30| The Plan

28 5 0
                                    

HAPPY READING!!!

___________

TGs Building Inc, Paris-France

4.00 PM

"Apakah Mr. Grueddy belum datang, Mr. Vinez?" Tanya salah satu pria yang berperawakan berisi.

Pria di sebelahnya mengangguk, "Ya, biasanya anak itu selalu tepat waktu." Komentar Mr. Vinez.

"Aku curiga kenapa bisnisnya begitu sangat berkembang pesat sedangkan diriku tetap saja bergerak lambat." Sahut pria berjas biru tua yang berada di seberang kedua pria tersebut.

"Kau kurang mendalami ilmu bisnis, Sir." Balas wanita yang berada di sampingnya.

"Mr. Grueddy sangat dikagumi dan strategi dalam bisnisnya sangat luar biasa. Lagipula, keluarga Grueddy merupakan keluarga terkaya secara turun menurun, Bukan?" Lanjut wanita bersurai pendek tersebut.

"Benar sekali, aku penasaran strategi yang ia gunakan itu." Balas pria yang berperawakan berisi itu.

"Kalian membicarakanku seolah-olah aku tidak ada disini." Ucap suara bariton dengan bahasa Prancis yang begitu fasihnya yang telah berada di depan pria-pria yang kali ini menjadi rekan bisnisnya tersebut.

Seluruh pria di ruangan meeting tersebut menolehkan kepalanya ke asal suara. Mereka membelalakan matanya saat melihat sosok yang sedari tadi dibicarakannya yang sudah berada di hadapan mereka dengan tiga pengawal, satu tangan kanannya, dan dua sekertarisnya.

Seluruh rekan yang akan bekerjasama dengan seorang Theo Grueddy, bangkit dari duduknya dan menundukkan sedikit punggungnya sebagai bentuk hormat kepada Theo.

Theo menolehkan kepalanya tanpa membalikkan tubuhnya. "Kalian boleh keluar." Perintahnya kepada ketiga pengawalnya.

"Yes, Sir." Balas para pengawal tersebut yang kemudian melangkah pergi.

"Kau tidak perlu keluar." Celetuk Theo saat melihat Mawar akan membalikkan tubuhnya.

Mawar tertegun sebentar kemudian, dirinya mengangguk dengan gugup karena menahan malunya di depan pria berjas mahal yang menatapnya dengan aneh. Ia mengedarkan pandangannya ke setiap pria yang tak ia kenali itu.

Mawar menghentikan tatapannya saat dirinya menatap sosok pria berjas hitam dengan dasi cream bergaris putih yang menatapnya sekilas dengan datar juga rahangnya yang tegas memberitahunya bahwa sosok pria yang dikenalinya ada dihadapannya.

Ayah. Bisiknya dalam hati.

Mawar tentu saja terkejut dengan kehadiran Wira Widianto yang merupakan Ayah kandungnya. Pasalnya keduanya bahkan nyaris tidak pernah saling berkomunikasi kecuali ada masalah yang melibatkan Mawar dan tentu saja melibatkan reputasi Wira akibat puterinya. Seperti kejadian kemarin, contohnya.

"Kendalikan dirimu." Bisik Theo saat ia menyadari bahwa Mawar telah menemukan sosok yang dikenalinya.

Theo menatap wajah berjanggut Wira yang sebagian telah beruban. Tatapan keduanya bertabrakan seolah keduanya tengah berbicara dalam diam dan Wira segera memutuskan kontak mata keduanya saat ia menyadari jika seluruh rekan bisnis yang lain menyadari tatapannya dengan Theo Grueddy.

Mawar menghembuskan napasnya dan berusaha untuk tenang. Hari ini ia tidak mau mengacaukan keadaan karena ketidakmampuannya untuk menyampaikan presentasi dari perusahaan terkenal di penjuru dunia ini juga akibat adanya Wira yang melihat langsung Mawar berpresentasi untuk pertama kalinya setelah empat tahun yang lalu ia gagal menyampaikan presentasi di depan dosennya.

The Bad Boy STUCK With a GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang