Happy reading
<3
-------------------------------"Akan kutunjukkan kepadamu apa itu kematian, Lisha"
Walau kesalahpahaman sudah berakhir, damai diantara mereka tak kunjung terjalin. Bahkan seperti sekarang, mereka hanya berdiam di meja makan menunggu Marina menyelesaikan memasak. Sebenarnya Lisha menolak keras Marina untuk memasak, tapi lagi-lagi Chris membela Marina
"Makanan sudah siap!" Semangat Marina menyajikan hidangan, anehnya hanya punya Sunoo dan Lisha yang menu nya berbeda, Marina sangat mengharapkan Sunoo serta Lisha memakannya.
Menopang dagunya menggunakan tangan yang terlipat, tatapannya hanya mengarah ke Sunoo dan Lisha secara berulang-ulang layaknya CCTV yang sedang memantau objek sekitarnya berulang-ulang kali
Masih sama menatap mereka berdua tanpa memakan makanannya, bahkan Jungwon dan Chris sudah menyantap hidangan mereka
"Apa lagi yang kamu rencanakan hari ini?" Sunoo jelas sadar, Marina tersentak. "Apa? Apa yang aku rencanakan hah?" Mengelak lagi kau Ratu Drama, muak sekali.
"Jika tidak merancanakan apa-apa makan saja masakan yang kau buat itu, jangan membuatku menggerakan kakiku menginjak matamu" bukan Sunoo melainkan Jungwon, Marina langsung cepat-cepat mempersiapkan alat makannya. Chris kaget, apa yang terjadi dengan anaknya
"Kenapa menatapku?" Tanya datar Jungwon, Chris menggeleng
Lisha sudah menyantap sedikit, sedangkan Sunoo sama sekali tidak.
Tak lama, Lisha mulai sesak nafas. Marina yang melihat itu tersenyum senang, tak sia-sia dia memberi racun ke makanan Lisha dan Sunoo, walau Sunoo tidak menyentuhnya
"Mah? Mamah kenapa?" Sunoo ingin mengambilkan minum untuk Lisha, tapi sungguh bukan keberuntungan Sunoo. Lisha sudah menutup matanya, tak sadarkan diri.
"Mah! Mamah...!" Panik sunoo. Dengan cepat Sunoo mengangkat mamahnya, membawa ke rumah sakit menggunakan bantuan supir dirumah itu
Teriakkan Sunoo menggelegar memanggil nama dokter berulang kalinya. Mamahnya mulai masuk IGD, Sunoo gelisah tak karuan. Menggigit kuku jari nya, berjalan bolak-balik di depan pintu ruang itu
Setelah pemeriksaan, beliau keluar
"Kamu anaknya?" Tanya Dokter, Sunoo mengangguk ribut. "Mamah kamu keracunan dari hidangan. Kami akan segera menangani nya, saya harap Ibu kamu bisa sembuh secepatnya, saya permisi"
Sunoo diam. Sekarang hanya satu yang di pikirannya, Marina
Sunoo memasuki ruang IGD, siapa yang melarangnya? Lisha terbaring lemas, dia pucat. Sunoo ingin menghajar Marina sampai mati, beraninya menyentuh Lisha!?
"Gimana Lisha, Sunoo?" Tanya ayahnya. Sunoo hanya diam, "Sunoo, mamah..gimana?" Tanya Jungwon hati-hati. "Masih lemah, Won"
"Sunoo-" panggil ayahnya. "Berhenti memanggil namaku! Aku muak denganmu, Ayah!! Dengan terang-terangan, Ayah terus bersama dengan Marina. Pernahkah Ayah memikirkan keadaan mamah lagi?" Sela Sunoo
Jungwon tak bisa berkutik, biarkan Sunoo mengeluarkan apa yang ia rasa.
"Ayah-OK, MAAF! AYAH...AYAH JATUH HATI LAGI DENGAN MARINA" Pengakuan apa lagi itu? Ayahnya kembali terebut kedua kalinya? Yap, benar sekali. Jungwon kaget bukan main, tangannya terkepal erat, rahangnya mengeras
"BRENG..SEK!"
*BUGHH
"Pergi" usir Jungwon, setelah memberikan bogeman ke Ayahnya. "Pergi atau harus ku seret??" Chris mengehela nafas. Sebelum dia pergi, Chris memberi 3 bogeman untuk Jungwon sebagai pembalasan
"Udah? Gitu aja?" Tanya Sunoo, Jungwon mengangguk. "Lo ga liat, gw udah luka kaya gini?"
"Bagus dong, gw waktu itu juga luka gara-gara lo" Sunoo tersenyum miring, Jungwon hanya menaikkan bahu nya acuh. "Ga minta maaf lo sama gw?"
"Maaf" singkat Jungwon, "Ga ikhlas, jadi ga usah gw maafin. "Gw ga minta dimaafin"
"Jangan harap gw masih mau damai sama lo, Sunoo. Gw sejujurnya masih benci sama lo! Benci banget! Gw tau lo ga salah, tapi kenapa harus gw yang dibuang!? Kenapa gak lo aja? Harusnya gw yang dekat sama mamah Lisha, bukan lo. Harusnya juga, lo mati dihadapan gw, gw benci banget sama lo. Gw iri sama lo"
"Masih benci gw?" Tanya Sunoo seakan mengetahui apa yang dibatin Jungwon, Jungwon dangak menatap Sunoo. "Kalau iya, gw lebih benci sama lo, Jungwon"
"Gw ga mau terlahir menjadi kakak buat lo"
TBC.
Singkat banget ya? Maaf sekali semua, Moloo gak dapet ide lagi.Oh iya, Book ini tuh hasil revisi, terus dilanjutkan dengan tambahan part, jadi kalau ada komen yang ga nyambung sama yang dibaca, maafin ya
Jaga kesehatan papay
( ◜‿◝ )♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudara Dadakan
Fanfiction❝ Jangan pernah melupakan aku, Kak. Benang yang terputus akan bisa tersambung kembali karena adanya ikatan ❞ End. ©imoloo