CH = 15

2.7K 307 7
                                    



•  •  •

FRIENDZONE

•  •  •


"Aku tidak tau berapa banyak nyawa yang kau miliki hingga berani melakukan ini," getir Heechan, dengan pandangannya yang tak beralih dari lantai dasar di mana si pendek Huang sedang menari gila-gilaan di sana.

"Setidaknya aku adalah teman yang baik, rela melawan ancaman demi kebahagiaannya."

Heechan mendengus kesal mendengar ucapan Karina yang seolah menyindirnya.

"Hh.. aku akan melihat sampai kapan keberanianmu itu akan bertahan,"ejeknya.

Harus Heechan akui Karina adalah tipe orang yang tidak akan menyerah sebelum keinginannya tercapai bahkan jika hal itu akan membahayakannya. Contohnya ini, dimana Karina yang terus menerus mencoba menjauhkan Renjun dari dua orang itu, ia telah melakukan berbagai cara dari yang biasa hingga yang extrem namun tidak satupun dari mereka yang berhasil.

 Heechan sendiri memang kurang menyukai sikap overprotektif dua teman Renjun yang lain. Namun dia tidak menampik bahwa mereka benar-benar mencintai kawan terbaiknya itu.

Dan tidak menjadi masalah untuknya jika memang Renjun bahagia dengan mereka.

Tapi itu tampaknya tak berlaku bagi Karina, wanita itu begitu bersikukuh dengan pendapatnya bahwa duo J itu tidak pantas bagi Renjun, dia mengatakan kalau Renjun bisa mendapatkan seratus kali lipat lebih baik dari modelan macam mereka.

"Bagaimana hubunganmu dengan Heeseung?"

"Kenapa kau menanyakan itu?" Delik Karina tak santai.

"Oho.. santai kawan, aku tidak berniat naik keranjang dokter-mu itu!"

"Jangan pernah berharap!"

Melihat raut wajah Karina, tawa Heechan meledak seketika. Siapa yang tidak kenal dengan sikap sang wanita, Karina termasuk yang cepat menemukan titik jenuh dalam hubungan percintaannya. Jangan tanya sudah berapa banyak pria yang telah ia campakkan karena tidak lagi tertarik pada mereka.

Namun Heeseung, pacarnya yang sekarang terlihat cukup berbeda dengan para mantan kekasihnya yang dulu. Dia adalah satu-satunya pria yang menurut Heechan mampu membuat Karina kelabakan dan tergila-gila padanya.

Bahkan dulu saat dia berkencan dengan Jeno, Karina sama sekali tidak peduli dengan kebrengsekkan yang Jeno lakukan di luar sana. Tidak ada adegan romantis antara keduanya apa lagi kata-kata cinta yang diutarakan. Daripada sepasang kekasih hubungan keduanya malah lebih terlihat seperti orang asing.

Lalu bagaimana keduanya dulu bisa bersama?

Jangan tanyakan dia bahkan dia pun masih penasaran akan itu?

"Apa itu?" Perhatian Karina teralihkan pada kerumunan di bawah sana. Lantai yang tadinya dipenuhi dengan musik EDM yang mampu membuat para pengunjung club menari liar sepanjang malam, kini telah menjadi cukup hening karena musik telah dimatikan dan pusat perhatian tertuju pada tengah kerumunan dimana dua pria terlibat adu mulut yang cukup sengit.

Lalu seruan Heechan menyandarkan keduanya, "itu terlihat seperti .. RENJUN!"

Dengan cepat keduanya bergegas turun, membelah kerumunan hingga tiba didepan Renjun yang masih dengan emosi menuding pria dewasa didepannya itu.

"Jangan berkelit lagi! Jelas jelas aku merasakan tanganmu meremas pantatku!" Kesal Renjun.

Karina terkejut saat melihat siapa pria dewasa yang sedang berdebat dengan Renjun, dia ingin menarik Renjun namun kakinya seolah terpaku menatap keduanya.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang