29. [LOSE THE LIGHT]

1K 84 15
                                    

"Bisakah kau bergerak lebih cepat?" tanya Seokjin yang lebih terdengar sebagai perintah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bisakah kau bergerak lebih cepat?" tanya Seokjin yang lebih terdengar sebagai perintah. Napasnya tersenggal, meremas pinggang ramping dari wanita yang mulai terlihat kepayahan menyesuaikan ritme permaian dari pria yang berada di bawahnya.

Wanita tadi hanya bisa melenguh putus asa kala merasakan penyatuan yang terjadi kian gila dan tak terkendali. Menggerus akal sehat yang tersisa hingga meninggalkan pikiran erotis yang kian tak terbendung. Menggigit bibir bawahnya kuat kala merasakan pangkal tubuh prianya berhasil menyentuh titik kepekaannya lebih dalam. Membuat Jung Jiyeon hanya mampu membusungkan dada dengan desah kuat yang membuat tenggorokannya kian kering.

Meraih kedua pinggang ramping yang semakin menjauh dari tempo yang pria itu harap. Kim Seokjin hanya ingin segera mencapai klimaks, memenuhi desakan hasrat genital yang kian menjadi di setiap hentakan. Memberi dorongan lain yang kian panas, menunjukan sisi dominasi absolut yang tak terbantahkan. Mengacaukan seluruh sistem syaraf si wanita yang seketika lemah dengan suapan ereksi yang begitu kuat tertanam di panas tubuhnya.

Bersusah payah meraup oksigen pada permainan cepat yang berfokus di bawah sana. Jung Jiyeon tidak pernah menyangsikan kekuatan seorang Kim Seokjin yang selalu mampu memberi nikmat dosa senggama dalam bentuk cawan madu yang begitu manis. Menjanjikan kepuasan yang tak bisa dibantahkan di setiap penyatuan. Jiyeon dapat mengatakan bahwa memang Seokjin itu pria yang sempurna dari segi mana pun.

"SEOKJINN ...." pekik Jiyeon sebelum semakin dalam menenggelamkan kepalanya pada perpotongan leher sang kekasih. Merasakan kekacauan serta kegilaan yang kian mutlak menguasai, bersamaan dengan dinding kenikmatannya yang semakin mencengkram kuat hingga membuat pria itu mengerang.

Memunculkan desakan lain yang tak terbendung di perut dan area genital. Menimbulkan manipulasi amigdala yang tergantikan dengan ilusi lain yang lebih semu, namun berhasil memunculkan gelenyar surgawi. Menciptakan perasaan aman dengan letupan kebahagian yang menerbangkannya ke nirwana.

Pria itu langsung memejamkan mata serta mengerang tertahan oleh ledakan puncak wanitanya. Semakin gila memburu miliknya yang mulai menyapa. Bisikan dari dayu-dayu iblis, seakan menyuruhnya untuk tidak memberi ampun pada Jiyeon yang benar-benar sudah tak berdaya memeluknya.

Mempercepat laju pinggul yang sudah di luar akal sehat manusia demi kepuasan karnal yang bersifat fana. Meyentak kuat-kuat pada liang dosa yang memabukannya demi memenuhi kepuasaan sensual yang bercokol kuat dan dominan.

"Oh ... fu--ck!" Erang Seokjin dengan vokal rendahnya ketika puncak menyapa. Perasaan kuat atas kenikmatan fisik dan sensasi, melepaskan ketegangan erotis yang terakumulasi menjadi satu. Membuatnya ikut melayang setiap kali pelepasan yang diraihnya. Mengabaikan desahan putus asa kekasihnya atas penyatuan ini demi menyalurkan sisa klimaks yang tertinggal.

Terjadi hening yang menjadi jeda, meniyisakan deru napas yang masih saling bersahutan mengatur ritme untuk kembali normal. Menyelaraskan detak jantung yang mulai kembali sebagai mana mestinya, meski mereka masih enggan untuk melepaskan penyatuan yang terjadi.

IN A BINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang