Ketik Hai dulu👋
🌸Gimana kabar kalian?🌸
Buat next 100 komen bisa?🌸
Jangan lupa tinggalin jejak komentar kalian di setiap paragrafnya ya, biar aku makin semangat update Navas's nya🌸🐨
Selamat membaca kisah Navas dan Vanesya🌸🐨
14. FAMILY ISSUES
Jam menunjukkan pukul 23.00 WIB yang berarti sudah larut malam. Dengan langkah kaki yang sudah terasa berat dan letih, seorang gadis yang semestinya beristirahat justru melangkahkan kakinya menuju pada salah satu ruangan yang berada di rumahnya.
Ketika sampai di depan pintu ruangan itu ada perasaan yang beradu di dalam diri gadis itu. Kakinya mendadak terasa lebih lemas daripada sebelumnya. Tangannya mulai bergetar ketika memegang knop pintu ruangan itu.
Tanpa berpikir lebih panjang lagi gadis itu memutar knop pintu itu sehingga pintu pada ruangan itu mulai terbuka. Sesaat tercium aroma khas dari ruangan itu yang aromanya tetap sama dari 2 tahun silam.
Pintu mulai terbuka lebih lebar lagi. Gadis itu melangkahkan kedua kakinya untuk masuk ke dalam ruangan itu. Gelap dan sunyi masih menguasai setiap sudut ruangan itu. Gadis itu mengarahkan tangannya pada saklar lampu yang ada di dinding sebelahnya. Tidak butuh waktu lama lampu pun mulai menyala memberikan pencahayaan remang-remang pada ruangan itu.
Di lihatnya setiap detail ruangan itu oleh gadis itu. Semuanya masih tetap sama seperti 2 tahun silam. Gadis itu berjalan menuju pada lemari kayu yang ada di sudut ruangan. Perasaannya semakin resah, namun gadis itu tetap melanjutkan niatnya untuk membuka lemari tersebut.
Kedua pintu lemari terbuka yang menampilkan sebuah kotak kardus di dalamnya. Gadis itu mengangkat kotak kardus tersebut dan membawanya keluar dari dalam lemari.
Gadis itu meletakkan kotak kardus tersebut di atas tempat tidur yang ada di ruangan itu. Kedua tangannya semakin gemetar ketika ingin membuka kotak kardus tersebut. Tanpa di sadari air mata mulai menetes dari kedua mata gadis itu.
Kotak kardus tersebut telah di buka. Gadis itu melihat tumpukan baju yang membuatnya teringat pada suatu tragedi 2 tahun silam. Air matanya semakin pecah tak tertahan.
Baju dengan bercak noda darah itu masih terus menghantuinya bagaikan bayangan yang tidak akan pernah meninggalkan gadis itu.
“Kenapa bukan aku aja yang mati,” ucap gadis itu dengan suara bergetar akibat tangisannya.
Kemudian di peluknya baju tersebut yang membuat dirinya serasa ingin kembali pada kejadian 2 tahun silam.
****
“Yok di tap tap layarnya yok!” ucap Bara yang sedang memparodikan yang tengah viral di aplikasi toktok yaitu live mandi lumpur.
Akan tetapi Bara tidak mandi lumpur. Namun mandi uang kas DRAX87 yang jumlahnya tidak di bilang sedikit.
“Yang kasih gift singa ntar kita cukur botak pak bos DRAX87!” ucap Bara yang langsung mendapat lirikkan tajam dari Navas.
Semakin malam di saat itulah semakin ada saja tingkah dari anak-anak DRAX87 di dalam markas.
“Gift paus yok! Yang kasih gift paus si Nathan ntar pargoy!” ucap Bara yang langsung di lirik oleh Nathan.
“Bang itu yang duduk di sofa siapa? Kok ganteng banget,” Bara membaca salah satu komentar dari penonton live-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Navas's
Fiksi Remaja"𝚃𝚎𝚛𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚊𝚔𝚞 𝚐𝚊𝚙𝚊𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚒𝚗𝚒 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚔𝚞 𝚐𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚖."-𝙽𝚊𝚟𝚊𝚜 𝙷𝚊𝚒𝚍𝚊𝚛 𝙱𝚛𝚊𝚝𝚊𝚓𝚊𝚢𝚊. Navas Haidar Bratajaya seorang ketua geng motor elite bern...