Bagian IV

152K 2.7K 54
                                    

Pertandingan ini sangat menegangkan, itu yang dirasakan Niko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertandingan ini sangat menegangkan, itu yang dirasakan Niko. Ada rasa khawatir akan temannya itu. Ia berharap tidak ada yang curang. Apalagi untuk hadiah sebesar itu.

Dan rasa khawatir Niko terbayar setelah melihat motor Meirin diujung sana. Tidak sulit bagi Niko yang tahu dan tanda dengan motor Meirin. Dan kini motor Meirin sudah mulai kelihatan, semakin lama semakin jelas. Senyuman mengembang tidak pernah luntur dari wajah Niko. Berbagai macam semangat keluar begitu saja dari bibir mungilnya.

"Ga, liat liat. Pemenangnya uda mulai keliatan." Rendy menyenggol lengan Raga yang matanya dari tadi hanya fokus kelayar datar yang ada di genggamnya.

"Hem." Raga berdehem lantas menaikan kepalanya dan mulai merasa aneh atau tidak asing dengan motor yang sudah dilihatnya.

"Itu pemenangnya ga. cewek kayaknya, bener ga sih? Eh, iya beneran cewek." Rendy heboh sendiri lalu menarik lengan Raga untuk melihat lebih dekat lagi dan betapa syoknya Raga setelah melihat lebih jelas padahal baru dari motornya saja.

Motor itu sangat mirip dengan, Ya Tuhan.

"Dan ini dia pemenangnya, ANGGIA." teriak pemandu acara dengan mengangkat sebelah tangan Meirin dengan kepala masih menggunakan helm.

Niko mendekat, lalu mereka ber tos ria.

"Keren, dengan waktu yang segitu. Gue ga nyangka, lo makin jago aja balapnya." cerocos Niko sambil merangkul pundak Meirin.

Meirin hanya tersenyum.

Meirin membuka helm dikepalanya dan mengkibaskan rambut hitam panjangnya yang sudah terlepas dari cepolan tadi.

"Pegang, ayo ke pinggir." Meirin memberikan helm dan mendorong motornya ke pinggir.

"Kek kenal gue. Meirin bukan sih? Kok dibilang Anggia?" Rendy yang sudah berada tidak jauh dari Meirin hanya terdiam ditempat dengan bibir penuh pertanyaan sama seperti Raga, tapi Raga terkesan dingin.

"Iyaa, itu Meirin," ucap Rendy heboh. "Meirin, woi." Lanjut Rendy sambil melambaikan tangannya ke udara, sementara yang dipanggil pun menoleh dan tersenyum canggung melihat Rendy tersenyum dan berjalan menghampiri dengan tangan masih memegang lengan Raga, bos mesum bagi Meirin.

"Jangan tarik tangan gue, begok," desis Raga.

"Berisik, ikut aja ngapa." Balas Rendy. Dan kini mereka berdua sudah berada tepat dihadapan Meirin dan Niko yang ada di pinggir jalan dengan Meirin yang memegang air mineral.

Meirin menatap acuh bos mesum kesialannya itu, Raga juga menatap tanpa tajam tepat di mata Meirin ketika tanpa sengaja mereka saling tatap.

Niko yang melihat ada bosnta juga disini hanya tersenyum canggung.

"Pak," ucap Niko basa basi dan dibalas senyum tipis oleh Raga.

"Ga nyangka gue, lo ikutan balap dan lo menang. Gilakk, sumpah keren banget." Puji Rendy sambil menatap berbinar kearah Meirin.

My Boss Devil PossesivTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang