Silent Voice || Batal

1.1K 178 20
                                    

Dua minggu telah berlalu dari kejadian acara menginap dadakan bersama dengan Joohyun tersebut diiringi dengan fakta Joohyun yang ternyata merupakan senior Heeyeon di kampus tempat ia menempuh pendidikan.

Hari-hari selanjutnya berlangsung dengan tentram terkecuali dengan Jisoo yang masih saja mengalami perundungan oleh teman-teman disekolahnya. Untung saja untuk urusan perundungan secara fisik sudah sedikit berkurang, dan jika pun ada luka serta lebam itu masih dapat ditutupi sehingga tidak membuat berurusan dengan dosa yang semakin lama semakin bertambah banyak.

"Malam nanti kita akan kedatangan sahabat lama eomma dan appa. Kita juga akan melakukan makan bersama, kalian tidak ada kegiatan lainkan nanti malam?" tanya Taehee memastikan jadwal setiap anggota keluarga. Ia menghembuskan nafas lega ketika melihat yang lainnya menggelengkan kepala tanda tidak memiliki kegiatan lain.

"Siapa yang akan datang eomma?" tanya Heeyeon penasaran.

"Kamu pasti tau siapa mereka sayang, lihat saja nanti." jawab Taehee dengan teka-tekinya.

"Mengapa hanya aku? Bagaimana dengan Jisoo? Apakah Jisoo belum pernah melihat mereka?" tanya Heeyeon lagi, membuat kedua pasang suami istri tersebut saling memandang ketika teringat Jisoo bukanlah anak kandung mereka.

Bukan karena apa, Kyuhyung dan Heeyeon hanya takut bagaimana jika suatu saat nanti orangtua kandung Jisoo berubah dan mencari anak yang telah mereka buang lalu berusaha membawa Jisoo pergi dari sisi mereka. Hati manusia tidak ada yang tau bukan? Kyuhyung dan Taehee tidak mau itu terjadi, bahkan membayangkannya saja sudah sangat menyakitkan bagi mereka. Jisoo anak mereka, hanya anak mereka. Bukan bermaksud egois, tapi menurut mereka memang itulah kenyataannya.

"Saat itu malaikat kecil ini belum bergabung bersama dengan kita. Jadi Jisoo belum mengetahui siapa mereka." jelas Kyuhyung dengan memberikan senyuman hangatnya untuk Jisoo. "Jadi kalian berdua bisa bersama-sama mengetahui siapa sahabat eomma dan appa nanti, mereka juga akan membawa kedua anaknya nanti sehingga kalian bisa berkenalan bersama dengan mereka."

~S.I.L.E.N.T.V.O.I.C.E~

"Kalian berdua harus ikut bersama eomma dan appa nanti malam!" suara berat nan tegas itu kini memenuhi ruang makan yang hening. Kedua putri keluarga Kim memilih untuk diam dan tidak membuka suara sehingga yang terdengar hanya suara dentingan alat-alat makan yang beradu.

"Tidak ada penolakan!" ujarnya sekali lagi, membuat Yoona dan Joohyun hanya bisa menghembuskan nafas pasrah.

Ayah mereka memang selalu seperti itu, selalu sesuka hati bertindak tanpa memperdulikan orang lain. Dan ucapannya itu pun tidak bisa dibantah.

"Aku sudah selesai. Aku pergi." pamit Joohyun setelah menyelesaikan sarapannya, tidak lupa ia mengecup kedua pipi kedua orangtuanya.

"Aku ikut!" dengan terburu-buru Yoona segera melakukan apa yang adiknya lakukan sebelumnya. Kemudian ia mengaitkan tangannya ke salah satu lengan Joohyun lalu segera menarik adiknya itu pelan menuju ke halaman depan dimana kendaraan mereka telah dipersiapkan.

"Lepaskan!" ujar Joohyun dingin setelah mereka berada di sebelah mobil yang hendak mereka kendarai. Ia merasa risih karena kakaknya itu senang sekali melakukan love language berupa physical touch.

"Dasar gadis dingin!" kesal Yoona yang malah semakin nengeratkan pelukannya di lengan kurus Joohyun.

"Gadis gila ini!" sekarang giliran Joohyun yang mengumpat. Dengan mata yang melebar karena terkejut mendengar ucapan sang adik, Yoona langsung memberikan jeweran pada telinga Joohyun sebagai hukuman.

Dengan susah payah Joohyun berjinjit untuk mengurangi rasa panas di telinganya, bahkan saat ini telinga gadis itu sudah memerah.

"Beraninya kau! Gadis gila? Siapa yang gadis gila hah?" marah Yoona dengan wajah garangnya.

"Tentu saja dirimu! Siapa lagi memangnya?" jawab Joohyun dengan berani yang membuat Yoona semakin menjadi memberikan hukuman kepada adiknya itu.

"EOMMA!" teriak Joohyun dengan jurus andalannya.

Hanya dengan satu kata itu saja, masalah akan datang. Jurus andalan para adik. Siapa yang salah, siapa yang kena. Untung sayang.

~S.I.L.E.N.T.V.O.I.C.E~

Berbagai macam masakan kini telah terhidang di meja makan.

Mulai dari makanan ringan sampai dengan hidangan utama sudah tersaji lengkap disana didampingi dengan bermacam-macam buah-buahan segar.

Seluruh anggota keluarga juga sudah berkumpul sambil menunggu tamu yang akan datang. Malam hari ini mereka mengenakan pakaian yang simple, namun terkesan sopan dan mewah.

Sudah hampir setengah jam mereka menunggu, namun mereka belum kunjung datang juga.

Memutuskan untuk menunggu beberapa menit lagi sebelum menghubungi para tamu yang akan datang. Mengisi kebosanan dengan cara saling bertukar cerita ataupun menjahili satu sama lain.

Namun, tiba-tiba dering telepon terdengar begitu nyaring yang berasal dari ponsel sang kepala keluarga.

"Yeoboseyo!" sapanya setelah menerima panggilan tersebut.

"Lee Kyuhyung? Benarkah ini nomor milik Kyuhyung?" tanya seseorang dari seberang sana.

"Benar, dengan saya sendiri. Sebelumnya, anda siapa? Bagaimana bisa mendapatkan nomor saya?" tanya Kyuhyung penuh selidik, ketiga orang lainnya yang berada disana merasa penasaran dengan siapa sang ayah berbicara.

"Ah.. Maafkan aku sebelumnya karena tidak memperkenalkan diri terlebih dahulu. Ini aku Kim Hyunbin."

"Hyunbin-ah, ternyata kau. Kalian sudah dimana?"

"Aku minta maaf karena kami tidak menepati janji untuk menghadiri acara makan malam kita. Kami baru saja mendapatkan kabar buruk bahwa eomma-nya Yejin meninggal dunia dan saat ini pesawat yang kami tumpangi baru saja mendarat di Bandara Narita. Sekali lagi aku meminta maaf, sampaikan juga permintaan maafku ini kepada Taehee dan kedua putrimu. Ayo kita kembali mengadakan acara makan malam bersama di lain waktu." ucap Hyunbin penuh penyesalan.

"Gwaenchana, jangan merasa bersalah seperti itu. Aku turut berdukacita atas meninggalnya eomma Kim dan maafkan kami yang tidak bisa menghadiri acara pemakamannya sampaikan salamku kepada Yejin."

"Ya, tentu saja. Kalau begitu aku akhiri dulu percakapan kita, sekali lagi aku meminta maaf. Jangan lupa untuk menyampaikannya kepada mereka bertiga. Selamat malam."

"Ya, tentu saja." panggilan tersebut pun berakhir. Dengan segera Taehee melemparkan banyak pertanyaan membuat Kyuhyung harus bersabar dengan sifat istrinya yang satu ini.

"Keluarga Kim tidak akan datang hari ini." Ibu dan kedua anak gadisnya mengerutkan dahi.

"Mengapa?" tanya Heeyeon mewakilkan.

"Eommanya Yejin meninggal dunia, saat ini mereka sudah berada di Jepang untuk menghadiri pemakaman. Hyunbin menitipkan permintaan maaf karena tidak dapat memenuhi janji untuk makan malam ini yang telah kita buat jauh-jauh hari."

"Ya Tuhan." Taehee menutup mulutnya tak percaya, bagaimana pun juga dia dan Yejin merupakan sepasang sahabat yang sangat dekat bahkan sering dikatakan sebagai adik dan kakak. Mereka juga saling mengenal keluarga masing-masing, dan menganggap orang tua yang lainnya merupakan orang tua mereka juga.

"Aku turut berduka atas kepergian eomma Kim. Dia ibu yang hebat, aku berharap dia mendapat tempat terbaik di atas sana."



















#HiEveryone

Akhirnya setelah sedikit-sedikit nyempatin waktu untuk ngetik cerita, selesai juga part kali ini.

Semoga kalian suka dan terhibur walaupun ceritanya makin lama makin aneh aja mwehehe..

Happy Holiday

Love you guys😘❤

Silent Voice | JISOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang