Ketik Hai dulu👋
🌸Gimana kabar kalian?🌸
Tetap jaga kesehatan, pola makan, dan ibadahnya ya. Stay safe semua🐨🌸🌸
Jangan lupa tinggalin jejak komentar kalian di setiap paragrafnya ya🌸🐨
Selamat membaca kisah Navas dan Vanesya🌸🐨
10. MALAM DAN KITA
“Bukan cara jatuh cintanya yang rumit. Tetapi, cara kamu menerima keberadaannya sebagai pengganti masa lalu yang belum bisa kamu terima.”—Navas's
Plakkk!!!
Satu tamparan keras berhasil mendarat tepat di pipi kanan Navas. Tamparan itu diberikan oleh Near kepada Navas yang baru saja tiba di rumah.
“Berantem lagi! Berantem lagi! Apa kamu gak capek bikin malu Papa?!” tanya Near dengan emosi yang meluap-luap.
Kepulangan Navas dirumah memang sudah Near nantikan sejak tadi setelah mendengar kabar dari sekolah jika Navas berkelahi lagi.
Sebelum Navas pulang, sebenarnya Mika—Istri Near dan Ibu dari Navas sudah berusaha meredakan amarah Near. Tetapi Near adalah orang yang keras kepala dan tidak akan pernah mendengarkan siapapun.
“Gak ada kelakuan anak dari keluarga terhormat yang seperti kamu, Navas!” gerutu Near.
“Kamu lihat Romeo! Dia selalu bisa jadi kebanggan orang tuanya! Sedangkan kamu?! Memalukan! Aib keluarga!” ucap Near lagi.
Navas terkekeh pelan. “Papa ngerti gak kenapa Romeo berhasil? Karena Romeo terus dapet dukungan dari om Baron!”
“Apa pernah Papa peduli sama Navas?! Gak pernah! Papa baru peduli kalau Navas bikin kesalahan!” ucap Navas.
“Mata Papa cuma bisa lihat kesalahan Navas! Tapi, gak bisa ngeliat usaha dari Navas!” ucap Navas lagi.
“Usaha apa yang udah kamu lakukan?! Usaha apa?! Percuma usaha-usaha kalau hasilnya tetep gagal!” ucap Near.
“Fuck!” umpat Navas.
“Anak gak tau etika! Gak tau di untung! Kalau tau kamu gak berguna buat Papa. Mending Papa dulu buang kamu ke panti asuhan!” ceplos Near begitu saja tanpa berpikir bagaimana dengan perasaan putranya itu.
“Kalau Navas tau punya Papa kayak Papa. Mending Navas gak usah lahir sekalian!” balas Navas berani.
“Oh sudah berani kamu bicara seperti itu sama Papa?! Ini pasti pengaruh dari pergaulan kamu yang salah!” ujar Near.
“Sudah, Pa! Sudah! Kasihan Navas baru pulang sekolah,” ucap Mika mencoba menengahi perdebatan antara suami dan anaknya itu. Mika tidak tega melihat Navas yang terlihat sangat kelelahan.
Near menoleh sekilas pada Mika yang berdiri di sampingnya. “Kalau di biarin terus bisa makin ngelunjak anak ini!” ujar Near.
“Siapa Vanesya?” tanya Near tiba-tiba.
Tentu saja ini pasti ulah Taara yang mengadu pada Near tentang hubungan Navas dan Vanesya di sekolah.
“Jawab Papa siapa Vanesya?!” tanya Near lagi dengan nada semakin tegas.
“Pacar Navas,” jawab Navas tenang.
Bughh! Near langsung memukul wajah Navas membuat Navas tersungkur karenanya. Mika yang melihat itu langsung mendekati Navas dan membantu putranya untuk berdiri. Rasanya Mika ingin menangis melihat pipi Navas yang lebam dan memerah akibat tamparan dan pukulan dari Near.
KAMU SEDANG MEMBACA
Navas's
Teen Fiction"𝚃𝚎𝚛𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚊𝚔𝚞 𝚐𝚊𝚙𝚊𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚒𝚗𝚒 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚔𝚞 𝚐𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚖."-𝙽𝚊𝚟𝚊𝚜 𝙷𝚊𝚒𝚍𝚊𝚛 𝙱𝚛𝚊𝚝𝚊𝚓𝚊𝚢𝚊. Navas Haidar Bratajaya seorang ketua geng motor elite bern...