Yeji mempercepat langkahnya keluar dari Hongdae Station. Hari ini, ia berjanji pada Hyunjin untuk menontonnya, ketika laki-laki itu akan busking di salah satu sudut kota itu. Harusnya, ia pergi bersama Chaeryeong. Tapi, ketika ia akan berangkat, teman kelasnya memberitahu kalau tugasnya harus dikirimkan saat itu juga. Mau tak mau, Yeji menyelesaikan sedikit tugasnya yang belum selesai itu. Padahal, sebelumnya tugas itu dikumpulkan besok, bukan hari ini.
"Halo, di sebelah mananya sih?" tanya Yeji menelepon Chaeryeong sambil mengedarkan pandangannya.
"Lo di mana?" tanya Chaeryeong balik.
"Depan Lawson."
"Tunggu di situ aja, nanti di jemput. Agak bingung jelasin tempatnya soalnya," kata Chaeryong lalu memutus sambungan telepon mereka.
Yeji memutuskan untuk masuk ke dalam Lawson, membeli sebotol air mineral. Baru menyadari kalau dirinya begitu lelah berjalan cepat dari Hongdae Station.
Setelah membayar, dirinya langsung keluar dan menunggu di depan mini market itu. Mengamati banyaknya muda-mudi yang berlalu lalang. Bergerombol ataupun berdua-dua, saling berbagi tawa.
"Hai," sapa seorang laki-laki yang Yeji taksir umurnya masih lebih muda dari dirinya.
Yeji hanya melihat laki-laki itu dengan tatapan heran. Sebenarnya, ia sedang malas berinteraksi dengan orang yang tidak ia kenal. Menjadi anak tunggal, membuat Yeji kurang bisa bersosialisasi dengan orang baru.
"Ya?" tanya Yeji enggan.
"Sendiri?"
"Nggak sih, tuh banyak orang," kata Yeji sambil menunjuk orang-orang di sekitarnya.
"Maksud gue, lo sendirian sekarang? Nggak ada teman? Mau ditemenin nggak?" tanyanya yang mendapat sorak riuh dari beberapa orang temannya yang tidak jauh dari mereka.
Yeji menghela napasnya, ia benar-benar malas menghadapi anak-anak kecil ini.
"Duh, jual mahal banget sih kayaknya. Daripada sendiri di sini, mending ikut kita yuk!" ajaknya sambil meraih tangan Yeji.
Yeji yang terkejut tangannya di pegang, langsung berusaha melepaskan tangannya. Yang sialnya, malah semakin erat digenggam laki-laki tersebut. Dengan tanpa dosa, mereka tertawa-tawa, tidak peduli dengan tatapan penuh tanya orang-orang di sekitar mereka.
"Aww..." Yeji meringis ketika ia merasakan ada sebuah tangan yang melepas paksa gengaman tangan laki-laki itu.
"Lo siapa?"
"Lo yang siapa? Jangan ganggu dia, dia cewek gue!" katanya lalu beralih ke arah Yeji. " Lo nggak apa?"
Yeji menggeleng sambil menatap Hyunjin lekat. Hyunjin langsung menarik tangan Yeji, meninggalkan segerombolan laki-laki tersebut yang hanya bisa berdecak kesal.
Hyunjin masih terus menggandeng tangan Yeji meskipun mereka sudah berjalan jauh. Yeji agak takut untuk menginterupsi Hyunjin, ketika perempuan itu melihat rahang tegas Hyunjin yang mengeras seperti menahan amarah.
"Jin!" panggilnya takut-takut.
"Hmm?" gumamnya pelan agak teredam oleh banyaknya suara di sekitar mereka.
"Makasih."
"Lo kenapa nggak nunggu di dalem aja tadi?"
"Ya, gue pikir biar lebih gampang aja. Kok lo yang jemput gue, kenapa bukan Chaeryeong?"
"Masih bagus gue yang jemput, kalo tadi yang jemput Chaeryeong, mau gimana kalian berdua pas diganggu?" tanya Hyunjin yang tanpa disadari menjawab dengan nada ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins? || Hwang Hyunjin x Hwang Yeji ✔️
FanfictionHyunjin dan Yeji, bertemu untuk pertama kalinya ketika mereka mengikuti kompetisi dance. Wajah mereka yang identik membuat teman-teman di sekitarnya penasaran dengan hubungan keduanya, yang membawa mereka menjadi lebih dekat satu sama lain. Apakah...