Dua hal menyebalkan dalam sehari sejak bersama cewek ini ...
.
.
.
hajime pov;
Aku mengelap peluh yang ada di pelipis. Kemudian turun untuk ikut mengelap peluh pada leher serta belikatku. Rasanya capek tapi juga menyenangkan. Aku sudah menghabiskan waktu hampir ketiga-tahunnya di pelatihan boxing ini. Dari pengalaman awal yang hanya berlatih di gym pribadi, akhirnya dengan kemauanku sendiri aku mendaftar di pelatihan ini.
Ayah dan ibu tau aku menekuni ini. Tapi di antara mereka tak ada yang menginginkan aku untuk di sini.
Tentu saja.
Yang diinginkan mereka adalah untuk memonopoli anaknya dalam urusan bisnis saja. Alias mengurusi perusahaan ayah. Ayah juga sudah sering menyeretku paksa dalam hal itu. Tapi tetap, yang aku inginkan adalah bisa menekuni apa yang aku mau, yaitu berlatih boxing di sini.
Aku sudah menuruti mereka untuk tak menjadi serius di bidang ini dan memilih jalan menjadi atlet boxing. Jadi, aku tidak akan mau menuruti mereka lagi untuk melepas pelatihan ini.
"Yo, Senior! Staminamu selalu bagus setiap hari."
Aku menoleh. Ah, dia yang ikut pelatihan beberapa bulan lalu. Goshiki Tsutomu.
"Ya, terimakasih. Dan kamu harus lebih melatih kontrol staminamu lagi," Balasku, sambil memberinya saran. Dia memang sering kewalahan duluan dalam latih tanding.
"Hehe, tips-nya, dong, Senior," Dia duduk bersila di hadapanku. Tanda siap untuk mendengar setiap ucapanku.
"Hanya rutin olahraga di gym," Aku hanya membalasnya seperti itu. Memang itu yang aku lakukan setiap hari.
Apalagi sekarang kamarku bersebelahan dengan ruang gym pribadiku.
"Akh! Itu dia yang aku tidak punya," Dia mendesah, aku menaikan sebelah alis. Sambil mengambil botol air mineral dan meminumnya, dia kembali menambahkan.
"Aku kadang tak punya waktu untuk itu karena kegiatan kampusku," Ucapnya. Benar juga, dia masih mahasiswa.
"Bisa datang ke sini satu minggu sekali saja sudah lumayan buatku," Tambahnya lagi.
Yah. Dia memang tak sesering itu ke sini seperti aku yang pengangguran.
"Kalau gitu itu masalahmu," Responku. Apalagi yang bisa aku sarankan jika memang permasalahannya di waktu luang?
Mendengar jawabanku, Goshiki itu kembali mendesah.
"Ngomong-ngomong, Senior," Dia kembali berbicara saat aku memutuskan untuk membuka kaus oblongku dulu untuk mendinginkan tubuh.
"Senior malam minggu begini tidak menghabiskan waktu dengan istri senior?"
Aku tertegun dengan pertanyaannya di luar topik sebelumnya.
"Untuk apa?" Jawabku langsung setelahnya.
"Kok untuk apa? Ya untuk menghabiskan waktu dengan istrimu, lah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
axiomatic » hajime iwaizumi.
FanfictionIwaizumi Hajime x Reader AXIOMATIC (n). suatu hal yang sudah jelas buktinya tanpa perlu diminta. [Full Name], kalau diibaratkan dia seperti daisy putih. Keramahannya, kebaikannya, kelembutan hatinya, dia adalah gadis yang ditumbuhkan dengan baik. Se...