FRIENDZONE
Bagian -- 13
Warning ⚠️⚠️ BXB, BOYSLOVE.
===== NO-REN-MIN=====🌿
🌿
🌿
Waktu telah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, cahaya yang dipancarkan matahari belum terlalu kuat karena sang Surya nampaknya masih mengintip malu-malu dari balik perantara. Pagi yang cerah awal mula sebuah kehidupan yang indah, bersiap melaksanakan aktivitas dan awali hari dengan senyuman.
Namun tampaknya kata-kata itu tidak patut kita sematkan pada pria berambut agak kecoklatan yang tengah berguling kesana kemari seraya merutuki dirinya sendiri. Huang Renjun, pria yang tampak uring-uringan tidak jelas di atas kasur benar-benar contoh dari kegalauan yang nyata. Ia kembali meracau tak jelas ketika bayangan semalam lagi-lagi memenuhi otaknya.
Renjun frustasi dan dia tidak mengerti, dari mana munculnya tindakan gilanya semalam. Kemana dia harus membawa wajahnya yang setipis kertas untuk menghadap pria yang menjadi korban kegilaannya.
Korban? jika ditelisik lebih dalam sebenarnya dirimu lah yang menjadi korban nak!—←_←
Renjun merasa tak memiliki lagi wajah untuk menghadapi Jaemin sekarang. Jangan berpikir yang tidak-tidak mereka belum sampai ketahap berikutnya karena semalam saat suasana sedang panas-panasnya Renjun malah tertidur pulas masih dalam keadaan bibir mereka saling bertaut mesra.
Dan Renjun sangat berterima kasih karena Jaemin dengan pengertian meletakkannya di kamar tamu, bukan kamar mereka. Karena jika itu terjadi maka renjun pasti bisa mati karena malu, ketika bangun langsung melihat sosok Jaemin disana.
Dia ingin beranjak keluar dari kamar tapi dia tidak ingin bertemu dengan Jaemin sekarang. Otaknya sejak tadi telah mengatakan untuk melupakan saja kejadian itu dan bersikap biasa, lagi pula itu hal yang tidak disengaja karena dia mabuk. Namun hati kecilnya malah bergejolak dan membuatnya malu malu tanpa sebab.
Tapi jika dia tidak kunjung keluar dia bisa saja pipis di celana sekarang, kamar tamu mereka tidak memiliki kamar mandi di dalamnya, dan kantung kemihnya telah memberontak sejak tadi untuk dikeluarkan.
"Aku bingung sebenarnya kau ini seorang dokter atau pegawai restoran?" Jeno yang baru muncul sehabis membersihkan diri dikamar tanpa alasan mengejek Jaemin yang masih sibuk di dapur membuat sarapan pagi untuk mereka.
Jaemin meletakkan sepiring sandwich ke hadapan jeno dengan tidak santai, "makan makananmu bajingan."
Meraih sandwich-nya lalu membalas Jaemin dengan seringai, "terima kasih sialan!"
Percakapan mereka berhenti beberapa saat, Jeno yang masih asik menikmati sandwich-nya dan Jaemin yang tengah membuat segelas susu untuk si kesayangan. Hingga suara Jeno kembali memecah keheningan, "oh ya. Ke mana renjun aku tidak melihatnya sejak tadi?"
Jeno baru saja tiba di apartemen 10 menit yang lalu, semalam dia tidak kembali dan memilih tidur di hotel. Tidak! Jangan berpikir ke mana-mana jeno hanya tidur sendirian di sana. Seperti biasa, setelah menghabiskan malam panas dengan partner sex-nya jeno hanya memberikan mereka uang lalu meninggalkan mereka di sana, tempat mereka bercinta. Dia sangat anti untuk tidur satu ranjang dengan partnernya setelah mereka berhubungan.
Dan satu satunya orang yang tidur seranjang dengannya tanpa membuatnya anti, hanya Huang Renjun yang bisa. Lalu bagaimana dengan Na Jaemin? bukankah mereka juga tidur satu ranjang? Tolong jangan bahas itu, sebenarnya Jeno tidak mau dan berkali-kali lipat sangat benci akan hal itu. Namun apa boleh dikata kesepakatan telah dibuat Renjun adalah milik keduanya, saling berbagi tanpa ada yang boleh mengungguli satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE
FanfictionHuang Renjun pria manis yang terjebak dalam hubungan ambigu bersama kedua sahabatnya sejak sekolah dasar. Lee Jeno, yang dulunya adalah pria ternakal disekolah dan musuh para guru kini telah tumbuh menjadi ketua klan mafia dan pemegang saham terbesa...