Jimin seorang pemuda dengan senyum hangat yang menyejukkan tengah memandang seseorang dari atas rooftop sekolah yang tengah di tempatinya, jimin bukanlah pemuda rajin dan kutu buku layaknya siswa seperti biasanya.
Terkekeh dengan jari pengapit sebuah batang nikotin yang tengah menyala - nyala dengan kepulan asap.
"DASAR SIALAN KAU KERJAKAN TUGAS KU DENGAN BENAR SEKARANG ATAU JIKA KAU TIDAK KERJAKAN AKAN AKU INJAK LEHER KAU! ".
mendengar suara teriakan lantang dari bawah dengan seorang siswa yang tengah membully siswa lain.
" b-baik j-jungkook ssi m-maaf a-aku akan segera m-mengerjakan t-tugas mu ".
Siswa yang tengah di bully dengan badan ber gemetaran menahan takut di dalam dirinya yang akan di hajar oleh jeon jungkook siswa berandal namun dia lah anak pemilik sekolah.
Siapapun akan tunduk dan takut dengan jeon jungkook, jika mereka bisa memilih lebih baik tidak bertemu dengan berandal berwajah tampan itu.
" bagus aku akan menunggu, ayo sayang kita pergi dari si buruk rupa ini".
Cup
Jungkook merangkul mesra pinggang seorang wanita cantik dan populer bernama Wooyoung.
Gadis dengan mata berbinar indah cantik, badan goals yang menjadi idaman setiap wanita, tidak hanya cantik wooyoung juga gadis yang sangat berprestasi.
Wooyoung menjadi idaman dan dambaan setiap lelaki, lagi pula siapa yang akan menolak pesona indah yang terpancar dari dambaan hati seorang Jeon Jungkook.
Bukankah beruntung bastard jeon mendapatkan gadis se cantik wooyoung?
Wooyoung tersenyum manis dan memeluk manja pria tampannya.
"Ayo oppa uh aku lapar enghhh".
Suara mendayu manja yang membuat jungkook terkekeh sembari berjalan merangkul mesra pinggang wanitanya menuju kantin.
Mendekatkan bibirnya pada telinga wooyoung dan membisikan sebuah kalimat yang membuat ke dua pipi chubby itu memerah.
" Setelah kau makan, aku yang akan memakan lubang surga milik mu sayang ".
Cup
Sedikit memberikan kecupan pada telinga wanitanya yang membuat wooyoung meremang.
" ahh oppa jangan membuat ku malu ".
Jungkook tertawa dan perlahan menghilang , pandangan itu tidak luput dari pemuda tampan yang tengah tersenyum culas.
"Cihh dia lebih bagus mengangkang lebar di depan ku ".
