FRIENDZONE
Bagian -- 15
Warning ⚠️⚠️ BXB, BOYSLOVE.
===== NO-REN-MIN=====🌿
🌿
🌿
"Jadilah pacarku!" Ujar Renjun mantap.
"Kau tidak gila kan?" Lontar sosok dihadapannya datar.
Renjun tertunduk lesu, ia benar-benar kacau hari ini, tidak! Sebenarnya ini sudah jalan tiga hari dia seperti ini. Pikirannya tidak bisa diam yang membuat otaknya seakan memiliki simpul rumit tak berujung.
Karina, wanita yang telah duduk di hadapan Renjun sejak setengah jam lalu mendengus malas, melihat keadaan sang kawan yang uring-uringan bukannya kasihan wanita itu malah memberikan tatapan sinis penuh kejulitan. Pagi-pagi sekali dia sudah dihubungi Renjun didesak bertemu ditempat biasa, ia sebenarnya ingin menolak tapi anak ini mengatakan bahwa ini keperluan penting yang tidak bisa ditunda.
Tapi apa. Sejak tiba anak ini hanya duduk melamun lalu sesekali meringis dan merutuki dirinya sendiri. Terus meracau tak jelas, hingga berakhir mengajak Karina berkencan yang membuat sang wanita semakin yakin ada yang tidak beres pada temannya ini.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Kau bertingkah sangat aneh?" Akhirnya memutuskan untuk bertanya atau ia akan menghabiskan waktunya sia-sia disini.
Renjun mengalihkan perhatiannya pada Karina dengan pandangan wajah yang lesu, "Aku tidak tahu. Kepalaku rasanya akan meledak, aku benar-benar tidak bisa melupakan kejadian itu." Renjun kembali meracau.
Heechan datang dan meletakkan segelas kopi latte dingin yang ia pesan, duduk disisi Karina menatap bingung pada Renjun yang tidak biasa, "apa yang sedang terjadi?"
"Bagaimana aku tahu! Bajingan ini tidak mengatakan apapun sejak tadi," ujar Karina kesal.
"Renjun kau.. baik-baik saja?" Tanya Heechan sedikit khawatir, bukan apa-apa ini adalah pertama kalinya Renjun terlihat se frustasi ini, bahkan saat ia kehilangan pekerjaannya dulu dia tidak sekacau sekarang.
Melihat kembali tak mendapatkan respon dari pria Huang itu kesabaran Karina tampaknya sedang diuji, jika Renjun tidak berniat cerita lalu kenapa pria ini memanggil mereka datang, "Yak Huang Renjun! Jika kau masih tidak mengatakan apa-apa aku benar-benar akan menghantam wajahmu ke dinding kaca!" Sentaknya.
Sebagai satu-satunya orang yang masih memiliki rasa malu, Heechan tentu saja langsung menahan tangan Karina yang terlihat sudah gatal ingin menghajar seseorang.
"Kenapa kau marah padaku?" Protes Renjun, yang sedikit mundur kebelakang melihat titisan Medusa ini mengamuk.
"Sudah, sudah jangan lagi bertengkar! Kita sedang berada ditempat umum sekarang," Heechan memperingati. Setelah keduanya mulai duduk kembali dengan baik pria berkulit tan tersebut berkata, "jadi Renjun, sekarang beritahu kami apa yang sangat mengganggu mu hari ini?"
Renjun melirik kedua temannya ragu-ragu, dia ingin bercerita pada mereka namun di sisi lain dia tidak mau mereka tahu. Tapi ia sedang butuh wadah untuk mengeluarkan keluh kesahnya, "sebenarnya ini memalukan tapi aku sedang butuh pendapat kalian."
"Apa ini masalah serius?" Heechan balik bertanya.
Renjun mengangguk membenarkan, "benar-benar serius."
"Apa masalahnya cukup rumit?" Kali ini Karina yang mengajukan pertanyaan.
"Ini lebih dari rumit Karina. Aku bahkan tidak bisa tidur selama tiga hari karena terus memikirkannya." Mendengar itu tentu saja Renjun mendapatkan tatapan penuh perhatian dari kedua orang didepannya, "Tolong jangan terkejut!" Karina dan Heechan mengangguk, antusias menunggu,
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE
FanfictionHuang Renjun pria manis yang terjebak dalam hubungan ambigu bersama kedua sahabatnya sejak sekolah dasar. Lee Jeno, yang dulunya adalah pria ternakal disekolah dan musuh para guru kini telah tumbuh menjadi ketua klan mafia dan pemegang saham terbesa...