CH =17

3.1K 267 14
                                    


-----

"Bajingan itu," Karina menahan geram ketika melihat keadaan mobilnya yang hancur tak beraturan, kap mobil penyok seakan dihantam dengan sesuatu yang berat, bumpernya yang terlepas dan bagian kaca rusak parah.

Dan kalian pasti bisa menebak ulah siapa ini! Ya benar sekali, tidak lain tidak bukan itu adalah Lee Jeno tercinta.

Pagi ini Karina akan pergi ke kantor seperti biasa, namun satu pesan singkat yang diterimanya merubah pagi miliknya menjadi suram. Bajingan itu mengatakan akan mengirimkan hadiah untuknya karena telah berbesar hati mengajak Renjun 'healing' dan bertemu 'teman baru'.

Sungguh baik bukan? Tapi itu Lee Jeno, manusia dengan banyak persimpangan dihidupnya hadiah yang dia maksud pasti bukan seperti pada umumnya, dan inilah hadiah menurut pemikiran pria 'sakit' itu.

Menghancurkan mobil barunya yang bahkan belum satu bulan penuh ia gunakan! Bajingan Jeno sialan! Jika Renjun meninggalkanmu suatu hari nanti aku akan tertawa paling keras.

Disisi lain Jaemin melirik heran pada Jeno yang awalnya terkekeh geli namun kini telah berubah menjadi tawa besar, terlihat sangat senang.

"Apa yang terjadi?" Tanya Jaemin.

Jeno menjawab dengan sisa-sisa tawa di bibirnya, "tidak ada. Hanya sedang membayangkan sesuatu yang menyenangkan."

Sebuah mobil Honda CRV 2021 berwarna hitam berhenti di halaman kantor. "Kapan kau kembali? Aku akan menjemputmu," Heeseung menoleh pada Karina disebelahnya. Tidak ada yang tersisa dari mobil itu semuanya rusak parah bahkan jika dibawa ke bengkel pun tidak akan bisa merubah banyak, entah orang mana yang disewa Jeno hingga bisa menghancurkan besi berjalan itu dengan sangat baik.

Jadi mau tidak mau dia harus mengandalkan Heeseung untuk sementara waktu hingga dia membeli kendaraan baru, "karena hari ini tidak ada pertemuan sepertinya aku akan pulang lebih awal."

"Kalau begitu Jangan lupa kabari aku ya."

"Mmm." Karina mengangguk singkat kemudian membubuhkan ciuman kecil dipipi Heeseung lalu melangkah keluar dari mobil. Keduanya saling melambaikan tangan sebelum mobil Heeseung pergi dari sana.

Begitu masuk ke lobi kantor Karina langsung disambut dengan wajah konyol Heechan, "dimana mobilmu? Apa itu disita Bank?" Ejeknya melihat Karina tidak datang dengan siputih mahal kebanggaannya.

"Jika itu disita Bank aku masih bisa menebusnya, kau tahu!" Karina terlihat sangat dongkol saat bayangan mobil hancur itu kembali memenuhi kepalanya.

"Sesuatu terjadi pada mobilmu?"

"Menurutmu?" Balas Karina.

Melihat reaksinya, Heechan terdiam beberapa saat sebelum kembali bersuara, "apa itu hal buruk?"

Karina menghela napas panjang, "Lee Jeno selalu menjadi hal buruk. Dia menghancurkan mobilku hanya karena insiden semalam. Ck, hanya usianya yang bertambah dia masih sangat kekanak-kanakan."

"Jeno melakukan itu? Yak, bukankah sudah kubilang untuk tidak mencari masalah dengannya!" Seru Heechan.

"Apanya yang mencari masalah? Aku hanya membantu Renjun."

"Itulah! Itulah sumber masalahnya. Kau tahu Renjun adalah batas mereka yang tidak boleh dilanggar, tapi kau merasa bisa melangkahinya tanpa memikirkan akibatnya."

Karina menghentikan langkahnya lalu melihat sepenuhnya kearah pria berkulit Tan disebelahnya, "kau lupa akan satu hal Heechan! Renjun bukan milik mereka, dia adalah milik dirinya sendiri. Bahkan jika mereka sangat peduli dan berjasa untuk hidupnya itu tidak membuat mereka jadi memiliki hak atas dirinya! Berbicara soal batas mereka lah yang terlebih dulu melanggarnya, aku dan bibi Yoona sudah memperingatkan tapi dua bajingan itu tidak menggubrisnya. Mereka memaksakan hal-hal yang mereka inginkan terhadapnya, walau mereka tahu hal itu tidak benar. Ketika semuanya menjadi jelas kau pikir siapa yang akan paling terluka disini?"

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang