Bagian XXIX

17.5K 679 81
                                    

Meirin masih tertidur sangat pulas di kasur milik Raga di unit Apartementnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meirin masih tertidur sangat pulas di kasur milik Raga di unit Apartementnya.
Setelah terjadi drama yang cukup lumayan panjang dan setelah Meirin mengobati kembali luka di tangan Raga yang kembali basah oleh darah sampai selesai. Meirin sejenak memainkan ponsel pintar miliknya hingga akhirnya Meirin jatuh tertidur dengan posisi duduk di sofa. Raga yang melihat itu segera membawa Meirin ke dalam kamarnya dan sampai sore hari ini Meirin belum juga terbangun.

Raga keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya dan tangan yang mengeringkan rambutnya dengan menggunakan handuk kecil di kepala.

Raga berjalan dengan sangat santai menuju ke ranjang tempat dimana Meirin tidur terlelap dengan sangat nyaman. Raga mendekatkan wajahnya ke wajah Meirin lalu mengecup kening Meirin dengan sangat lama lalu turun ke hidup dan mengecupnya sekilas dan terakhir mengecup mesra bibir ranum dan sexy milik Meirin.

Meirin yang merasa terusik kini melenguh risih. Sementara Raga segera menarik kepalanya ke belakang. Menatap Meirin yang kini sedang mencoba membuka kedua matanya perlahan. Raga meletakkan handuk yang tadi ia gunakan untuk mengeringkan rambut basahnya secara asal.

Raga tersenyum ketika Meirin telah membuka kedua matanya, terbangun.

"Aaaaaa..." teriak Meirin ketika matanya menatap handuk yang melilit pinggang kekasihnya.

Raga mendekat, lalu menarik Meirin hingga terduduk.

"Kamu ngapain nggak pakai baju?" Tanya Meirin dengan tangan menunjuk dada sixpack milik Raga yang tidak memakai sehelai benangpun.

"Aku baru siap mandi, sayang." Jawab Raga sambil menarik kepala Meirin mendekat lalu mendaratkan kecupan singkat di keningnya.

"Kamu mandi juga sana. Aku pakai baju sebentar." Setelah mengatakan itu, Raga berlalu menuju lemari pakaian miliknya dan pergi ke kamar mandi untuk memakai pakaiannya.

Meirin yang sudah tidak melihat Raga, kini malah meletakkan kembali kepalanya ke atas bantal sambil menarik guling dan memeluknya erat. Meirin kembali memejamkan matanya, ngantuk berat.

Raga gemas sekali melihat kekasihnya yang malah kembali tertidur. Dengan usil Raga mendaratkan kecupan kecupan mesra ke setiap inci wajah Meirin.

Hingga akhirnya Meirin terbangun dengan wajah bantal dan bibir yang mengerucut, sebal.

"Masih ngantuk? Hemm?" Tanya Raga dengan tangan megelus-elus pucuk kepala Meirin.

Meirin mengangguk.

"Mandi dulu ya biar segar." Seru Raga.

Lagi, Meirin mengangguk.

Meirin bangkit dan turun dari ranjang Pak Bos sekaligus kekasihnya ini. Meirin melangkah keluar kamar dan ingin ke unit sebelah. Tempat Apartementnya berada.

"Mau kemana?"

"Mandi."

"Disini aja."

"Baju aku kan ngadak di sini."

My Boss Devil PossesivTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang