Silent Voice || Mango

1.4K 223 13
                                    

Proses pengadopsian Jisoo pun sudah selesai diurus, jadi berdasarkan hukum Jisoo sudah mendapatkan tempatnya sebagai anak di dalam keluarga Lee dan berhak menyandang marga Lee.

Proses pengadopsian yang seharusnya memakan waktu yang cukup lama yaitu sekitaran tiga hingga empat bulan pun dapat dilakukan secara singkat mengingat keluarga Lee merupakan salah satu orang paling berpengaruh di negara ini.

"Bye unnie! Selamat belajar, yang rajin ya! Nanti aku dan appa ya yang menjemput unnie! Kami pergi dulu."

Kyuhyung pun kembali melajukan mobilnya setelah mengantar putri sulungnya ke sekolah bersama si bungsu.

Setelah mengantar Jisoo ia pun pamit kepada ibu dan putri bungsunya itu lalu segera pergi ke perusahaannya.

Untuk saat ini untuk urusan kedua putrinya memang Kyuhyung dan Taehee tidak menyediakan jasa supir karena mereka berdualah yang akan mengantar dan menjemput putri-putri sebelum dan sesudah kegiatan. Untuk urusan pekerjaan begitu juga, apabila masih berada di dalam kota baik Kyuhyung ataupun Taehee akan mengendarainya sendiri lain lagi jika berada di luar kota. Mereka mempunyai supir pribadi tapi tidak untuk selalu dipakai jasanya.

Tidak seperti Kyuhyung yang setiap hari pergi bekerja, lain pula dengan Taehee. Taehee bekerja dari rumah. Dia akan pergi ke perusahaannya jika memang dirinya benar-benar diperlukan atau untuk urusan luar kota maupun luar negeri, jika untuk sehari-hari ia memiliki seorang sekretaris yang sangat handal dan bertanggung jawab dalam menggantikan dirinya di kantor. Sekretarisnya itu setiap hari memberikannya laporan perusahaan serta berkas-berkas penting untuk diteliti dan ditandatangani baik menggunakan media sosial maupunn secara langsung.

Selagi Jisoo belum bersekolah dan Taehee tidak memiliki pekerjaan yang mengharuskannya meninggalkan rumah, Taehee mengajari Jisoo bagaimana caranya membaca dan menulis.

Mulai dari membaca dan menulis huruf sampai ke membaca dan menulis angka, ia juga menemani Jisoo bermain lego untuk merangsang kreativitas dan merangsang motorik halus anak bungsunya itu. Ia juga memberikan buku bergambar dan pensil berwarna untuk Jisoo.

Jisoo termasuk anak yang kreatif, gambaran miliknya bisa dikatakan sangat bagus untuk anak seusianya. Ia menggambarkan empat karakter yang terdiri dari seorang pria, seorang wanita, dan juga dua orang anak perempuan. Dari gambaran Jisoo tersebut dapat Taehee lihat betapa senangnya Jisoo berada di Keluarga Lee. Bahkan Jisoo meminta gambar itu untuk di bingkai agar bertahan lama dan dengan senang hati Taehee menurutinya.

Taehee juga seringkali mengajak Jisoo ke perpustakaan keluarga mereka, memang kecil namun cukup lengkap dan menyenangkan menurut Jisoo karena memang perpustakaan keluarga mereka menyediakan khusus rak buku bacaan untuk anak-anak.

Jisoo banyak mencari buku dongeng disana. Bacaan favorit Jisoo diantara lain adalah Snow White and The Seven Dwarfs, Hansel and Gretel, Little Red Riding Hoot, Three Little Pigs, The Ugly Duckling dan banyak lagi. Awal Jisoo menyukai buku bacaan itu bermula dari kebiasaan Taehee yang selalu membacakan kedua anaknya dongeng sebelum tidur. Darisana Jisoo mulai menanyakan kepada Taehee tentang buku-buku yang ia bacakan untuk mereka. Jisoo berkata bahwa ia ingin mencoba membacanya sendiri dan Taehee pun menuruti keinginan Jisoo.

Taehee juga sering mengajak Jisoo untuk memasak bersama. Jisoo paling senang jika diajaka memasak ayam goreng karena masakan itu memang merupakan makanan kesukaannya. Taeheen juga sering mengajak Jisoo membuat kue bersama, mereka terkadang melakukan perang tepung dan berakhir dengan Taehee yang mengerjakannya sendirian karena Jisoo yang kelelahan setelah bermain.

"Ayo di makan sayang!" Taehee meletakkan sepiring buah mangga yabg sudah dipotong kotak-kotak kecil beserta dua garpu kecil sebagai alat makannya.

Jisoo yang sedang menonton pun teralihkan perhatiannya kepada sang ibu dan juga mangga yang sudah ada didepannya. Ia pun mulai mencicipi mangga tersebut. Tapi tidak lama setelah itu, Jisoo mulai merasakan sakit perut bahkan tak lama setelah itu ia mulai kesulitan untuk bernafas.

"Jisoo-ya! Jisoo-ya! Ahjussi! Ahjumma! Tolong, tolong Jisoo! Bantu aku membawanya ke rumah sakit!" teriak Taehee yang sudah panik melihat keadaan Jisoo yang semakin kesulitan bernafas, bahkan air matanya sudah mengalir deras karena rasa khawatir itu. Ia memeluk Jisoo dan mengucapkan kalimat penenang setelah Jisoo berhasil dimasukkan ke dalam mobil.

Supir pribadi keluarga mereka pun segera membawa Taehee dan Jisoo ke rumah sakit dengan kecepatan penuh, tidak peduli lagi dengan tata tertib lalu lintas karena keselamatan Jisoo adalah fokus utama. Lagipula uang bisa menyelesaikan segalanya, biarlah kali ini mereka menggunakan kekuatan uang. Tapi ingat hanya untuk hari ini saja!

"Dokter! Suster! Tolong, tolong putriku!" teriak Taehee di lobi rumah sakit itu. Beberapa perawat  yang ada disana cukup terkejut melihat kedatangan salah satu pesohor ternama berteriak panik di lobi rumah sakit. Tapi setelah melihat ada orang dibelakangnya yang sedang menggendong seorang anak kecil barulah dengan cepat mereka langsung membawa brankar dorong dan segera membantu meletakkan tubuh mungil Jisoo di atas brankar tersebut.

Para tenaga medis tersebut pun membawa tubuh mungil yang sudah lemah tak berdaya tersebut ke unit gawat darurat. Dalam perjalanan menuju ruangan tersebut, Taehee tidak bisa mengehentikan tangisnya. Ia menggenggam tangan Jisoo dan menyebut nama Jisoo berulang kali dalam doanya yang diam.

Setelah sampai di unit gawat darurat, brankar itu pun di dorong masuk ke dalam. Taehee ingin masuk juga tetapi karena ada salah seorang perawat yang melarang dan mengatakan jika ia masuk akan mengganggu prosedur rumah sakit, dengan mau tak mau akhirnya ia pun mengalah untuk tidak masuk.

Taehee pun memilih untuk duduk di kursi yang disediakan di depan ruangan itu sambil melipat tangannya dan menundukkan kepalanya, berdoa kepada Tuhan yang ia percayai untuk keselamatan anak bungsunya itu.

Beberapa menit kemudian, terdengar beberapa langkah kaku dari ujung koridor rumah sakit. Disana terlihat Kyuhyung memegan tangan mungil Heeyeon sambil berlari menuju ke arah Taehee.

Tampak sekali kekhawatiran melingkupi keduanya. Apalagi untuk Heeyeon yang memang saat ini belum jadwalnya untuk pulang sekolah, bahkan wajahnya sudah pucat pasi takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepada adik kesayangannya itu.

"Taehee-ya, wae geuraeu? Apa yang terjadi? Bagaimana keadaan Jisoo?" tanya Kyuhyung panik sambil berusaha mengatur nafasnya yang masih memburu.

Ia sangat khawatir. Saat tadi di kantor, ia sedang melaksanakan rapat bersama beberapa karyawannya. Tiba-tiba kepala pelayan dirumahnya, Shon Ahjumma meneleponnya dan mengatakan bahwa Jisoo dilarikan ke rumah sakit.

Setelah mendengar kabar tersebut, ia menyuruh sekretarisnya untuk memimpin rapat selanjutnya dan ia segera ke rumah sakit. Untuk Heeyeon, ia dijemput oleh supir keluarga lainnya setelah melihat Jisoo dibawa ke rumah sakit.

Mereka bertiga pun berpegangan tangan untuk berdoa bersama, rasa takut dan khawatir memang tetap melingkupi mereka. Tapi tetap saja harus berdoa yang diutamakan untuk keselamatan Jisoo.









#HiEveryone
Untuk masalah adopsi itu aku search di google ya, nggak tau ntah benar atau salah. Kalau ada yang lebih paham mohon dikoreksi.

Selamat membaca semuanya, stay terus ya. Tungguin next chapternya okay!!

Love you

Silent Voice | JISOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang