Tanaka

43 4 1
                                    

Gue udah bilang berkali-kali kalau gue asli Indonesia. Enggak. Gue gak ada keturunan Jepang, lo gila?! Nama gue Tanaka Wistara, panggilan gue Tanaka. Orang-orang sering sok tahu sendiri, dan bilang gue keturunan Jepang. Coba lo liat muka gue, emang gue keliatan Jepang? Gue Indonesia asli, full and pure Indonesian. Nama gue aja yang kayak orang Jepang. Padahal mah, Tanaka menurut gue nama Indonesia banget. Kayak nama-nama Raden-raden gitu.

Gue gak banyak ngomong, semua orang tau gue pendiem. Cuma sama Andrew dan Aries gue bacot, masalahnya mereka sahabat gue. Gue orangnya juga baik, dan hati gue lembut. Gue gampang luluh sama perempuan, jujur aja. Gue suka banget sama seni dan sejarah. Setiap weekend, pasti lo bakal nemuin gue di museum-museum seni atau museum bersejarah. Gue tau ini gila tapi kadang gue bayangin diri hidup di masa penjajahan Indonesia-Belanda. Ya, gue tau itu hal tergila yang kalian pernah dengar karena siapa yang suka romantisasikan periode gelap Indonesia itu. Dimana para rakyat di perbudak oleh kaum ras putih, alias Belanda. Kalau di pikir-pikir, kita dijajah sama bule yang cebok cuma pakai tisu, menjijikan. Kita kok mau aja sih dulu dijajah sama bule jorok? Dasar ras kulit putih. (Ini bukan rasis, tenang aja. Gak ada yang namanya rasis ke bule atau kaum ras putih).

Omong-omong, kalau udah gede gue mau jadi seniman atau politisi atau pembisnis, nerusin bisnis keluarga Kamaniya dimana kita fokus ke bidang e-commerce, perhotelan, dan atraksi. Gue udah berkali-kali bilang ke nenek dan om, tante gue yang berkuasa di perusahaan kita supaya buka Disneyland di Indonesia. Mereka bilang, gak ada lahan. Lo gak liat mansion keluarga kita segede apa lahannya? Omong kosong banget gak ada lahan. Lahan hijau yang kita punya di Indonesia aja di potong pohon-pohonnya untuk demi kebaikan perusahaan-perusahaan kayu. Orang-orang Indonesia kurang rekreasi, gue yakin pasti kalau ada Disneyland, negara kita makmur sejahtera.

Gue gak mau ngomongin tentang masa Hindia-Belanda ataupun Disneyland, gue mau ngomongin tentang diri gue dan jelasin ke kalian siapa diri gue sebenarnya. Gue gak sering dapat kesempatan untuk membicarakan diri gue, karena gue pendiem. Sekalinya dapat kesempatan untuk bicara. seperti saat ini, gue keluarkan semuanya.

Gue, Tanaka. Gue gak suka sekolah, karena menurut gue buang-buang waktu saja. Hari pertama SMA, gue yakin seratus persen kalau gue gak bakal punya teman. Salah, langkah pertama gue injak di SMA, gue udah nemu teman, si kembar, Andrew dan Aries.

Gue liat mereka telat, dikunciin dari pagar sekolah. Gue bisa denger rengekan Aries dari jarak lima meter, bacot banget gue pikir waktu itu. Gue juga bisa liat Andrew yang mulai kesal karena rengekan Aries makin kencang. Karena kasian, gue akhirnya ajak tu dua orang lewat pintu belakang. Ini kali pertama gue di SMA itu, tapi gue yakin setiap sekolah pasti ada pintu belakang. Itu kayak udah rahasia umum buat murid sekolah, "Kalau telat dan pagar di kunci, cari pintu belakang, kalau bisa manjat tembok. Jangan mau di hukum karena telat" itu kata-kata dari sepupu gue, si Samy. Dia setiap hari telat, dan dia nemu tujuh jalan belakang di SMAnya. Keren kan?

Gue inget pas gue ajak si kembar ke belakang, Aries mulai deketin gue. "Nama gue Aries, ini kembaran gue si Andrew" gue ketawa denger nama dia, Aries? Aries zodiak? Dia jelasin kenapa nama dia Aries, tebak kenapa? Iya, karena dia lahir di bulan April, dan zodiak dia Aries. Andrew menjauh dari gue, ya gue kesel lah dijauhi tanpa sebab. Orang udah gue bantuin supaya gak di hukum, si bangsat malah jauhin gue. Ya gue samperin lah, "Tanaka" ucap gue memperkenalkan diri. Andrew cuma natap gue dengan tatapan datar, "Andrew" jawabnya.

Gue menghalangi dia supaya gak bisa lewat, dan gue natap wajah dia. Familiar, jujur aja. "Lo artis?" ceplos gue asal. "Enggak, tapi gue tau kok gue ganteng" jawabnya yang bikin gue dorong dia pelan.

"Pembalap go-kart doi" saut Aries yang bikin gue menepuk tangan sekali. "Pantes! Familiar!"teriak gue senang. Andrew cuma senyum kecil. "Kenal sama Fabian Hernandes dong?" tanya gue dan si kembar dua-duanya langsung diam. "Eh, upacara kayaknya udah mau mulai. Cepetan yuk" ajak Aries narik kita berdua. Dari sana, gue penasaran apa hubungan mereka sama Fabian?

TWO PLUS ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang