⸙ it's five.

606 98 1
                                    

Memang sudah terlihat dari penampilannya, tapi cewek ini benar-benar pengecut!

.

.

.

hajime pov;

Sakira Tarou.

Aku melafalkan nama itu agar tersimpan dalam ingatanku. Setelah itu menggulung kertas file dan beranjak keluar dari ruangan arsip. Begitu di luar, aku berpapasan dengan penjaga ruangan itu.

"Oh, sudah ketemu?" Tanyanya yang sedang memegang gelas dengan uap mengebul.

"Ya," Jawabku, "hanya satu untuk hari ini."

"Satu ya ... Sepertinya hari ini akan agak ringan, bukan?" Ujarnya. Aku menyunggingkan senyum miring.

Dia, dan orang-orang yang kerjaannya hanya bisa duduk di kantor ini tidak akan pernah tau akan serepot apa satu orang itu nantinya.

"Yah, semoga," Balasku singkat. Setelah merasa tak ada yang perlu dibicarakan lagi, aku lantas berjalan melewatinya sambil menepuk bahunya. Turun dan meninggalkan gedung ini.

Ngomong-ngomong, gedung ini salah satu milik ayahku juga. Menawarkan asuransi dan kredit, alias pinjaman uang.

Dan aku, Iwaizumi Hajime. Di luar dari sistem kerja perusahaan ini, aku jadi penagih orang-orang yang sudah melewati waktu pinjaman.

Ayah tau kalau aku ikut turun tangan di kantor ini. Tapi Ayah hanya tau kalau aku seperti mengontrol saja. Dia tidak tahu kalau aku sampai ikut turun kelapangan untuk menagih, bahkan kadang sampai terlibat sesuatu yang sangat merepotkan. Apa yang aku lakukan ini hanya rahasia antara aku dan pemegang arsip.

Kenapa aku melakukan ini? Karena aku bosan. Aku ingin melakukan sesuatu tetapi tidak ingin ikut dalam struktur perusahaan yang membosankan.

"Yo!"

Aku segera melangkah setelah melihat eksistensi yang sedang melambai padaku di balik mobil. Dia Matsukawa Issei, partner-ku dalam melakukan pekerjaan ini.

Aku langsung memasuki mobil hitam di kursi depan. Ternyata di kursi belakang sudah ada juga Hanamaki Takahiro yang langsung menutup ponselnya begitu aku masuk.

"Hari ini berapa orang?" Tanya Hanamaki itu, menegapkan duduknya pada kepala kursi.

"Satu," Jawabku, langsung memberi gulungan file dengan map itu ke Hanamaki.

"Yah, kalau gak merepotkan bisakah kita makan-makan di apartemenmu lagi?" Hanamaki membuka dan melihat isi file tersebut. Sementara Matsukawa yang duduk di kursi pengemudi langsung menyalakan mesinnya.

***

Yah, silakan berharap kalau satu orang ini tidak akan merepotkan.

Itu yang aku bilang di awal.

Tapi ternyata memang ketidak-yakinanku menjadi gambaran jawabannya.

Kenapa banyak sekali orang-orang kaya yang meminjam duit besar-besar tapi tidak mampu juga untuk membayar? Bagaimana cara dia memakai duit-duit itu selama ini? Judi? Atau hanya untuk menyewa bodyguards untuk menghalangi penagih duit? Semuanya terdengar konyol.

Aku menatap Matsukawa dan Hanamaki yang sedang terlibat perkelahian dengan dua orang berpakaian hitam.

Kenapa, sih, meminta kembali duit milik perusahaan saja sampai harus babak belur seperti ini dulu.

axiomatic » hajime iwaizumi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang