah mavia terkuat yang ditakui banyak orang. meskipun tubuhnya tidak segagah anak buahnya, tapi bara adalah yang terkuat bahkan dalam hal apapun begitupun tusukan kecuali 1, (Racun).

Bara mempersiapkan posisinya sampai akhirnya mobil itu sudah mendekat. "Kalau kau tidak bisa menghargaiku disini, baiklah aku pergi saja" lalu bara membalikkan badannya berlari ketengah jalan yang jelas-jelas mobil yang melaju cepat karna jalan itu cukup sepi.

Tiiiiinnnnnnn......

Brakkkkkk....

Tubuh bara menabrak tepat depan mobil itu badannya membentur kaca mobil yang akhirnya retak. Tubuh bara terpental lalu menggelinding ke batu tepat pinggir jalan lalu kepalanya membentur batu besar itu membuat luka bahkan darah segar keluar di pelipis kirinya.

"Tuaaaannnnnn!!!!..."

Mau bagaimanapun bara adalah manusia yang tentunya dapat merasakannya sakit. Tapi bukan bukan berarti bara akan mati akibat kecelakaan dahsyat itu. Bara masih sadar tapi badannya terasa lemas, yang ia butuhkan Sekarang adalah perhatian sara.

Sara berlari menuju bara yang sudah tergeletak tak berdaya di pinggir jalan penuh darah dekat batu besar itu diikuti wonji yang ikut terkejut dengan kejadian yang menimpa bara.

Bara masih sepenuhnya sadar tapi berpura-pura seolah-olah ia sedang Sekarat, ia tidak ingin sara tau kalau dirinya sengaja melakukan hal nekat itu. Sedangkan pengendara mobil yang menabrak bara sudah kabur karna ketakutan.

"T-tuan bertahanlah akan saya panggilkan ambulan" ucap sara menggeganggam tangan bara gemetar.

Bara meringis memegangi kepalanya yang berdarah "ssakit" ringis bara.

Sara semakin dibuat ketakutan sekaligus khawatir "bertahanlah saya mohon" ucap sara dengan suara rendah dan mata berkaca-kaca.

Wonji yang sedari melihat interaksi bara dan sara dibuat khawatir juga "akan aku panggilkan bodyguard rumah kim saja sedikit dekat, akan lama jika menunggu ambulan"

"Terimakasih wonji tolong cepat"

"Uhuk.."

"Hiks saya mohon jangan seperti ini tuan" tangis sara semakin menjadi-jadi apalagi saat mata bara perlahan-lahan tertutup.

Mata bara tertutup rapat dipangkuan sara yang masih menangis "bukalah matamu tuan, aku mohon jangan membuatku takut hiks" tangis sara menggoyang-goyangkan tubuh bara.

"Maafkan aku"

Tidak berselang lama 2 bodyguard dan wonji datang dengan mobil yang cukup mewah dan besar cukup untuk membaringkan tubuh bara.
2 bodyguard itu membopong tubuh bara dibantu oleh wonji memasukkannya ke mobil.

Sepanjang perjalanan sara tidak henti-hentinya menangis memeluk kepala bara yang berlumuran darah. Ia tidak perduli seperti apa penampilannya sekarang. Yang ia pikirkan ia sangat tidak ingin kehilangan bara.

SANDARA•star (Taennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang