3. [ANNIVERSARY]

1.3K 205 16
                                    

"Sakit ya?" Ini sudah hampir kelima kalinya dalam lima belas menit terakhir Kim Seokjin tak henti menanyakan hal tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sakit ya?" Ini sudah hampir kelima kalinya dalam lima belas menit terakhir Kim Seokjin tak henti menanyakan hal tersebut. Nada mengejek yang ketara jelas sebelum menutup bibir tebalnya untuk tidak terbahak. Mengabaikan Yeon Ah yang yang berusaha menahan nyeri di lututnya karena adegan terjatuh tadi.

Beberapa menit lalu wanita tersebut membuat keributan dengan acara terjatuh disertai debum yang keras. Menginjak gaun panjangnya karena berlari menghindari Seokjin yang terus mengomel, meminta sang istri untuk mengganti gaun yang menurutnya terlalu mengekspos dada indahnya. Tentu saja, wanita tersebut menolak mentah-mentah. Ia sudah memesannya secara pribadi pada salah satu designer ternama dengan harga yang tidak murah, khusus untuk acara ulang tahun pernikahan kali ini.

Membuat orang-orang yang ada di sekitar berlari khawatir ke arahnya termasuk sang ibu mertua, untung saja Yeon ah terjatuh jauh dari tempat acara jadi tidak banyak orang yang melihat aibnya yang satu ini. Tolong jangan harapkan adegan dalam drama ketika sang pangeran datang langsung untuk membantu. Nyatanya, sang pangeran selaku suami dari sang pemeran ini malah tertawa kencang, memasang wajah mengejek sambil berjongkok untuk melihat wajah merah padam sang istri. Jika saja sang ibu tak memukul keras kepala putranya mungkin Seokjin masih betah mengejek Yeon Ah sampai ia puas.

"Kau terjatuh keras sekali tadi," ejek Seokjin lagi merasa puas melihat wajah menahan kesal wanita yang di gandengnya ini. "Mau berhenti berkeliling? Aku rasa kita sudah cukup untuk menyapa tamu."

"Diam Kim, atau aku akan memukul mulut besarmu sekarang juga."

"Hei istriku, aku serius bertanya karena peduli."

"Sudah aku bilang kan ini acara bodoh, lihat aku jadi sial begini." Kedua orang ini masih saling berbisik sembari memasang senyum palsu pada beberapa tamu yang menyapa mereka.

"Bukan salahku. Aku sudah bilang untuk mengganti gaunmu, ada anak kecil juga yang datang ke acara ini kenapa kau memilih gaun seperti itu."

"Ini bagian dari fashion Seokjin, daripada terlihat vulgar ini lebih terlihat anggun. Kau benar-benar pria kolot."

"Ya, dan beberapa tamu pria lebih berfokus pada dadamu," jawab Seokjin lagi kini dengan mengambil dua gelas champagne dari salah seorang pelayan yang lewat di depannya. Memberikan segelasnya pada si wanita yang mengikuti arah pandang Seokjin setelah menerima gelas liquor-nya.

"Tidak masalah, lagi pula dadaku juga indah untuk dilihat." Wah, Seokjin sudah kehilangan kata untuk wanita satu ini. Bagaimana bisa wanita ini sama dengan sosok yang menjadi ibu dari anaknya? Mereka berdua seperti sosok yang bertolak belakang di mata Seokjin. Hingga gerakan tiba-tiba Yeon Ah yang menyerahkan gelas champagne-nya pada salah satu tangan bebasnya membuat Seokjin sedikit terkejut. Memperhatikan wanita yang kini berbalik dengan senyum lebar yang tersemat di lipstik merahnya.

Seokjin hampir berteriak mengetahui wanita yang baru saja terjatuh beberapa menit lalu itu sudah berlalu. Sedikit berlari sembari merentangkan tangan pada sosok pria yang hanya berjarak beberapa meter dari mereka. Seorang pria bertuxedo hitam yang tengah tersenyum tak kalah cerah dari Yeon Ah. Buket bunga yang jelas sekali dari salah satu toko favorit sang istri ada di tangan pria tadi.

IN A BINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang