sembilanbelas

12 4 0
                                    

Aries POV

Gue noleh ke kanan gue dimana ada Andrew dan kiri gue dimana ada Tanaka. Kita terjebak senioritas untuk pertama kalinya.

"Nih si trio di introgasi." ucap Loly kepada Hugo.

Ah, julukan baru untuk kami, Trio. Kalo kembar itu gue dan Andrew. Apa julukan untuk gue dan Tanaka?

"Andrew, kita udah baik sama lo tapi lo malah ikut campur masalah kita." ucap Hugo dingin kepada Andrew.

"Saya ada urusan sama kembaran saya, bang. Papa tadi nelfon." ucap Andrew dengan tegas. Gue gak pernah liat Andrew se-santai dan se-tegas ini. Keren sih kembaran gue.

"Andrew gak pernah patungan buat bayar buat angkatan kita." ucap Darrel dengan pelan ke Hugo.

"Lo gak pernah bayar patungan sama temen-temen angkatan lo?" tanya Hugo mengganti topik. Andrew terdiam sesaat, lalu ia menatap Hugo.

"Gak pernah, bang. Saya gak ada hak untuk kasih uang untuk keperluan angkatan kelas duabelas." kata Andrew dengan dingin. Ada tampang marah di Hugo.

Gue noleh ke belakang Hugo dimana Arka sedang menyender ke tembok, menyaksikan ini semua. Ia terlihat panik dan kesal dengan Andrew yang buat masalah mulu.

"Lo balapan, menang mulu dan lo pelit banget sih diminta bayar." kata Hugo sambil memegang kedua pundak Andrew.

Gue dan Tanaka spontan gerak dikit melihat aksi Hugo. Kami takut Andrew kenapa-napa. "Mana sih donpet lo?" tanya Hugo kesal.

Darrel menarik Andrew supaya berdiri, ia merogoh kantong celana Andrew dan mengambil dompet Andrew.

Darrel membuka dompet Andrew dan ia mengernyit bingung. "Lo gak ada kartu?" tanya Darrel sedikit kaget. Hugo tidak percaya apa yang baru Darrel ktakan dan menarik dompet Andrew darinya.

"Gak ada cash juga, anjir?!" tanya Hugo tidak percaya. "Lo bukannya balapan? Menang mulu emang gak dapet duit apa?!" tanya Darrel yang buat Andrew mengedikkan kedua bahunya.

"He's broke, mau di apain lagi?" bela Arka merebut dompet Andrew lalu membalikannya kepada si pemilik. "Lo bertiga sama balik ke kelas, ganggu kita aja." ujar Arka yang buat Darrel dan Loly saling menatap bingung.

"Go, gimana?" bisik Darrel yang masih terdengar sama gue. "Yaudah ikutin aja Arka." balas Hugo psrah yang buat Darrel kesal. "Lo semua pergi sana." kata Darrel kesal.

Guepun berdiri dan berjalan keluar kantin. Andrew dan Tanaka masih di meja kantin, mereka kayak mau ngomong sesuatu.

...

Andrew POV

Aries jalan keluar kantin duluan. "Tan, bentar." bisik gue menahan Tanaka yang ia ikuti. Gue juga ada feeling kalo Tanaka mau ngomong hal yang sama kayak gue.

"Bang Hugo, Bang Darrel sama Bang Arka." ucap gue dengan serius. Mereka yang tadinya lagi ngomong sama sesama, langsung noleh ke gue.

Arka sama Hugo sih biasa aja liat gue, tapi Darrel ngeliatin gue sinis banget. Dia benci banget sama gue seakan gue abis jahatin dia padahal kebalikannya.

Fuck senioritas.

"Apaan?" tanya Arka males. "Kenapa kembaran saya kena masalah? Dia gak ngapa-ngapain." ucap gue yang buat Loly dan anak-anak kelas duabelas cewe natap gue malas.

Gue tau alasan kenapa mereka manggil Aries karena mereka iri sama dia. Aries tentu terkenal di kalangan sekolah, karena cantik.

Apalagi pas Josephine masih ada, dua perempuan itu terus di omongin. Walaupun Aries gak punya sosial media yang publik (dia gak suka dunia maya) dia tetap di incar banyak kakak kelas.

TWO PLUS ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang