Sesosok perempuan meringkuk di atas kasurnya. Sejak malam rasanya ia tidak bisa tidur. Dan hari ini pun rasanya malas untuk memulai kegiatan. Perempuan itu melirik ke jam dinding. Bahkan ini sudah jam di mana seharusnya ia beraktivitas, tapi karena apa yang terjadi malam tadi, matanya masih terasa berat.
Menoleh ke kasur kosong di sampingnya, [Name] menghela napas. Ia perlahan bangkit sambil menahan rasa sakit. Lalu berjalan ke luar kamar. Menoleh dulu ke arah dapur yang tak ada siapa-siapa, [Name] lantas pergi ke sebuah ruangan.
Yaitu sebuah kamar yang di dalamnya terdapat kasur lebih kecil, beberapa mainan dan boneka, serta bernuansa ramai.
[Name], wanita itu berjalan mendekati kasur. Di mana sesosok tubuh mungil masih terlelap di sana.
"Akiho, bangun."
Sebuah sentuhan lembut disampaikan oleh [Name] ke wajah gadis mungil dengan mata yang masih terpejam. Sebelum beberapa saat kemudian, kelopak itu bergerak perlahan. Hingga akhirnya menampilkan manik yang tak kalah cantik dari milik [Name].
***
Gelak tawa saling bersahut. Tapi di antara itu, kikikan imut gadis kecil yang paling terdengar kontras. Sementara itu sesosok orang dewasa lain ada di belakangnya, sedang memangku gadis kecil tersebut sambil tangannya mengusap ujung mata.
Membuang napas, sosok wanita tua itu mendesah sambil mengusap kepala Sang Gadis Kecil, "... Pokoknya dulu mama sama papamu itu ada-ada aja kerjaannya."
Gadis kecil tersebut menengak, menatap wajah wanita tua di belakangnya dengan wajah tak mengerti. Mendapati hal tersebut, wanita tua itu lantas mencubit pipi kecil di sana, "Yah, tapi untunglah kamu bisa ada sekarang, Dek Akiho."
"Aku?"
"Iya, kamu ... Yang paling bisa bikin nenek merasa bahagia!" Wanita tua tersebut lantas memeluk gadis kecil, membuat gelakan tawa geli kembali terdengar.
"Nek," Gadis kecil itu memanggil, "gimana aku bisa ada?"
Menjeda jawaban sejenak, wanita tua yang dipanggil nenek tersebut menjawab gemas, "Ya karna ada papa dan mamamu yang bersatu ..."
"Kalo papa sama mama gak bersatu, aku juga gak ada?"
Wanita tua itu tersenyum lembut, "Gak! Kamu akan tetap ada!" Sehabis itu gelakan tawa kembali di salurkan wanita tua tersebut. Membuat gadis kecil di rengkuhannya makin beraut bingung.
"Kenapa kamu menatap nenek seperti itu?"
Sebuah suara lain tiba-tiba memasuki pendengaran mereka, sang gadis kecil dalam pelukan langsung mengganti rautnya dengan tersenyum, "Mama!"
[Name] ikut melukis senyum, lalu langsung mendudukan diri di samping sofa yang mereka duduki.
"Maaf ya, Nak [Name], kamu yang bertamu malah kamu yang masak," Ucap wanita tua tersebut. Langsung dapat balasan lagi dari perempuan di hadapannya.
"Gak apa-apa, Mama, kenapa masih merasa gak enak juga ..." Ucap [Name] sambil terkekeh, "justru mama sendiri malah direpotin ngejagain Akiho begini."
"Hei, kayak sama siapa aja kamu."
"Kalau gitu mama juga santai aja ..."
Terkekeh, wanita tua itu mengusap-usap kepala gadis kecil yang masih dipangkuannya, "Lagian menjaga Akiho itu gak merepotkan sama sekali, kok. Dia anteng dan baik, mirip sekali denganmu."
[Name] ikut terkekeh kecil, lalu mengusap wajah Akiho lembut.
"Kakek!"
KAMU SEDANG MEMBACA
axiomatic » hajime iwaizumi.
FanfictionIwaizumi Hajime x Reader AXIOMATIC (n). suatu hal yang sudah jelas buktinya tanpa perlu diminta. [Full Name], kalau diibaratkan dia seperti daisy putih. Keramahannya, kebaikannya, kelembutan hatinya, dia adalah gadis yang ditumbuhkan dengan baik. Se...