[Full name] anak sulung dari 3 bersaudara. Sekarang, karena ia sudah meraih kelulusan wisuda kuliahnya, [Name] bisa mulai mencari pekerjaan untuk menggantikan ayahnya yang sudah hampir lewat setengah abad dimakan usia. Meskipun dia bukan gadis yang tinggal di desa, tapi mencari pekerjaan di mana-mana sekarang susah. Sangat diperlukan kerja keras serta kesabaran untuk mewujudkannya.
[Name] anak yang ramah. Ia juga merupakan anak yang suka membantu kenalan-kenalannya di pasar dalam menjalankan bisnis pasar yang merupakan fokus studi S1 nya juga. Banyak pedagang pasar yang senang dengan bantuan yang dilakukan gadis itu.
"Ah, Pak Yanagawa, kubis-kubis di kebunmu sudah di panen, bukan? Kenapa Bapak membawanya hanya sedikit?" Tanya [Name] dengan ramah, dia menyentuh kubis-kubis hijau segar yang besar-besar itu.
"Oh, aku sudah mengirimnya ke kota sebelah seperti saranmu beberapa waktu lalu," Jawab pria yang sudah terlihat memutih rambutnya itu.
"Begitu ... Tindakan yang tepat tapi, di warehouse-mu masih tersimpan cadangan, kan?" Sambil membantu pak Yanagawa melekatkan plastik pada kubis-kubis tersebut, [Name] bertanya lagi.
"Hahaha, masih, kok, tenang saja ..." Kekeh pak Yanagawa, "tapi ngomong-ngomong, kenapa kamu malah membantuku dengan kubis-kubis di sini?"
Kini gantian, [Name] yang terkekeh, "Memangnya tidak boleh jika aku tiba-tiba membantumu?"
"Bukan begitu, haha."
"Hesuke masih belum pulang, ya?" Tanya [Name], Hesuke adalah nama anak pak Yanagawa yang biasanya membantu pekerjaannya sehabis pulang part-time. Dan pak Yanagawa menjawab pertanyaan itu dengan sebuah gelengan sambil tersenyum.
"Nah, kalau begitu aku bantu-bantu sampai Hesuke pulang saja," Ucap [Name]. Dia tidak lagi terlihat seperti minta izin, namun seperti itulah kesehariannya.
Sejak kecil, [Name] akrab dibawa ke sini oleh mamanya. Ketika SMP pun, [Name] lebih suka membelanjakan pesanan mamanya di pasar tradisional dibanding ke supermarket. Ia juga jadi bisa banyak membantu, memindahkan pot-pot di toko bunga keluar, sengaja membeli banyak kroket untuk membagikannya ke penjual yang dagangannya akan ia beli, dan masih banyak tindakan lainnya.
"Pak Sagawa, usaha tahumu lancar?" [Name] kembali menyapa pedagang lainnya setelah selesai membantu tadi.
"Ah ... [Name]," Pak Sagawa melihat [Name] yang menghampirinya di dalam toko, sebelum akhirnya ia membuat senyum sambil terkekeh-kekeh kecil.
Dan [Name] mengerti bahwa itu menjadi tanda kalau jawaban atas pertanyaan tadi adalah negatif. Gadis itu tersenyum, lalu dengan ramah menyapa dulu istri pak Sagawa sebelum akhirnya mendengarkan pak Sagawa bercerita.
[Full Name] itu cantik, baik, ramah, dan pintar. Beberapa dari kenalan pedagangnya di pasar menawarkan putranya agar bisa menikah dengannya. Tapi dengan ramah pula gadis itu menolaknya. Meskipun masih ada beberapa pemuda lajang di pasar yang terus mendekatinya hingga sekarang.
Para pedagang pasar tak menampik pula harapan bahwa Sang Gadis bisa berakhir dengan menikahi laki-laki yang sejajar atau bahkan lebih hebat darinya. Itu semua karna mereka tau, seberapa bernilainya [Full Name].
.
.
.
continue.
KAMU SEDANG MEMBACA
axiomatic » hajime iwaizumi.
FanficIwaizumi Hajime x Reader AXIOMATIC (n). suatu hal yang sudah jelas buktinya tanpa perlu diminta. [Full Name], kalau diibaratkan dia seperti daisy putih. Keramahannya, kebaikannya, kelembutan hatinya, dia adalah gadis yang ditumbuhkan dengan baik. Se...