17. PUKUL 05.05

887 84 155
                                    

Ketik Hai dulu👋

🌸Gimana kabar kalian?🌸

100 komen random untuk next bisa?

Jangan lupa tinggalin jejak komentar kalian di setiap paragrafnya ya🌸🐨

Selamat membaca kisah Navas dan Vanesya🌸🐨

17. PUKUL 05.05

“Napas kenapa mukanya masih kaya ngantuk gitu?” tanya Vanesya.

“Gimana gue gak ngantuk kalau berangkat ke sekolah jam 5 pagi?!” balas Navas setelah meletakkan helm di atas tangki motornya saat sampai di halaman depan rumah Vanesya. Navas masih duduk di atas motornya.

Kabut dan embun pagi belum sepenuhnya hilang. Tapi, Navas sudah harus mengendarai motornya menembus kabut pagi. Sudah jelas alasan Navas berangkat jam 5 pagi tentu karena Vanesya. Selalu ada saja hal-hal aneh yang terlintas di pikiran gadis itu yang berdampak menyusahkan Navas.

“Bangun pagi itu sehat loh! Napas kan jadi bisa menghirup udara segar pagi hari,” ujar Vanesya.

“Gak sehat kalau gue baru tidur jam 1 pagi bangun jam 4 pagi,” balas Navas.

Kemarin malam setelah dari rumah Vanesya. Navas baru sampai di apartemennya jam 1 pagi. Kini Navas sudah tidak tinggal di rumah Baron lagi dan ini atas permintaan Navas sendiri. Akhirnya Baron memberikan Navas sebuah apartemen mewah untuk ditinggali oleh Navas. Baron tidak bisa membiarkan Navas pergi tanpa arah karena bagaimanapun juga Navas tetap tanggung jawabnya.

“Lo mau berdiri terus atau berangkat ke sekolah?” tanya Navas karena Vanesya tidak kunjung naik ke atas motor.

Vanesya segera memakai helm dan naik ke atas motor Navas. Begitu pula dengan Navas yang juga memakai kembali helm-nya.

“NAPAS BENTAR!!! JANGAN BERANGKAT DULU!!” teriak Vanesya sambil menepuk-nepuk bahu Navas ketika Navas mulai menyalakan mesin motornya.

“Astaga! Apa lagi?!” tanya Navas langsung mematikan mesin motornya.

“Ini baru jam 05.03. Kita berangkat ke sekolah harus tepat di jam 05.05 biar sesuai sama angka malaikat Napas,” kata Vanesya seraya melihat jam pada ponsel di tangannya.

“Gue gak ngurus hal begituan!”

“Tapi aku ngurus! Sisa 2 menit lagi! Sabar Napas!”

“Lo kira selama ini gue ngadepin lo gak pake kesabaran?!” tanya Navas.

“Pake hati juga kan, Napas?”

“Pake paru-paru!”

“Napas tau nggak? Kalau Napas itu ganteng banget! Banget! Banget! Seganteng intro lagu Separuh Nafas punya Dewa 19,” kata Vanesya.

“Lo belajar dari mana flirting orang kaya gitu?” tanya Navas.

“Aku enggak flirting kok Napas. Aku cuma ngomong apa adanya aja,” balas Vanesya.

“Sama aja—”

“NAPAS UDAH JAM 05.05!! AYO BERANGKAT SEKARANG!!!” ucap Vanesya memotong perkataan Navas ketika baru menyadari kalau jam di ponselnya sudah menunjukkan waktu 05.05.

“Iya-iya sabar!” ucap Navas mulai menyalakan kembali motornya.

“NAPAS AYO CEPET!! NTAR KEBURU LEWAT JAM 05.05!!” kata Vanesya.

Navas'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang