Eighteen

180 29 3
                                    

Seminggu berlalu, Yeji sudah mulai kerasan tinggal di tempat barunya. Tiap hari Hyunjin juga sering mampir sehabis pulang kuliah, kadang Lia dan Brian juga datang berkunjung. Iya, mereka masih merahasiakan keberadaan Yeji, padahal Hyunjin selalu diberondong pertanyaan oleh ibunya mengenai Yeji. Brian dan Lia juga tak luput dari interogasi Tiffany.

Ia juga sudah mengganti nomor ponselnya, jadi hanya Hyunjin, Lia, dan Brian yang mengetahui nomor barunya.

"Lo nggak bosen makan jjajangmyeon terus?" tanya Lia sambil mengaduk jjampong-nya.

Yeji menggeleng sambil terkekeh. "Nggak ngerti, menurut gue, jjajangmyeon di tempat ini enak banget, udah gitu murah banget lagi."

"Hyunjin hari ini nggak ke sini ya?"

"Dia diajak bokapnya buat ninjau proyek, kayaknya dia udah siap banget nerusin bisnis keluarga Hwang."

"Eh, kalo emang bener bokap lo seorang Kim Jongin, bisa dipastikan lo juga tajir! Lo nggak liat mansion dia di Jeju kayak apaan tahu? Pokoknya, kalo lo beneran anaknya Jongin Ahjussi, jangan lupa bawa gue ke Jeju terus ya."

"Li, bokap lo juga punya villa di Jeju. Dan perlu lo inget, bapak lo kaya banget, Li!"

Lia hanya terkekeh, pipinya menggembung karena jjampong yang dimakannya.

Akan tetapi, bunyi bel membuat mereka terdiam. Mereka saling menatap, seakan memiliki pertanyaan yang sama, siapa yang berkunjung ke tempatnya tengah hari seperti ini.

"Brian Oppa beneran lagi bussiness trip ke Jepang kan?" tanya Yeji memastikan, karena kalau Hyunjin yang datang, ia tidak akan menekan bel.

"Bener kok, sejam yang lalu dia baru ngabarin kalo baru landing di Jepang." Lia memperlihatkan ruang obrolan mereka, menampilkan foto selca Brian di bandara.

"Ya udah, kita lihat dulu deh ke depan!"

Yeji dan Lia akhirnya bergandengan menuju pintu, ketika akan melihat di lubang pintu mereka, ternyata gelap, sepertinya sudah di tutup terlebih dahulu di luar.

"Ji, kalo orang jahat gimana?"

"Ya gimana dong, ini orang neken bel mulu, nanti kalo ganggu tetangga gimana."

Dengan masih bergandengan, mereka mantap membuka pintu, bahkan Yeji sempat-sempatnya memvideokan aksi mereka ini, dengan harapan kalo memang orang jahat yang datang ke tempat mereka, ada bukti yang bisa ditinggalkan.

Perlahan pintu terbuka dan menampilkan sesosok wanita dengan pakaian high class-nya, tak lupa kacamata hitam yang bertengger di hidungnya. Menatap kedua anak yang masih bergandengan dan terlihat terkejut.

"Mommy?"

***

Di sinilah Tiffany, duduk di hadapan kedua gadis yang memilih duduk bersimpuh di lantai. Sofa di sini memang hanya ada satu dan berukuran kecil, hanya muat untuk dua sampa tiga orang.

Tiffany mengedarkan pandangannya, tempat ini hanya ada satu ruangan yang terdapat tempat tidur dan juga sofa kecil, ada juga dapur kecil dekat pintu masuk, dan juga satu kamar mandi. Tiffany tidak bisa membayangkan Yeji yang terbiasa hidup berada, bisa tinggal di sini.

"Mom, kok bisa ke sini?" Lia akhirnya berani membuka suaranya, memecah kesunyian di antara mereka yang sudah berlangsung sejak sepuluh menit yang lalu.

"Apa yang nggak Mom tahu?" tanyanya balik sambil menatap tajam putri satu-satunya itu.

Lia langsung menutup mulutnya rapat-rapat, Tiffany mode mau gini memang selalu dihindari oleh Lia dan juga Yeji.

Twins? || Hwang Hyunjin x Hwang Yeji ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang