Happy reading
<3
-------------------------------Btw, sorry for typo!
"Hah? Si Jungwon ngapain di sini?" Bingung Sunoo. Jungwon seperti sangat misterius, kaya psikopat :(
"Gw tau itu lo, Jungwon!" Sunoo memperbaiki cara dia menggendong tas ranselnya, lalu berlari ke dalam berniat mengejar Jungwon, padahal Jungwon udah jauh.
Sunoo linglung karena kehilangan jejak Jungwon, apakah ia harus melupakan tentang Jungwon? Tapi rasanya susah untuk itu.
Dia terlalu lama berdiam di lobby agensi, dan akhirnya memutuskan untuk mengubur dalam-dalam tentang apa yang dilakukan Jungwon di sini.
"Tuan. Pen! Gw harus lari nih biar kagak kena amukannya" Sunoo menarik nafas dalam-dalam sebelum kembali berlari
"Itu si Sunoo kenapa deh?" Tanya Tiara kebingungan melihat Sunoo seperti dikejar setan. "Ga tau deh. Keknya dia kejar waktu, soalnya pelatih mereka katanya galak" balas Nikita, Samuel mengangguk menyetujui perkataan Nikita
Sunoo, sebenernya kamu ga lambat kok, Tuan. Pen aja masih ngopi bareng ama pelatih lain
"GW GA LAMBAT KAN?!" Teriak Sunoo
"....." Mereka semua terdiam kaget. Sunoo masuk sambil nyengir, merasa canggung karena berteriak terlalu nyaring
"Maaf semua" Sunoo membungkuk sambil masuk, cengiran nya masih terlukis jelas. Raut wajahnya berubah drastis setelah menatap Yeosoon yang mojok sambil memeluk lutut.
Dengan segera ia mendatangi Yeosoon
"Yeosoon, lo kenapa??" Tanya Sunoo memegang bahu Yeosoon."Sebentar lagi kita debut, gw takut akan mendapat banyak komentar jahat"
"Yeosoon, gw bakal ngelindungi lo, gw akan selamanya di samping lo. Gw tebak lo bakal jadi bias sejuta umat! Gw yakin akan itu" Sunoo rela lelah untuk meyakinkan bahwa Yeosoon tidak perlu memikirkan sejauh itu
"Lo..ga bohong, kan?" Yeosoon kurang yakin akan Sunoo selalu di sampingnya. "Iya dong! Lo bakal jadi populer, dan lo bakal dapat panggilan bias sejuta umat" Sunoo sangat semangat meyakinkan dirinya
"Gw lebih ga yakin sama kata-kata lo" ucap Yeosoon, Sunoo kebingungan, dahi nya mengkerut. "Lo bakal selalu di samping gw, gw harap lo ga bohong"
Sunoo kembali tersenyum, dia mengangguk. "Iya! Gw ga bakal bohong" senyumnya sangat sempurna, ada ketulusan di dalamnya.
Yeosoon ikut tersenyum, seakan Sunoo menghantarkan Positive energy, dan kehangatan untuknya
"Jangan mundur sebelum maju! Ayo bangun, kita akan berusaha lebih keras." Semangat Sunoo. "Tapi ini melelahkan Sunoo" Sunoo menggeleng tak terima dengan keluhan Yeosoon
"No no no! Lo lelah gini karena ada tujuan yang berusaha diraih! Semua itu butuh kerja keras dan waktu, Yeosoon. Semua ga bisa instan kita langsung dapatkan, harus ada yang di korbankan, yaitu tenaga" Sunoo menatap dalam mata Yeosoon
"Semangat ya! Di depan sana ada keberhasilan yang menunggu kita. Ayo bangkit, pelatih kita akan datang sebentar lagi"
"BARIS!" Teriak Tuan. Pen mengagetkan semua Trainee di situ, Sunoo bahkan langsung tersentak
"Dikira lagi latihan militer apa? Baris mulu" batin Sunoo. Bertemu dengan Tuan. Pen adalah kesengsaraan yang nyata bagi Sunoo
Okeh, Sunoo harus berusaha menerima sifat ngeselin dari Tuan. Pen
"Gw harus berusaha lebih keras!! Agar gw bisa debut dan menampilkan penampilan terbaik" Sunoo akan berusaha menjadi yang terbaik demi apa yang ia inginkan tercapai
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudara Dadakan
Fanfiction❝ Jangan pernah melupakan aku, Kak. Benang yang terputus akan bisa tersambung kembali karena adanya ikatan ❞ End. ©imoloo