27. [COME CLEAN]

965 142 111
                                    

It's December 4th!!Happy birthday Kim Seokjin!!Please always be happy and healthy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

It's December 4th!!
Happy birthday Kim Seokjin!!
Please always be happy and healthy .. May luck always be with u♡
.
Hallo maaf sudah lama tidak menyapa, vote and comment-nya jangan lupa ya ♡´・ᴗ・'♡

            Tuan Jeon mengembuskan napas sedikit kasar, dengan melipat tangan visinya memandang lurus pada dua orang di hadapan. Seokjin dan Yeon Ah masih duduk tegap, tak sekalipun menunduk ragu, putra menantu dan putrinya ini masih menampakan raut tenang dengan sorot yang terlihat teguh.

"Ayah, tolong maafkan kami tapi kami berdua sudah memikirkan hal ini matang-matang," tutur Yeon Ah lugas. Menatap sang ayahanda jelita itu kini melembutkan visinya, mencoba mencari sedikit pengertian atas keputusan yang baru diutarakan.

"Yeon, bisa biarkan Ayah bicara dengan Seokjin sebentar?"

Menggeleng cepat si Putri langsung menggenggam tangan pria di samping, "Ayah, bisa membicarakannya denganku. Bagaimanapun ayah akan membahas masalah kami, jadi aku berhak tahu apa yang hendak ayah bicarakan."

"Tidak apa-apa Yeon. Aku juga ingin mengatakan sesuatu pada ayah," jawab Seokjin dengan mengukirkan senyum yang menenangkan pada sang istri.

"Tapi Seokjin__"

"Tidak apa-apa Yeon." Sekali lagi Seokjin meyakinkan dengan sedikit memberikan elusan melalui ibu jarinya di tangan wanita yang masih menggenggamnya erat. Lagi pula Seokjin memang sudah menyiapkan diri untuk kemungkinan ini sejak jauh-jauh hari.

"Ayah tidak akan melakukan apa-apa kok, kau tenang saja." Pria dengan garis-garis halus yang terlihat di wajahnya itu mengulaskan sebuah senyum yang dihadiahi tatapan menyangsikan dari sang putri.

"Ayah yakin? Ayah tidak akan mengambil tongkat bisbol Jungkook lagi kan?"

"Tentu sayang, ayah terlalu tua untuk naik turun tangga hanya untuk mengambil tongkat bisbol milik adikmu itu."

Seokjin hanya bisa menarik birainya tipis mendengar konversasi ayah dan Putri ini. Menghantarkan memori masa lalu yang kembali membuat pria tersebut merinding sekaligus lucu.

"Ayah berjanji padaku kan? Tolong jangan memukul Seokjin apa pun yang terjadi nanti. Bagaimanapun ia masih suamiku, jadi tolong Ayah harus menjaganya juga karena ia sama saja dengan putramu."

"Ayah berjanji Nak, kau tidak perlu khawatir. Ayah akan memegang janji."

Mau tidak mau Yeon Ah pun mengangguk setuju dan mulai beranjak dari posisi duduknya. Mengikuti si ibu yang sudah mengisyaratkannya melalui sorot mata untuk segera menuruti sang kepala rumah. Dengan menghilangnya kedua presensi wanita tadi hanya tersisa kesenyapan di antara Seokjin dan si ayah mertua.

"Jadi kapan putusan cerai kalian tadi?" Pria yang surainya mulai rata memutih ini membuka suara.

"Minggu depan. Kemungkinan besar permintaan cerai kami akan dikabulkan."

IN A BINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang