FRIENDZONE
Bagian -- 9
Warning ⚠️⚠️ BXB, BOYSLOVE.
===== NO-REN-MIN=====🌿
🌿
🌿
Suara dentuman benda keras yang menyentuh lantai terdengar begitu memekakkan telinga mereka yang mendengarnya. Ruangan yang selama ini selalu dalam keadaan rapi dan bersih, dimana semua benda di tata dengan sempurna, tidak ada noda atau bahkan setitik debu yang menempel di seluruh penjuru ruangan. Hingga sangking bersihnya, bahkan bakteri pun hampir tidak mau bertamu disana.
Tapi kondisi itu bertolak belakang dengan saat ini. Dimana sofa tergeser tak beraturan dari tempatnya, kertas berhamburan dilantai, meja kantor yang biasanya penuh kini kosong melompong tanpa ada apapun yang tersisa disana. Laptop, dokumen, alat tulis, papan nama yang berbahan kaca, dengan jumlah harga yang tak sedikit, teronggok menyedihkan dilantai. Bahkan vas bunga kecil diatas meja itu juga turut menjadi korban.
Sedangkan sang pelaku masih sibuk meluapkan kekesalannya pada setiap benda di ruang kantor, sang tangan kanan sekaligus sekretaris pribadi miliknya hanya mampu terdiam meneguk ludah kasar, melihat luapan emosi dari bosnya tersebut.
Ia dengan harap-harap cemas terus mengawasi atasannya, bukan tidak mungkin karena kesal pria ini akan melempar meja atau kursi keluar.
"Mark!!"
"Ya Presdir!" Sahutnya cepat.
"Cari tahu siapa pria ini! Sekarang!!" Mark yang mendengar hal itu dengan cepat bergegas ingin pergi dan mencari apa yang diinginkan kan oleh sang Presdir. Namun langkahnya terhenti ketika Jeno kembali memanggilnya lagi. "Kau hubungi Heechan sekarang!"
Jeno merasa jika Mark mencari informasi itu akan membutuhkan kan waktu setidaknya setengah jam, dan dia tak bisa menunggu selama itu. Jadi cara tercepat untuk mengetahui apa yang ia inginkan adalah dengan menghubungi seseorang yang tahu persis informasi yang ia butuhkan, yaitu Heechan.
Sedangkan Mark si pelaksana tugas, merasakan dirinya berada ada di ujung tombak. Satu sisi ini adalah perintah dari bosnya, di sisi lain dia tidak mampu menahan amukan dari pasangannya nanti. Jeno yang melihatnya tidak segera bertindak, kembali bersuara, "apa ucapanku kurang jelas!"
Mark dengan cepat menggelengkan kepalanya, lalu segera merogoh ponsel di saku dalam jas dan melakukan apa yang Jeno minta. Meski terlihat tenang di luar tidak ada yang tahu bahwa ia terus mengucapkan kata maaf pada si hitam manis kesayangannya, karena telah melibatkan pria itu dalam hal ini.
Di nada dering ketiga panggilan bersambut, namun belum juga sempat Mark bersuara sang atasan telah lebih dulu menarik ponsel dari tangannya.
'....kau baru mengabari ku sekarang setelah dua hari menghilang.' Jeno menjauhkan ponsel dari telinganya begitu menangkap semprotan Heechan.
"Jung Jaehyun, siapa dia?" Heechan yang menyadari ini bukan suara sang kekasih mengernyit bingung, dia bahkan mencoba mengecek layar ponselnya, dan dapat dipastikan ini memang nomor milik kekasihnya.
'Kau siapa?'
"Aku yang membayar kinerja kekasihmu!" Jawaban ketus Jeno hanya dibalas keheningan dari pihak seberang. Tampaknya Heechan tertegun begitu mengetahui siapa yang sedang berbicara dengannya. "Siapa Jung jaehyun?"
'Bagaimana kau tahu tentang mantan Renjun.'
"Mantan?" Desis Jeno. Heechan yang menyadari mulutnya telah tergelincir, dengan cepat mencoba meralat ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE
FanfictionHuang Renjun pria manis yang terjebak dalam hubungan ambigu bersama kedua sahabatnya sejak sekolah dasar. Lee Jeno, yang dulunya adalah pria ternakal disekolah dan musuh para guru kini telah tumbuh menjadi ketua klan mafia dan pemegang saham terbesa...