lima

21 4 0
                                    

Aries POV

Gue seharian di rumah sendiri, Andrew sekolah dan bibi sakit ga bisa masuk. Gue mau masak tapi nanti takut gosong, ini rumah satu-satunya kita dan papa gak punya asuransi untuk rumah ini hahaha.

Dari tadi pagi gue cuma nontonin berita, karena gatau mau ngapain lagi. Mau tidur tapi udah ga ngantuk. Mau makan tapi takut masak. Mau belajar tapi males. Rencananya mau healing tapi malah ribet gini gue.

Pas gue lagi ganti-ganti channel berita, gue liat wajah familiar di TV One. "Coach Havan?" ucap gue bingung. Gue lagi liat Coach Havan di TV One lagi di wawancara.

"Fabian Hernandes masuk team Prema di Formula 2" ucapnya yang bikin gue memutar bola mata malas. "Coach! Apakah ada anak Indonesia lagi selain Fabian?" tanya salah satu wartawan.

Gue tau pasti si Havan bakal umumin si Andrew. Ah! Bangga banget gue punya kembaran terkenal gini. Gue mah ga peduli sama Fabian masuk F2, gue cuma peduli si Andrew yang masuk.

"Tidak. Itu saja" ucapnya yang bikin gue drop. Gue spontan berdiri dari sofa, karena kaget si Havan gak umumin Andrew.

"Kami dengar ada satu driver lagi yang dapat tawaran dari Hitech dan Carlin, apakah itu benar?" tanya salah satu wartawan, dan Havan cuma diem.

Gue ga pernah sekesel ini sama Havan. Andrew satu-satunya muridnya yang setia banget sama dia dari jaman kapan tau dan ini yang lo lakuin ke dia? Dengan ga umumin dia?

Postive thinking, mungkin Havan mau surprise announcement atau Andrew sendiri yang minta untuk di umumkan. Oh! Atau emang mereka belom sepakat team mana.

"Kami dapat bocoran, satu driver lagi itu Andrew Feldman, apakah benar Coach?" tanya salah satu wartawan, yang bikin situasi hening, menunggu jawaban dari Havan.

Apa susahnya sih? Tinggal bilang Andrew dapet tawaran dari dua team? Emang kayak gitu susah? Ha?

"Keputusan kebijakan saya sebagai Coach dari Andrew Feldman, saya resmi lepas Andrew Feldman dengan tidak hormat dari bimbingan saya," ucapnya yang bikin gue drop.

Saat gue bilang drop, bukan gue pengen jatoh tapi mental gue yang jatoh. Perasaan gue yang jatoh.

Rasanya kayak mimpi denger ini keluar dari mulut Coach Havan, seseorang yang Andrew percaya, yang setiap hari Andrew temuin.

"Andrew Feldman juga resmi di keluarkan dari go-kart season ini" tambahnya yang bikin gue semakin lemes. Andrew tau ini? Baru tadi malem dia pulang dengan perasaan senang karena dapat tawaran Formula 2. Ini pasti bohong atau strategi Coach Havan.

"Apa alasannya kalau boleh tau, Coach?" tanya satu wartawan. "Andrew Feldman dan saya membuat perjanjian jika ia tidak akan sentuh rokok selama go-kart," ucap Coach Havan, "dan Andrew melanggar janji tersebut, dengan itu saya akan keluarkan dia dan keluar dari go-kart"

"Tapi, apa itu terlalu berlebihan, Coach? Dan apakah ini sudah kebijakan dari WKA* juga, coach?" tanya salah satu wartawan, yang membuat wartawan lain setuju. Wartawan mulai ramai dan mengeluh karena keputusan Havan.

Ya iyalah! Ini mah lebay banget. Okay, gue anti banget sama yang namanya rokok tapi peraturan sports dimana-mana cuma ga boleh narkoba. Ini ga masuk akal banget dan ada yang janggal. Cuma rokok doang elah?!

"Saya sudah menyampaikan ini ke WKA dan mereka menyetui pagi ini" ucapnya yang bikin gue mau nangis. Gue udah siap untuk matiin tv sampai gue denger suara familiar

"Coach!" teriaknya. Gue noleh, dan liat Andrew lari ke Havan saat di wawancara, masih pakai seragam SMA. Gue bisa liat Andrew matanya berkaca-kaca, dan dia keliatan sangat marah.

TWO PLUS ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang