Ketik Hai dulu👋
🌸Gimana kabar kalian?🌸
100 komen random untuk next bisa?
Jangan lupa tinggalin jejak komentar kalian di setiap paragrafnya ya🌸🐨
Selamat membaca kisah Navas dan Vanesya🌸🐨
18. MENGERTI LUKANYAVanesya yang akan pergi mengambil minum di dapur seketika berhenti saat melihat Praba, Margaret, dan Serena yang baru tiba di rumahnya.
Kedua mata Vanesya masih memperhatikan ketiganya. Ada sesuatu dari penampilan Praba, Margaret, dan Serena yang membuat Vanesya bertanya-tanya. Praba tampak rapi dengan setelan jas hitam, Margaret mengenakan sheath dress berwarna putih yang bertaburan payet. Sedangkan Serena mengenakan dress selutut.
“Tadi pagi Papa sama Tante Margaret udah resmi nikah,” kata Praba memberitahu Vanesya.
“Nikah? Papa enggak pernah kasih tau Nesya kalau Papa nikah hari ini!” ujar Vanesya masih cukup terkejut dengan kabar ini. Apa-apaan ini? Vanesya adalah anak kandungnya tapi Vanesya tidak tahu jika ayahnya akan menikah di hari ini.
Ini bukan ketidaksengajaan. Praba memang sengaja tidak memberitahu Vanesya ataupun Genta mengenai pernikahannya yang akan dilaksanakan hari ini. Ini adalah rencana dari Margaret yang sengaja mempengaruhi Praba agar tidak memberitahu Vanesya. Karena Margaret tidak ingin acara pernikahannya berantakan nanti.
“Papa mau kasih tau kamu soal ini. Tapi, kamu enggak pernah mau setuju sama pernikahan Papa sama Tante Margaret. Jadi—”
“Jadi, Papa sengaja nggak kasih tau Nesya biar acaranya nggak hancur?!” potong Vanesya cepat.
“Bukan begitu maksud Papa. Kamu juga lagi sekolah kan?” ujar Praba.
“Emang Serena nggak sekolah juga?” tanya Vanesya, tersenyum miris. Praba lantas terdiam.
“Papa kalau emang udah gak mau anggap Nesya sebagai anak Papa yaudah! Gak usah setengah-setengah! Tinggal urusin aja keluarga baru Papa! Gampang, kan?!” ujar Vanesya kedua matanya berkaca-kaca tapi air matanya belum turun juga.
“Kamu tetap anak Papa dan Tante Margaret sekarang udah jadi Mama kamu!” kata Praba.
“Nesya masih punya mama! Nesya juga gak mau anggap pelakor sebagai mama Nesya!” tegas Vanesya.
“Jangan sebut nyokap gue pelakor!” peringat Serena, tidak terima.
“Kenapa?! Kamu nggak terima?! Kalau gitu coba tanya ke dia gimana caranya dapet Papa aku, kalau bukan karena ngerusak keluarga aku!” balas Vanesya. Bahkan Vanesya tidak sudi menyebut nama dari Margaret.
“Sudah Serena, nggak perlu di perpanjang. Mama udah biasa,” ucap Margaret, menahan bahu Serena yang akan mendekati Vanesya. Tentu saja Margaret kali ini berakting agar Praba semakin percaya jika Margaret adalah seorang yang sabar.
“Kamu lihat?! Tante Margaret masih sabar ngadepin kamu! Dia bahkan sama sekali gak marah sama ucapan kamu Nesya!” ujar Praba, membuat Margaret diam-diam merasa senang karena aktingnya berhasil.
“Ya emang kenapa harus marah? Kan bener pelakor!” balas Vanesya.
“Nesya!” bentak Praba, merasa jika putrinya itu sudah kelewatan. “Kalau kamu masih terus hina Tante Margaret atau Serena. Papa nggak segan-segan kasih kamu hukuman!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Navas's
Ficção Adolescente"𝚃𝚎𝚛𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚊𝚔𝚞 𝚐𝚊𝚙𝚊𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚒𝚗𝚒 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚔𝚞 𝚐𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚖."-𝙽𝚊𝚟𝚊𝚜 𝙷𝚊𝚒𝚍𝚊𝚛 𝙱𝚛𝚊𝚝𝚊𝚓𝚊𝚢𝚊. Navas Haidar Bratajaya seorang ketua geng motor elite bern...