Happy reading
<3
-------------------------------Jungwon berdiri terdiam di depan makam kakaknya, apakah kakaknya akan senang jika ia datang kemari?
Jungwon jongkok mengelus batu nisan yang berukiran nama kakaknya, ia tersenyum menatap ukiran itu.
"Apakah senyummu masih terukir sempurna di sana? Jujur, aku rindu senyummu, Kak. Ini udah beberapa hari setelah kematian mu, aku masih takut engkau tidak ingin berdekatan denganku"
"Bunga ini indah ya? Sengaja aku memberikannya khusus untukmu."
"Kau pernah berharap suatu saat jika engkau mati, kamu ga mau aku lupain. Tapi, aku takutnya kau yang melupakanku karena terlalu senang bermain di Surga"
"Tapi setidaknya, kau bisa lebih bahagia di sana daripada bersama adik sepertiku. Namun aku akan tetap berada di dunia ini, berharap alam semesta menjawab semuanya. Aku akan menyerah jika diwaktu yang tepat"
"Peluk kaka-nisan kakak!!" Ralat Jungwon dengan tersenyum berusaha menutupi kehancuran hatinya. Dia memeluk nisan Sunoo lalu duduk dengan kepala menyender
Rintik hujan mulai membasahi tubuh Jungwon
"Hujan, Kak. Kakak ga kehujanan kan? Adek di sini gapapa kehujanan, adek gapapa. Adek mau sama kakak! Adek mau ngerayain ulang tahun kakak di sini!" Ucapnya memeluk nisan kakaknya erat
Ia memeluk sangat erat! Seakan yang dipeluknya sekarang adalah wujud kakaknya
"Selamat ulang tahun..selamat ulang tahun, selamat ulang tahun untuk kakak..selamat ulang tahun" senyum getir Jungwon sambil bernyanyi lagu selamat ulang tahun dengan suara gemetar menggigil
"Selamat ulang tahun, Kak. Aku kedinginan, tapi aku kuat.." Ia mulai menutup matanya, dia pingsan dengan tangan yang tetap mengalung di nisan kakaknya.
Bibirnya pucat, semua tubuhnya basah oleh air hujan yang mengguyurnya.
"Jungwon bangun"
Jungwon tersentak, dia menatap sekelilingnya. Apa-apaan ini? Semuanya gelap, dengan pencahayaan dari atas dan membidik kearahnya, seakan-akan ia sedang bermain teater
"Bangun"
"Kak?"
"Kenapa kau pucat seperti ini?"
"Hari ini ulang tahunmu, jadi aku menemui tempat istirahatmu. Bukankah ini harusnya hujan? Kenapa tempat ini gelap?"
"Kau mau sakit, hah?"
"Ga bakal! Dan selamat ulang tahun" Jungwon perlahan tersenyum mengabaikan pertanyaan kakaknya
Sunoo ingin tersenyum, tapi bibirnya sangat kaku untuk ditarik agar bisa membuat senyuman
"Kakak ga seneng ya ketemu aku? Kakak ga mau aku ucapin selamat ulang tahun?"
"Menurut mu?" Tanya Sunoo
"Bangun dan kembalilah ke dunia mu. Segera pulang, karena kau akan sakit jika berlama-lama" ucap Sunoo sembari berjalan meninggalkan Jungwon
"Kak, bilang aja Kakak ga mau ketemu sama aku" Sunoo tidak menjawabnya, Sunoo terus berjalan meninggalkan Jungwon
"Pulanglah!" Bentak Sunoo sebagai akhir dari obrolan singkat dengan tubuhnya lenyap ditelan kegelapan
"Kakak..." Jungwon membuka matanya, kondisi masih hujan, badannya masih gemetar menggigil. "Aku mimpi?" Tanya dirinya sendiri
Dia mengingat sedikit bentakkan Sunoo yang tertuju untuknya, Jungwon menghela nafas panjang
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudara Dadakan
Fanfiction❝ Jangan pernah melupakan aku, Kak. Benang yang terputus akan bisa tersambung kembali karena adanya ikatan ❞ End. ©imoloo