"APPA!!" teriakan dari seberang sana membuat Kyuhyung secara reflek menjauhkan ponsel dari telinganya, membuat jarak aman agar pendengarannya tetap bisa berfungsi.
"Wae? Wae? Wae? Wae? Wae? Wae? Wae?"
"Jisoo dimana? Marhaebwa! Palli!" paksa Heeyeon yang sudah sangat khawatir dengan keberadaan adiknya.
"Jisoo menginap di rumah temannya."
"Chingu? Namja? Yeoja? Dimana rumahnya? Apakah dia baik? Apakah appa mengenalnya? Atau aku mengenalnya? Apakah dia menginap sendirian? Mengapa appa mengizinkannya? Bagaimana jika terjadi sesuatu? Aahh.. appa." rengeknya ketika mendengar penuturan sang ayah.
Kini Kyuhyung yang dibuat pusing mendengar banyaknya rentetan pertanyaan sang anak.
"Tenang saja. Appa mengenalnya. Tapi appa tidak mengetahui dimana alamatnya, lagipula mengapa kau tidak menghubungi adikmu terlebih dahulu."
"Oh, iya. Aku lupa. Kalau begitu aku tutup dulu ya, annyeong!" panggilan pun berakhir membuat Kyuhyung menganga tak percaya karena Heeyeon mengakhiri panggilan tanpa menanyakan kabarnya.
"Anak ini! Sama saja seperti ibunya." kesal Kyuhyung dengan menghembuskan nafas pasrah dan bibir mengerucut, ia juga sedikit menghentakkan kakinya merajuk.
~S.I.L.E.N.T.V.O.I.C.E~
Kini panggilan video sudah terhubung dan menampilkan wajah antara kedua kakak beradik tersebut.
"Jisoo-ya, unnie khawatir padamu. Mengapa kau tidak menghubungi unnie hah anak nakal!" kesal Heeyeon yang malah terlihat lucu di mata Jisoo sehingga membuat ia tertawa dan menampilkan mata berbentuk bulan sabitnya.
"Mengapa tertawa? Tidak ada yang lucu ya!" kesal Heeyeon lagi, Jisoo pun berusaha dengan bersusah payah menetralkan raut wajahnya.
"Mianhae unnie, tadi daya ponselku habis jadi tidak bisa menghubungimu." jelas Jisoo memberikan alasan.
Heeyeon yang sudah mengetahui penyebab adiknya tidak memberi kabar itupun hanya mengangguk paham.
"Lalu siapa temanmu itu? Dimana dia sekarang? Siapa namanya?" tanya Heeyeon ingin tahu. Ia penasaran apa dengan siapa teman Jisoo itu, serta apa maksud dan tujuannya mau berteman dengan Jisoo.
Bukannya ingin membatasi pergaulan Jisoo, bukan. Semua itu karena, pernah suatu saat adiknya itu memiliki seorang teman dan temannya itu bahkan sangat baik bagi Jisoo, ia selalu menolong adiknya itu, selalu membela Jisoo jika sedang dibully oleh anak-anak lain tapi itu semua punya maksud tertentu.
Ia ingin berteman dengan Jisoo hanya karena Jisoo berasal dari keluarga kalangan atas. Jisoo sering memberikannya benda-benda yang tidak bisa ia dapatkan karena keterbatasan ekonomi yang ia miliki, ia juga sering mencontek tugas sekolah dan juga pekerjaan rumah milik Jisoo karena Jisoo merupakan salah satu siswa yang berprestasi bahkan menempati peringkat seangkatan walaupun terkadang juga Jisoo menolak untuk memberikannya, namun ia tetap memaksa.
Temannya itu ternyata juga menusuk Jisoo dari belakang, ia mengatakan jika Jisoo terlalu banyak gaya kepada teman-temannya yang lain. Ia juga membenci Jisoo karena tidak memberikannya jawaban tugas dari guru. Bahkan ia dengan sampai hatinya menyebarkan berita tidak benar tentang Jisoo karena hal itu. Kekanakan memang, namun itulah yang terjadi.
"Dimana dia? Mana? Mana?" Jisoo hanya dapat menghela nafasnya pelan melihat ketidaksabaran sang kakak. Ia pun segera bangkit dari duduknya setelah meminta izin sebentar kepada Heeyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Voice | JISOO
Fanfiction[ E N D ] Semua yang Tuhan berikan itu baik, apapun itu baik kelebihan maupun kelemahan. Sekarang hanya tinggal cara kita, bisakah kita bersyukur untuk itu atau malu serta insecure ketika memilikinya. . . . [WARNING!] Cerita hanya karangan semata, m...