Fourteen

180 30 9
                                    

Haiiiii.... Honey di sini...

Pertama-tama, aku mau ucapin terima kasih untuk kalian yang masih mau baca cerita ini, maaf kalau ceritaku belum sesuai dengan ekspektasi kalian. 

Oh ya, mulai di chapter ini, konflik udah mulai kelihatan dan bakalan terjawab untuk pertanyaan-pertanyaan di chapter sebelumnya.

Selamat Membaca









"Belum tidur?"

Sohee terlonjak ketika mendengar suara Chansung di belakanganya. Ia memang sudah tidak bisa tidur nyenyak, sejak kembali dari Jeju dua hari yang lalu. Apalagi, ketika pertanyaan dari Hyunjin di malam itu.

"Aku buat cokelat panas supaya bisa tidur, kau mau?" tawarnya yang mendapat anggukkan dari suaminya itu.

"Kau ada masalah? Kayaknya, sejak kita pulang dari Jeju, kau kayak nggak tenang gitu?"

Sohee terdiam saja, tidak menjawab, dan memilih untuk melakukan kegiatan menyeduh cokelat panas untuk Chansung.

Tak butuh waktu lama, segelas cokelat panas sudah tersaji di hadapan pria awal 40an itu.

Sohee menghela napasnya pelan, mengetukkan jarinya ke badan gelas sambil berpikir.

"Chansung."

Chansung hanya membalas dengan berdeham, karena bertepatan dengan dirinya yang sedang menyesap cokelatnya.

Sohee terdiam lagi.

Chansung menunggu, tidak mau menuntut banyak dari sang istri. Karena kini, yang utama adalah keberadaan Sohee di sampingnya.

"Hyunjin kemarin nanya." Sohee menarik napasnya sejenak. "Apa dia dan Yeji bukan saudara kandung, bukan saudara kembar."

"Lalu, kau jawab apa?"

"Aku diam dan langsung mengajaknya masuk. Kau tahu, aku tidak menyangka hari itu akan datang, hari di mana salah satu dari mereka mempertanyakan hal itu. Aku belum siap, Chan, Yeji juga anak aku."

"Cepat atau lambat, semua akan tahu kalau Yeji bukan anakmu, Sohee. Mereka lahir dari ibu yang berbeda."

"Tapi Yeji tetap anakku, Chansung. Tidak ada yang berbeda!"

"Aku saja masih ragu, kalau dia sebenarnya itu anakku atau bukan." Chansung tersenyum kecil. "Itulah mengapa, sejak kau pergi, aku berusaha menjauhinya, karena ia salah satu penyebab kau dan Hyunjin pergi dariku."

"Chansung!" Sohee berseru pelan, takut kalau kedua anaknya bangun mendengar suara mereka. "Tarik kata-katamu barusan!"

Pria itu mendengus pelan. "Kata-kata mana yang harus kutarik, Sohee? Tentang mereka bukan lahir dari ibu yang sama, tentang aku ragu Yeji anakku atau bukan, atau tentang kalian pergi karena Yeji?"

Demi Tuhan, Sohee ingin sekali memukul wajah pria di hadapannya ini. Bisa-bisanya ia berkata seperti itu terhadap anaknya sendiri.

"Kau bohong, katanya kau akan berubah jika aku dan Hyunjin tetap di sini, katanya kau tidak akan pernah mengungkit masalah ibu kandung Yeji lagi. Aku masih bertahan di sini karena Yeji, bukan kau dan kau salah, aku dulu pergi bukan karena Yeji, tapi karena dirimu!"

Sohee berjalan, meletakkan gelasnya di wastafel dan kembali masuk ke dalam kamarnya, meninggalkan Chansung yang masih menyesap cokelat panasnya sendiri.

Tanpa mereka sadari pula, seorang yang lebih muda kini terdiam di balik pintu kamarnya, terduduk memeluk lututnya sambil menangis tersedu. Mengasihani dirinya dan juga dunianya.

Twins? || Hwang Hyunjin x Hwang Yeji ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang