CH = 6

5.3K 619 12
                                    




FRIENDZONE

Bagian -- 6

Warning ⚠️⚠️ BXB, BOYSLOVE.
===== NO-REN-MIN=====

🌿

🌿

🌿

"Jeno, jangan lupakan tujuan utama mu datang kemari. Kau tidak boleh menunda-nunda pekerjaan!"

"Tapi Renjun-a," rengek Jeno pada pria yang lebih pendek darinya.

Pagi hari ini harus diawali dengan keributan kecil antara dua belah pihak. Mereka bertiga telah membuat jadwal untuk hari terakhir mereka disini, yaitu hari ini, dengan jalan-jalan, berbelanja dan mengunjungi tempat wisata.

Mereka bahkan telah bersiap dan akan berangkat sepuluh menit lagi. Namun secara mendadak Jeno mendapatkan panggilan dari Jack yang mengatakan ada pertemuan kedua pagi ini. Renjun yang mendengar hal ini langsung memaksa Jeno yang menolak datang, untuk ikut hadir.

"Yak, apa kau merasa sudah punya banyak uang?" Sinis Renjun.

"Perjanjian kontrak sudah ditandatangani, jadi untuk apa ada pertemuan kedua.., itu hanya membuang waktu."

"Kau seharusnya menghargai pekerjaan orang lain, kau tidak akan mengerti betapa sulitnya orang-orang seperti kami untuk mempertahankan pekerjaan kami hanya karena orang-orang seperti mu."

Mendengar sindiran Renjun, Jeno akhirnya mengalah, "baiklah, baiklah aku pergi." Renjun tersenyum manis lalu mendorong tubuh Jeno menuju pintu kamar hotel, "tunggu dulu! Lalu kau bagaimana?"

"Aku?.. jangan khawatirkan itu, aku bisa pergi dengan Jaemin," jawab Renjun, membuat Jeno dengan cepat mengalihkan pandangannya pada Jaemin, yang sejak tadi duduk di sofa dan menyaksikan pertengkaran mereka.

"Dengannya? Berdua?"

Meskipun tampak bingung dengan pertanyaan Jeno, Renjun tetap mengangguk. Memangnya dengan siapa lagi dia bisa pergi?

Jeno semakin kesal saat melihat seringai mengejek dari Jaemin. Manusia ini pasti ingin pamer karena dia bisa berduaan dengan Renjun tanpa dirinya.

Sial!!! Siapapun tolong ingatkan Jeno untuk menghajar mereka yang merencanakan pertemuan ini.

Setelah kepergian Jeno, Renjun melangkah mendekati sofa, "haruskah kita berangkat sekarang?"

-----

Renjun dengan tubuh kurusnya kini tampak berlari tergesa-gesa keluar dari Bandara, dia baru saja mendarat di Korea beberapa saat yang lalu. Begitu mendapatkan panggilan dari Heechan, tanpa menunggu lama ia memesan tiket pesawat. Bahkan meninggalkan Jaemin disana, yang terus menahannya untuk menunggu hingga Jeno pulang baru mereka kembali.

Dari bandara Renjun langsung menuju kantornya, begitu masuk kedalam seluruh mata tertuju padanya, ada berbagai jenis tatapan yang mereka berikan, dari yang sinis hingga yang iba.

"Kau masih berani kembali?" Ujar salah satu pegawai pria, dari bagian produksi, "akan lebih baik jika kau langsung kabur setelah mengkhianati perusahaan, bukannya malah kembali dengan wajah tak bersalah."

"Aku tidak pernah mengkhianati siapapun," sahut Renjun.

Pria tersebut mendengus menatap sinis pada Renjun, yang sedikit lebih pendek darinya, "benarkah? Lalu bagaimana dengan desain yang kau jual? Berapa banyak uang yang mereka berikan? Apa itu lebih banyak dari yang kau dapatkan disini?"

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang