chapter 2

1.3K 161 0
                                    

Happy reading everyone🌟...

↘♡↙

"Akh.. kepalaku"

Dara telah terbangun dari tidurnya, tapi dia sedikit terkejut saat melihat tempat yang menurutnya sangat asing yang sangat mewah.
"Apakah ini benar-benar nyata?"

Dara memastikannya dengan mencubit tangan kanannya "akh.. sakit"

"Tunggu ini benar-benar nyata?"

Kalau ini benar nyata berarti saat ini dia sedang berada di korea bukan di vietnam.
"Huh.. untung aku sudah menghafal 3 bahasa" bahasa yang dimasud dara adalah Indonesia, korea dan inggris.

Sesuatu dilehernya tiba-tiba mengeluarkan cahaya kuning.
Setelah cahaya itu redup dara menatap sesuatu yang bercahaya tadi yang ternyata adalah kalung pemberian sara.
Warna kalung itu berwarna biru yang sebelumnya kuning itu tandanya kekuatan dalam kalung itu sudah berjalan.

Disamping tempat dara tidur terdapat buku novel yang dibelinya di perpustakaan.
"Bagaimana ini bisa disini?"

"Gawat aku harus menyembunyikannya sebelum identitasku terbongkar"

Tok..tok..tok..

"Permisi nyonya besar" ucap seseorang dari balik pintu menggunakan bahasa korea (anggap saja bahasa korea ya hehe)

"Ya.."

Dara dengan cepat-cepat memasukkan buku novelnya kedalam laci didekatnya dan hendak membuka pintu. Kurang beberapa langkah lagi menuju pintu, dara langsung menghentikan langkahnya saat menyadari kalau dirinya saat ini hanya memakai bra dan rok pendek.

"Maaf bisa tinggalkan aku, aku akan menyusul nanti" teriak dara.

"Baik nyonya"

Dara segera menuju lemari besar di kamar itu.
"Apa-apaan ini, apakah tidak ada baju yang sopan sedikit"

"Astaga aku lupa aku sedang menjadi sara"
Dara mencari baju yang lebih sopan di dalam lemari itu, tapi tidak ada satupun baju yang lebih sopan melainkan baju-bajunya seksi dan terbuka. Sara dalam novel adalah orang yang sangat mencintai penampilannya dan suka menunjukkan lekuk tubuhnya yang seksi.

Dara hendak memanggil salah satu karyawan disini yang jumlahnya sekitar 13 pelayan, tapi ia baru sadar kalau rumah kim barastar menurut novel memiliki 3 tangga dan itupun sangat besar seperti istana jadi untuk memanggil para pelayan tidak cukup dengan berteriak melainkan harus memencet remot tombol bel yang bisa didengar seluruh rumah.

Dara mencari remot tombol itu sampai akhirnya dia menemukan remot tombolnya berada di dekat saklar lampu.

Ding..dong..

"Wah lihatlah, teknologi dimasa lalu tidak kalah jauh dari masa depan" batin dara.

"Permisi nyonya ada yang bisa saya bantu?" Ucap seseorang dari luar.

"Ya.." dara tidak membuka pintunya karna tidak ingin orang sekitar melihat lekuk tubuhnya yang hanya memakai bra dan rok pendek itu.

"Tolong namamu siapa?"

"Saya sana nyonya"

"Baiklah sana, apa kau punya baju yang tertutup?"

SANDARA•star (Taennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang