45| His Problems

34 3 0
                                    

HAPPY READING!!!

 
______________

 
Dante meraih tubuh wanita elegan itu ketika kedua matanya menatap sosok yang telah lama ia kagumi. Tangan kanannya memerangkap tubuh itu dan mendekat kearahnya. Tentu saja ia tidak lupa akan kepemilikan terhadap sosok wanita yang berada di depannya.

Mengingat fakta itu membuat hati Dante kembali berkecamuk. Rasanya, ini seperti mimpi paling buruknya dan sangat tidak ia inginkan untuk terjadi di dunia nyata. Namun, kenyataannya ia hanya sedang memanipulasi dirinya sendiri akan hal tersebut.

Dante mengangkat salah satu alisnya ketika Mawar menatapnya terkejut.
“Ada yang salah dengan wajahku?” Tanya Dante yang langsung ditanggapi dengan gelengan kepala oleh Mawar.

“Aku hanya terkejut saja akan berdansa denganmu malam ini.” Ujar Mawar pada akhirnya yang disambut dengan seringaian khas Dante.

“It is the first time for us, Right? So, nikmati saja. Aku seorang pria yang sangat pandai berdansa dengan seorang wanita, Kau tahu?”

“Benarkah? Aku tidak tahu apapun tentangmu.” Sahut Mawar yang kemudian tubuhnya berputar ditempat dan kembali menghadap kearah Dante yang begitu tampan malam ini.

“Kita memang tidak dekat.” Jawab Dante dengan suaranya yang rendah juga sorot matanya yang datar.

Dante menundukkan wajahnya, menatap Mawar yang lebih pendek darinya.

“Suamimu sangat menyeramkan. Ia akan memakanku hidup-hidup setelah ini.” Bisik Dante seraya menatap Theo yang beberapa meter berada di depannya yang juga tengah berdansa dengan seorang wanita.

Mawar terkekeh geli, ia bisa merasakan bagaimana tatapan Theo yang begitu tajam sehingga membuat Mawar secara perlahan merasakan punggungnya terasa begitu panas. Theo sedang berdansa dengan rekan wanitanya yang menatap Theo mendamba.

Agh, sialan! Sudah menjadi seorang suami pun Theo tetaplah pria yang sangat dikagumi oleh kalangan wanita.

“Ia memang pencemburu. Terkadang aku lelah dengan sikapnya.” Balas Mawar seraya tertawa kecil.

“Siapa wanita itu?” Lanjut Mawar penasaran.

Tangan Mawar beralih memegang tengkuk Dante dan berdansa dengan ritme yang tenang.

Dante menatap wanita yang dimaksud oleh Mawar. “Oh, ia Evelyn. Jalang itu sangat tergila-gila dengan suamimu. Hati-hati.”

Mawar mencengkram leher Dante dengan keras membuat pria itu mengaduh kesakitan. “Agh! Sakit, Rose!”

Mawar terpengah setelah mendengar sebutan Dante untuknya namun, ia segera mengendalikan dirinya. “Kau sangat menyebalkan.”

“Itu agar kau nyaman disisiku.” Dante memamerkan deretan giginya yang rapi dengan bangga.

“Cih, kau ini!”

“Ia telah menempatkanmu di posisi yang salah,” Dante berbisik demikian dengan sorot mata yang serius sembari menatap ke arah Mawar. Menunjukkan suatu rahasia yang untuk saat ini begitu membingungkan bagi Mawar.

“Maksudmu?” Tanya Mawar.

“Apa?”

“Apa? Mengapa kau balik bertanya?” Mawar menatap Dante dengan alis yang mengkerut.

The Bad Boy STUCK With a GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang