CH = 4

7.1K 774 61
                                    




FRIENDZONE

Bagian -- 4

Warning ⚠️⚠️ BXB, BOYSLOVE.
===== NORENMIN=====

🌿

🌿


🌿



Renjun terlihat sangat bersemangat saat merasakan suasana yang berbeda, dimana sekarang ketiganya tidak lagi berada di tanah kelahiran mereka. Setelah menghabiskan waktu selamat hampir lima jam dalam penerbangan kini mereka telah tiba ketempat tujuan.

Renjun berjalan didepan, sementara jeno dan Jaemin mengikuti dibelakangnya, seraya mendorong troli, berisikan koper milik Renjun.

Didepan bandara terlihat seorang pria asal Amerika yang celingukan mencari seseorang. Hingga pandangannya menemukan sosok yang ia cari dengan dua pria lain bersamanya.

Dengan gerakan tangannya Jeno memberi isyarat pada pria Amerika tersebut, yang akan membungkuk hormat dan memanggilnya Master.

"Thank you for the welcome, Mr. Welsson, (terimakasih atas penyambutannya, tuan welsson,)" Jeno maju dan menjabat tangan pria tersebut.

Meski tidak tau alasan sang pimpinan bersikap seperti ini, namun Jack bukanlah orang bodoh yang tidak mengerti apa yang sedang coba dilakukan sang Master. Dia telah menghabiskan separuh hidupnya bekerja dengannya, jadi Jack bisa tau apa keinginan Jeno hanya dengan satu isyarat.

"It's no big deal Mr. Lee, As the host, I must welcome guests well. (Itu bukan masalah besar Mr lee sebagai tuan rumah, saya harus menyambut tamu dengan baik.)"  Jack tersenyum ramah. Pandangan matanya beralih kearah dua pria dibelakang Jeno. Ia mengenal pria putih tinggi disana, tuan Na Jaemin, teman sang master yang pernah beberapa kali ia lihat saat mengunjungi markas pusat mereka di Korea. Seorang dokter tapi auranya terasa sama mengerikannya dengan Master mereka.

Tapi yang satunya lagi dia belum pernah melihatnya, pria pendek yang terlihat lemah dan indah dalam satu waktu ini begitu asing dimatanya.

"Ekhem!!" Suara Jaemin yang keras, seakan menegurnya yang terus memperhatikan pria kecil itu. Jack terlihat sedikit malu, lalu mengalihkan pandangannya pada Jeno yang juga menatapnya tajam seolah memperingatkannya.

Merasakan atmosfir canggung disini, Renjun memecah keheningan dengan melangkah sedikit maju lalu membungkuk sekilas, menyapa Jack yang masih terdiam, "hallo, my name is Huang Renjun. Nice to meet you," mengulurkan tangannya. Ia tidak terlalu fasih berbahasa Inggris, jadi hanya kata dasar semacam ini yang bisa ia ucapkan.

Jack tampak ingin menyambut uluran tangan Renjun, namun ekor matanya menangkap raut penuh ancaman dua pria disana, membuatnya harus mengurungkan niat untuk bersalaman.

"Hallo Mr. Huang, I am Mr Lee's business partner, Jack Welsson. nice to meet you," balas Jack tersenyum tipis.

Renjun menarik uluran tangannya begitu tidak mendapatkan sambutan, mencoba berpikir positif, mungkin tangannya tidak higienis.

Tanpa menunggu lama kini mereka berempat segara memasuki mobil yang telah disediakan. Jaemin dan Renjun duduk dikursi belakang, sedangkan Jeno duduk didepan bersama Jack yang mengemudi.

Merasa heran mengapa Jack yang notabenenya adalah rekan bisnis Jeno menyetir sendiri, tanpa supir. Bukankah Jeno mengatakan bahwa partnernya kali ini adalah salah satu jajaran pemilik perusahaan besar di Manhattan, tapi dia tampak lebih sungkan pada Jeno, yang bahkan tidak setingkat dengannya.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang